Breaking News

Sumut Memilih

Wawancara Khusus dengan Bacalon Wali Kota Medan Rahudman Harahap

Selain meningkatkan elektoral, sejumlah calon kepala daerah pun fokus mencari dukungan partai politik. 

Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN
Wawancara khusus Rahudman Harahap dengan pimpinan redaksi tribun-medan, Iin Sholihin. 

TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Pemilihan Wali Kota Medan semakin dekat.

Tersisa hampir sebulan ke depan, calon kepala daerah harus mendapatkan dukungan partai politik untuk mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). 

Mendekati pendaftaran calon, dinamika politik semakin hangat.

Selain meningkatkan elektoral, sejumlah calon kepala daerah pun fokus mencari dukungan partai politik. 

Salah satu yang akan menjajal Pilkada Medan adalah Rahudman Harahap

Rahudman adalah seorang birokrat yang kemudian terjun ke dunia politik dan merupakan Wali Kota Medan ke 15.

Lalu bagaimana persiapan Rahudman dalam menghadapi pesta demokrasi 27 November 2024.

Berikut wawancara khusus Rahudman Harahap dengan pimpinan redaksi tribun-medan, Iin Sholihin. 

Pertanyaan: bagaimana pasca melakukan proses politik di pilpres dan legislatif itu? 

Jawab : 

Kemarin pilpres dan pilek kita ikuti, waktu itu saya calon nomor 4 di NasDem, sampai akhirnya sumut  1 dapat 1 kursi, nomor 1 ke Senayan kita belum berhasil, dan calon kita blm berhasil setelah itu kita istirahat sampai mengikuti perkembangan berikut berikutnya. 

Kebetulan dalam belakangan ini kan lagi hangatnya Pilkada, jadi dlm hal itu walaupun dengan usia saya yang lanjut gitu ya sepertinya atas permintaan rekan rekan, teman-teman, tokoh-tokoh, sebagai juga ketua ikatan persaudaraan Haji Indonesia saya mencoba la untuk ikut lagi berkontestasi  di Pilkada Kota Medan tahun 2024.

Pertanyaan: untuk di daerah sendiri ini kabarnya Rahudman sudah memastikan beliau akan maju dalam perlihatkan pemilihan kepala daerah Wali Kota Medan untuk menjadi calon wali kota. Bisa cerita kemarin di Nasdem apakah hari ini masih di Nasdem? 

Jawab: 

Saya sampaikan karena ada permintaan dari berbagai rekan-rekan, Tokoh-tokoh, dan rekan-rekan semua untuk berkontestasi  kebetulan kan Nasdem punya calon, kebetulan saya tidak dicalonkan.

Ada yang mau mencalonkan saya, tentu saya harus secara komitmen harus minta maaf, saya juga bukan pengurus organik di Nasdem hanya sekedar tokoh di sana, jadi saya sekarang masuk jadi PDI Perjuangan. 

Pertanyaan: Jadi abang sekarang di PDIP? 

Jawab: Iya, saya dengan hormat dengan segala kerendahan hari karena mungkin saya tidak mempunyai kemampuan dalam rangka meningkatkan suara NasDem. Mungkin di Sumut 1, ya  saya masuk PDIP untuk bisa mendaftar untuk menjadi kontestan politik. 

Pertanyaan: Dan sudah menjadi anggota politik PDIP?

Jawab : 

Saya sudah mendapatkan kartu PDIP yang ditandatangani oleh ketua umum.

Pertanyaan: artinya hari ini abang sudah resmi berhenti partai dari NasDem ke PDIP?

Jawab:

Jelas.


Pertanyaan: tentu proses sudah dijalani, hari ini abang melakukan proses pendaftaran di partai mana saja? 

Jawab: 

PDI perjuangan, PKS, Perindo, partai Nasional, dan partai kebangkitan bangsa. 

Pertanyaan: kemungkinan PDIP akan bersama sama PKS dalam pilwalkot? 

Jawab: 

Sudah kita coba menjalin kerja sama Koalisi, saya juga sudah lapor ke pimpinan ketua pengurus PDIP Sumut saya sedang menjalin komunikasi politik dengan PKS untuk bersama-sama mengikuti kontestasi. 

Pertanyaan: kemungkinan besar walaupun belum ada keputusan dari PDIP, kalau tidak salah kemarin PDIP juga sedang melakukan proses wawancara seleksi untuk kemudian diserahkan ke DPP dan ditentukan yang kemudian akan mendapatkan mandat untuk menjadi kepala daerah seperti gubernur, maupun bupati dan walikota. 

Jawab: 

Siap, itu yang terjadi. 

Pertanyaan: abang sudah melewati proses itu? 

Jawab: 

Sudah, sekarang ini tahapannya sudah di pusat, kita sudah ikuti semua jenjang aturan main termasuk dengan PKS kita coba waktu itu ke Demokrat.

Pertanyaan : kabarnya PKS juga menyodorkan nama untuk wakil? 

Jawab: 

Ya wajarlah, orang kita juga mau kok, dan saya setuju. Namanya masih dirahasiakan. 

Pertanyaan: selalu calon walikota dan wakil diajukan oleh PKS oke? Segi apa yang oke? 

Jawab: 

Oke, saya ingin untuk Medan ini mengabdi bagaimana ini ke depan lebih baik, moto saya adalah pemimpin yang tegas dan mengayomi.

Pertanyaan: abang anggap calon yang disodorkan oleh PKS itu bisa berkolaborasi dengan abang? 

Jawab: 

InsyaAllah, semua harus ada perenungan. 

Pertanyaan: sudah berkomunikasi secara individual? 

Jawab:

Secara pribadi sudah. 

Pertanyaan: secara pribadi abang oke, bagaimana dengan respon PDIP atas usulan nama yang diberikan oleh PKS? 

Jawab: 

Saya kira PKS dulu, saya sudah sampaikan saya sedang berkomunikasi politik dengan PKS, dan didukung oleh PDIP, tentu permintaannya karena pemenang kota ini adalah PDIP dan kedua PKS. Bisa berkoalisi tentu suatu niat baik modal dalam rangka upaya kita untuk menggalang ataupun mengambil hati masyarakat, di samping gagasan-gagasan yang akan kita sampaikan. 

Jadi sama penonton yang saya hormati saya punya tag line adalah tegas dan mengayomi untuk Medan yang lebih baik. 

Pertanyaan: Rahudman adalah walikota Medan pada 2010, apa sih PR yang harus dikerjakan di kota Medan, tentu ada masa peralihan masa abang jadi walikota dan hari ini maju lagi, apa pembangunan mesti dilanjutkan?  

Jawab:

Pak Bobby Nasution selalu walikota Medan, 2 tahun covid tahun ke tiga dia habis-habisan membuat berbagai gebrakan di kota ini.

Tentu sedikit banyak semua itu salah satu syarat jadi kita metropolitan. Kita hargai proses dan apresiasi, pembangunan harus diarahkan ke daerah yang terpencil di ujung sana. Kan sudah ditata baik hanya penanganannya disini mungkin. 

Saya kira saya tidak pernah dari dulu juga saya senior saya itu harus lihat, yang baik mari kita teruskan yang kurang baik diperbaiki. 

Kalo masalah-masalah lain saya tidak mau berjanji dengan masalah kota Medan, tapi saya ingin Medan lebih baik berarti saya harus melakukan karena membangun kita Medan ini bagaimana ke depan masyarakat jadi subjek bukan jadi objek pembangunan sehingga kita masyarakat bisa merasa memiliki kota. 

Kita ingin Medan ini agar lebih terbuka lebih aman lebih nyaman lebih tertib lebih hidup yang kita inginkan, karena pak Bobby Nasution juga dia berupaya maksimal apa yang terbaik untuk kota ini, tentu kita harus apresiasi. 

Pertanyaan: bagaimana abang mengelola yang tadinya sahabat kemudian hari ini beda pandangan? 

Jawab: 

Saya kita kalau kita jujur untuk membuat visi kita tidak ada yang perlu dipertentangkan, kan yang perlu berdebat tentang kita masyarakat, artinya yang kita sampaikan itu masyarakat sudah  cerdas. 

Harapan saya kedepannya, kota Medan masyarakat yang cukup cerdas, yang juga pemilihnya 1jt lebih itu akan menentukan masa depan 5 tahun ke depan kita Medan. 

Apa yang penting kita lakukan supaya dinikmati masyarakat itu terutama bidang kesehatan lebih kita tingkatkan pelayanannya bidang pendidikan kualitas pendidikan. 

Pertanyaan: yakinnya abang pdip memberi dukungan kepada abang? 

Jawab: 

Insyaallah, ada komunikasi jauh cuman ketentuannya kan ada di pusat, termasuk PKS nya juga, dan yang lain. 

Pertanyaan : abang di PDIP sebagai anggota atau apa? 

Jawab:

Anggota. 

Pertanyaan: ada perbedaan antara biru dan merah? 

Jawab: 

Itu didalam hati saya, tapi Kalo dikatakan PDIP itu pantai yang cilik yang itu dia memang memikirkan terutama rakyat kecil, bagaimana kita meningkatkan perekonomian rakyat. 

2012 saya menerima penghargaan tokoh kerukunan beragama itukan mengangkut semua termasuk suku, jadi hadapan saya itu janji kita bahwa kita harus jaga, jangan sampai ada gesekan, ini hal yang harus kita jaga pluralisme dan heterogen kota Medan ini. Itu kekuatan bagi kita untuk membangun kota Medan mencari kota idaman kota yang baik. 

Pertanyaan: komitmen bang Rahudman menjaga pluralisme dan heteroganisme di Medan? 

Jawab : 

Artinya saya juga merasakan saya tegas, kalo memang itu keputusan laksanakan, dan selalu merangkul masyarakat, mengambil keputusan buka dialog, memberikan ruang," 

Pertanyaan : Bagaimana dengan komitmen pendidikan dan kesehatan yang abang singgung tadi, kan pak bobby Nasution sudah melakukan ?

Jawab: 

Itu dilanjutkan, kita lihat apa yang belum benar, kita perbaiki yang harus kita lakukan koordinasi bagaimana pendidikan 20 persen dana pendidikan, bagaimana kualitas pendidikan sederhana aja gak usah berlebihan untuk membuat konsep. 

Kita harus pendekatan dengan masyarakat, membuka ruang diskusi, kita pikirkan lapangan pekerjaan supaya lebih terbuka, kalau misalnya memenuhi anggaran setiap kecamatan membuat pelatihan keterampilan untuk bisa mandiri anak-anak muda. 

Pertanyaan : abang juga mengelola pengajian, isinya emak-emak. 

Jawab : 

Iya,ibu ibu foundernya, udah puluhan tahun, itulah kita lakukan kegiatan supaya ke depan artinya kita bangun karena pembinaan Kita semuda sejak dini, contohnya kadang-kadang begal ini anak di bawah umur, jangan jangan gak tau dia,peran kita bangun itu, kalo ada aturan mari kita ikuti. 

Pertanyaan: bagaimana kemudian Medan ini kan juga termasuk jumlah pemilih yang besar, bagaimana abang menggandeng teman teman muda  memberikan kesempatan memberikan perhatian kepada teman teman muda? 

Jawab: 

Rencana kita setiap Kecamatan itu harus bangun satu ruang pembinaan keterampilan, ruang ekspresi mereka, kalo misalnya dia pecandu-pecandu olahraga kita laut ruang dia, tapi yang paling terpenting adalah bagaimana kita menyikapi ini yang penting memang maka saya bilang mau mengelola kota metropolitan itu bukan tantangannya yang besar  tapi yang jelas niat pemimpin itu selalu keselamatan masyarakat. 

Tentu siapa yang jadi pemimpin nantinya harus bisa mengantisipasi ini.

Pertama adalah didalam pileg atau pilkada diharapkan nanti partisipasi pemilih supaya masyarakat, yang kedua adalah sesama para milenial untuk ikut menentukan 5 tahun ke depan kota ini.

Ketiga mari kita membangun Komunikasi baik mulai dari tokoh-tokoh ke generasi muda Berbagai organisasi kemasyarakatan, dan sebagai kalau sudah mereka merasa memiliki dan kita bisa mengapresiasi  apa keinginan mereka, saya kita Medan ini bisa jadi contoh terjadinya pemilu yang damai yang bisa memimpin ke depan

Dengan ini saya menghimbau kepada masyarakat kota Medan, supaya betul betul memilih pemimpin yang bisa mengayomi masyarakat bagaimana  ke depan kota ini lebih baik. 

(cr17/tribun-medan.com) 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved