Berita Viral

SINDIRAN Jusuf Kalla Soal 5 Kader NU Diam-Diam Temui Presiden Israel, Singgung Etika: Dia Tersenyum

Eks Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyindir lima kader Nahdlatul Ulama yang bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog. 

Penulis: Tommy Simatupang | Editor: Tommy Simatupang
HO
Eks Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyindir lima kader Nahdlatul Ulama yang bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog.  

TRIBUN-MEDAN.com - Eks Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyindir lima kader Nahdlatul Ulama yang bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog

Nahdlatul Ulama memang tengah disSiorot setelah lima kader NU diam-diam bertemu dengan Presiden Israel. 

Warganet menilai NU tak simpati terhadap korban perang di Gaza. Warganet turut geram melihat foto 5 kader NU yang berfoto bersama sambil tersenyum dengan Presiden Israel. 

Jusuf Kalla yang berulang kali bertemu dengan pemimpin Hamas memberikan pernyataan yang menohok. 

Dia menilai, kesalahan dalam foto itu hanya lima kader NU tersenyum dan terlihat bahagia.

"Kesalahan sebenarnya karena dia tersenyum di fotonya," ujar JK saat ditemui di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Pusat, Rabu (17/7/2024).

JK mengatakan, untuk pertemuannya bisa dimaknai relatif karena tergantung cara memaknai kunjungan tersebut.

"Kalau makna kunjungan itu ingin mendiskusikan perdamaian itu boleh saja," katanya.

Lima cendekiawan NU bertemu Presiden Israel. Hal ini memantik kontroversi mengingat apa yang dilakukan Israel kepada warga Gaza Palestina.
Lima cendekiawan NU bertemu Presiden Israel. Hal ini memantik kontroversi mengingat apa yang dilakukan Israel kepada warga Gaza Palestina. (Ist)

JK meyakini, untuk menjadi negosiator atau inisiator perdamaian Israel dan Palestina, Indonesia harus memahami kedua pihak yang sedang bertikai.

Sebab itu, memahami cara pandang Israel juga perlu dilakukan dalam acara diskusi.

JK sendiri mengaku sering berdiskusi dengan beberapa orang Israel dengan niatan yang sama, membuat perdamaian antara Palestina-Israel.

"Saya sering berdiskusi dengan Israel untuk bagaimana perdamaian (bisa tercapai). Kalau Anda ingin mencari perdamaian harus dengan penuh perhatian, kalau Anda tidak kenal Israel hanya (mengenal Palestina), you tidak bisa mendorong perdamaian karena itu juga kita harus berkomunikasi," tandasnya.

Sebagai informasi, lima kader NU yang diajak bertemu Presiden Israel tersebut mengabdi di beberapa badan otonom NU.

Zainul Maarif merupakan dosen di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) yang juga Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail PWNU Jakarta.

Kemudian Munawir Aziz sebagai Sekretaris Umum Persatuan Pencak Silat yang juga juga Sekum Pagar Nusa.

Nurul Barul Ulum dan Izza Anafisa Dania adalah anggota dari Pimpinan Pusat Fatayat NU.

Sedangkan Syukron Makmun adalah Ketua Pengurus Wilayah NU Banten.

Ketua Umum PBNU Minta Maaf

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf minta maaf setelah 5 tokoh NU bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog

Pertemuan itu menuai hujatan dari netizen. Netizen menilai NU tidak serius dalam kasus kemanusiaan di Gaza. 

Gus Yahya menyebut bahwa 5 orang yang menemui Presiden Israel bukan mewakili NU. 

Gus Yahya menyebut lima aktivis muda yang berangkat ke Israel "tidak tahu" mengenai peta geopolitik.

Sehingga, mereka bersedia berkunjung kendati serangan Israel ke Palestina masih berlangsung dan membunuh lebih dari 38.000 jiwa.

"Saya kira ini karena masalah ketidaktahuan, ya, ketidaktahuan teman-teman ini tentang konstelasi peta dan lain sebagainya, karena ya mungkin belum cukup umur atau bagaimana ya," kata Gus Yahya dalam konferensi pers PBNU pada Selasa (16/7/2024).

Gus Yahya menyebut tindakan kelima orang itu melanggar aturan PBNU.

Pasalnya, menurut Gus Yahya, semua partisipasi Nahdliyin di panggung internasional harus melalui restu PBNU.

Gus Yahya pun meminta maaf atas tindakan para aktivis yang dinilai tidak sensitif.

Mengenai potensi sanksi, Ketua Umum PBNU itu menyerahkannya ke pengurus wilayah NU DKI Jakarta.

"Saya sebagai Ketua Umum PBNU mohon maaf atas kesalahan yang dibuat teman-teman NU ini. Saya juga memohonkan maaf untuk mereka kepada masyarakat luas. Mudah-mudahan bersedia memaafkan dan mudah-mudahan tidak terulang kembali," katanya.

Baca juga: 10 Tips Bagi Pelajar Agar Menjadi Juara Kelas

Baca juga: Kronologi Ambruknya Jembatan yang Jadi Akses Jalan Anak Sekolah, Sempat Viral di Medsos

Lima aktivis NU yang menghadap Presiden Israel diketahui bernama Zainul Ma'arif, Munawar Aziz, Nurul Barul Ulum, Izza Anafisa Dania, dan Syukron Makmun.

Zainul Ma'arif tercatat sebagai dosen Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia). Zainul juga tercatat sebagai manajer penelitian domestik di Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian (Rahim).

Pusat studi tersebut merupakan kolaborasi antara tokoh-tokoh Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU), Yayasan Eits Chaim Indonesia, dan Paguyuban Bani Nuh Indonesia.

Sedangkan Munawar Aziz diketahui sebagai Sekretaris Umum Pagar Nusa. Nurul Balum Ulum dan Izza Anafisa Dania merupakan anggota PP Fatayat NU.

5 Aktivis NU Terancam Sanksi

Lima tokoh NU bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Mereka menemui Isaac Herzog di ruang kerjanya di Israel. 

Pertemuan suka cita lima tokoh NU dengan Presiden Israel ini menuai kritik dari warganet, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Foto lima tokoh muda NU yang berpose bersama Presiden Israel Isaac Herzog pun viral di media sosial dan mendapat kecaman.

Tampak lima cendikiawna NU berpose sambil tersenyum, sementara Isaac Herzog juga tersenyum dalam posisi duduk di depan mereka.

Foto tersebut diketahui terpajang di akun Instagram Zainul Maarif.

Zainul Maarif merupakan salah satu orang yang bertemu dan foto bareng Presiden Israel Isaac Herzog.

Foto tersebut dihujat karena kelima tokoh NU tersebut dinilai melanggar prinsip kemanusiaan.

Pertemuan itu pun mendapatkan kritik dan cibiran keras dari berbagai pihak.

Karena seperti diketahui, hingga saat ini Israel masih terus melakukan serangan brutalnya ke Gaza.

Dalam foto yang beredar, Presiden Israel duduk dengan menggunakan stelan jas warna biru gelap.

Sedangkan lima cendekiawan muda NU terlihat berdiri di belakang Isaac Herzog.

Mereka ada yang mengenakan batik dan jas sambil berpose bahagia dengan melempar senyuman.

Nama lima cendekiawan NU yang menemui dan foto bareng Presiden Israel Isaac Herzog adalah Gus Syukron Makmun, Dr Zainul Maarif, Munawar Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania.

Usai ramai soal lima Nahdliyin yang menemui Presiden Israel tersebut, kini akun Instagram @nahdlatululama banjir kecaman dari netizen.

Beberapa netizen menyayangkan sikap NU yang bak mendukung gerakan zionis Israel.

"Oh ngedukung zionis nih?" tulis seorang netizen.

"BANGGA AMAT KETEMU PENJAJAH, PAKE SENYUM2 SEGALA?"

"Kasihan para pendiri NU , sementara penerusnya gak ada empati sama perjuangan rakyat Palestina," tulis lainnya.

Ketua PBNU Bantah Beri Izin 

Sementara itu, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Savic Ali menganggap, pertemuan Nahdliyin dengan Presiden Israel Isaac Herzog di tengah serangan Israel ke Palestina sebagai sebuah tindakan yang tidak dapat diterima.

Savic Ali menegaskan, kunjungan kelima warga NU tidak atas nama organisasi.

PBNU juga belum mengetahui atas dukungan pihak mana mereka berangkat ke Israel.

"Kemungkinan kunjungan mereka atas nama pribadi. Kita tidak tahu tujuannya apa dan siapa yang mensponsorinya. Ini tindakan yang disesalkan," katanya, Minggu (14/7/2024).

Savic Ali sangat menyesalkan hal itu, dikutip dari Tribunnews.com.

Kunjungan tersebut dinilai sebagai tindakan orang yang tak memahami geopolitik dan tak mengerti kebijakan NU secara organisasi, mengutip nu.or.id.

Bahkan dirinya juga menyebut pertemuan lima Nahdliyin tersebut tak memahami perasaan seluruh warga NU.

Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyebut, kepergian lima orang ini ke Israel adalah tindakan yang sangat tidak bijaksana di tengah situasi yang memanas antara Israel dan Palestina.

Apalagi, NU sebagai organisasi, berada di barisan depan mengutuk serangan terus menerus yang dilakukan Israel.

"Kunjungan itu juga melukai perasaan kita semua," kata Gus Ipul.

Menurut Gus Ipul, PBNU saat ini sedang mendalami persoalan ini.

Selain itu PBNU juga segera memanggil mereka untuk dimintai keterangan.

"Yang bersangkutan akan dipanggil untuk dimintai keterangan dan penjelasan lebih dalam tentang maksud tujuannya, latar belakang dan siapa yang memberangkatkan serta hal-hal prinsip lainnya," ujar Gus Ipul.

PBNU juga memanggil pimpinan badan otonom dan lembaga PBNU tempat lima aktivis NU ini mengabdi."

"Jika ditemukan unsur pelanggaran organisasi, bukan tidak mungkin kelima orang ini akan diberhentikan dari statusnya sebagai pengurus lembaga atau banom," tegasnya.

Tak hanya pihak PBNU, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga menyesalkan aksi para Nahdliyin tersebut.

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, menyesalkan lima tokoh muda NU yang bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog.

Sudarnoto menilai, pertemuan ini tidak layak terjadi di tengah genosida terhadap warga Palestina oleh Israel.

"Saya sangat menyesalkan sekali ada aktivis muda NU pergi ke Israel."

"Sangat memprihatinkan saat puluhan ribu warga Palestina dibunuh secara bengis dan menjijikkan oleh Israel, lima aktivis ini bertemu Presiden Israel."

"Semua warga bangsa Indonesia memang berhak dan bahkan wajib membela Palestina," kata Sudarnoto kepada Tribunnews.com, Senin (15/7/2024).

Sudarnoto meminta para aktivis muda NU tersebut tidak mengabaikan konstitusi.

Menurut Sudarnoto, para aktivis muda NU tersebut telah melanggar konstitusi dengan bertemu Presiden Israel.

"Jangan abaikan konstitusi. Mereka melanggar konstitusi. Menteri luar negeri RI saja tidak pernah melakukan seperti itu," tutur Sudarnoto.

"Apa mereka tidak paham bahwa Indonesia tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel?

Apa mereka enggak paham bahwa pemerintah Indonesia tidak akan pernah membuka hubungan diplomatik dengan Israel sepanjang mereka masih menjajah? Apa mereka juga tidak mengerti konstitusi RI?" tambah Sudarnoto.

Sudarnoto mempertanyakan kepergian para aktivis muda NU ke Israel, apakah sengaja melanggar konstitusi.

"Kalau mereka mengerti dan pergi ke Israel, artinya mereka sengaja melanggar dan menantang konstitusi."

"Mereka tidak punya kepekaan sama sekali dan harus minta maaf secara terbuka," pungkasnya.

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved