Dukung UMKM, Dosen UNIMED Medan Berikan Mesin Pengering
Tim PkM UNIMED laksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan memberi pelatihan Pemanfaatan Mesin Pengering untuk Peningkatan Produktivitas.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Medan Belawan memiliki kekhasan ekonomi yang unik, dengan mayoritas penduduknya yang mengandalkan mata pencaharian sebagai nelayan.
Selain mengandalkan mata pencaharian, terdapat juga masyarakat didaerah Medan Belawan yang berfokus pada pengolahan ikan hasil tangkapan menjadi ikan asin.
Hal ini juga dapat dijumpai di Desa Belawan Bahari, yang mengolah ikan hasil tangkapan nelayan menjadi produk dengan nilai tambah seperti ikan asin, udang kering, ikan teri dan lainnya.
Pengolahan ikan asin memerlukan proses pengeringan dari ikan mentah menjadi ikan asin. Namun, pengolahan ikan tersebut masih menggunakan metode pengeringan yang tradisional.
Proses pengolahan yang masih menggunakan metode pengeringan tradisional dinilai kurang efektif dan efisien bagi masyarakat yang mengolahnya. Hal tersebut juga dirasakan oleh salah satu warga yang memiliki Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pengolahan ikan asin yaitu Ibu Harnika Lubis.
Ibu Harnika Lubis menyatakan bahwa mereka mengolah bahan mentah berupa hasil tangkapan ikan para nelayan yang berada didaerah Medan Belawan menjadi produk bernilai tambah, seperti ikan asin, udang rebon kering, dan ikan teri dengan menggunakan metode pengeringan secara manual.
Metode pengeringan secara manual tersebut mengandalkan panas matahari. Namun hal tersebut dirasa kurang efektif dan efisien mengingat panas matahari yang tidak dapat diatur dan perubahan cuaca yang tidak menentu. Hal tersebut menyebabkan UMKM ksesusahan dan merasa masih memiliki tantangan tersendiri dalam proses produksi.
Tim pengabdian kepadan masyarakat (PkM) Universitas Negeri Medan (UNIMED) melihat masalah yang dialami oleh Ibu Harnika Lubis tersebut menjadi fokus pelaksanaan pengabdian di Desa Belawan Bahari.
Tim pelaksanaan PkM ini diketuai oleh Ibu Banu Nursanni, S.T, M.Si (dari Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik) bersama anggota tim, yaitu Ibu Lisa Melvi Ginting, M.T dan Bapak M. Nuh Hudawi Pasaribu, S.T., M.T. (dari Program Studi D3 Teknik Mesin, Fakultas Teknik), Bapak M. Taufik Rahmadi, S.Pd., M.Sc. (dari Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial), dan Bapak Rangga Restu Prayogo, S.A.B., M.Si. (dari Program Studi Bisnis Digital, Fakultas Ekomoni). Gabungan dosen sebagai tim pengabdian ini dari berbagai keahlian diantaranya material, industri, mesin, geografi dan bisnis melihat perlunya mesin pengering untuk menjawab permasalah mitra UMKM yang dikelola oleh Ibu Harnika Lubis.
Mesin pengering tesebut terdiri dari 15 tray. Proses pengeringan pada mesin tersebut bertujuan untuk mengurangi/mengeluarkan kandungan air pada ikan mentah sampai pada batas tertentu sehingga aman keseimbangan kadar air dan lingkungan tertentu terjaga.
Mesin pengeringan tersebut menggunakan sumber energi panas. Mesin pengering yang disarankan merupakan pengering mekanis dengan tipe batch dryer.
Penggunaan mesin pengering mekanis ini memiliki kelebihan dapat menghasilkan produk yang lebih berkualitas, suhu yang dapat dikendalikan, pengeringan tidak dibatasi oleh waktu dan laju yang lebih cepat serta kapasitas yang dapat dimaksimalkan lebih besar.
Diharapkan inovasi penerapan mekanisasi ini menjadikan proses pengeringan ikan menjadi lebih efektif dan efisien dibandingkan manual.
Tim pelaksana pengabdian kepada masyarakat UNIMED telah melaksanakan penyerahan bantuan mesin pengering pada tanggal 10 Juni 2024 di tempat produksi UMKM di Desa Belawan Bahari. Penyerahan mesin pengering juga melibatkan pihak LPPM UNIMED yang diwakili oleh Muhammad Dani Solihin, S.Pd., M.T.
Selain penyerahan alat, tim pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat juga melakukan edukasi/pengetahuan mengenai mesin, cara kerja dan proses yang ada dimesin tersebut.
Mesin pengeringan yang diberikan menggunakan gas LPG sebagai sumber energi pemanas yang dapat disesuaikan dengan ekonomi masyarakat sekitar UMKM. Hal ini diharapkan tidak mempengaruhi biaya operasional produksi yang banyak.
Mitra mengakui perangkat tersebut dapat memberikan bantuan yang lebih signifikan dalam proses produksi ikan asin. Penggunaan mesin pengeringan ini juga diharapkan dapat memproses pengeringan ikan mentah lebih efisien dan efektif.
Mitra juga berharap jika kehadiran mesin pengering dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ikan asin sehingga dapat meningkatkan nilai jual dan jangkauan pemasaran.
Dengan adanya konsistensi ketersediaan varian produk ikan asin, Mitra dapat memenuhi ekspektasi kebutuhan konsumen. Secara tidak langsung, konsumsi produk perikanan di masyarakat juga dapat meningkat.
(*)
Dukung UMKM Medan, Oxygen.id Tawarkan Internet Stabil dan Solusi Cerdas untuk Bisnis |
![]() |
---|
Dosen Unimed Gelar PKM di SMA Dr. Wahidin Sudirohusodo, Kenalkan Museum Digital |
![]() |
---|
Proyek Gedung UMKM Square USU Tak Kunjung Tuntas, Melvi Bungkam |
![]() |
---|
Mahasiswa UNIVA Bawa Inovasi ke Pelosok Sergai, Polres Sergai Beri Dukungan Penuh |
![]() |
---|
Omzet Melonjak Hingga 90 Persen, Ini Kisah Aditya Merintis Bisnis dan Sukses Berkarya Sebelum 30 |
![]() |
---|