Breaking News

Berita Viral

Anak Hans dan Rita Tomasoa Muncul Usai Penguburan, Minta Mau ke Rumah, Pak RT Jawab Ketus dan Geram

Anak Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa muncul usai penguburan pasutri lansia yang tewas membusuk dalam kamar di Bogor dan menyampaikan permintaan untuk

|

TRIBUN-MEDAN.COM – Anak Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa muncul usai penguburan pasutri lansia yang tewas membusuk dalam kamar di Bogor.

Adapun anak sulung dan kedua Hans dan Rita Tomasoa akhirnya muncul setelah sekian lama tak pernah berkunjung.

Namun kemunculan anak Hans dan Rita Tomasoa ini dijawab ketus oleh Pak RT yang geram mendengar permintaannya.

Pasalnya setelah tak pernah datang menjenguk, kini anaknya baru datang dan mengajukan permintaan.

Padahal seperti diketahui, jenazah lansia Hans dan Rita dimakamkan di TPU Jonggol atas bantuan tetangga dan jemaat gereja.

Pengurus RT, Jonathan Tobing menerangkan Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa tinggal di rumah tersebut sejak tahun 2017.

Selama itu pula tiga anak Hans dan Rita tak pernah mejenguk.

"Sepengetahuan saya memang anak alamarhum tidak pernah (jenguk)," katanya.

"Tapi sesama kita (tetangga) tidak pernah melihat ada kunjungan

Menurutnya Hans Tomasoa dan Oma Rita memiliki 3 orang anak.

Mereka tinggal di Jakarta, Bekasi dan Bandung.

Jonathan Tobing bahkan mengaku pertama kali melihat anak Opa Hans saat pemakaman.

Ngaku Kirim Uang Rupanya Kosong, Sifat Asli Anak si Kakek Nenek yang Tewas Bersamaan Terbongkar!
Ngaku Kirim Uang Rupanya Kosong, Sifat Asli Anak si Kakek Nenek yang Tewas Bersamaan Terbongkar! (facebook)


"Sebelumnya saya tidak pernah melihat sama sekali," kata Jonathan Tobing.

Anak bungsu datang saat peti Opa Hans dan Oma Rita sudah di dalam kubur.

Dalam pertemuan dengan jemaat gereja dan tetangga, anak Hans Tomasoa dan Rita menyampaikan permintaan.

"Hanya menyampaikan keinginan, ingin ke rumah (Hans)," kata Jonathan Tobing.

Namun permintaan itu langsung dijawab ketus oleh Jonathan.

"Saya bilang, 'buat apalagi ke rumah ?'. Sudah sampaikan jujur, 'kami pengurus kecewa terhadap kalian. Kalau sekarang buat apa lagi ?'" kata Jonathan Tobing.

Ia kemudian menyuruh anak Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa untuk datang ke kantor polisi.

"Mending selesaikan urusan, karena ini pesan dari Polsek Jonggol, dari penyidik. Urusin saja, bereskan saja di Kepolisian, beri keterangan," ucap Jonathan Tobing pada anak Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa.

Kapolsek Jonggol Kompol Wagiman menerangkan ada dua anak Opa Hans yang datang ke kantor polisi.

"Yang datang ke polsek 2 orang," kata Kompol Wagiman saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com.

Ia menduga, anak-anak tersebut tak pernah menjenguk Hans Tomasoa dan Rita Wattimena karena sibuk bekerja.

"Bisa jadi," kata Kompol Wagiman.

Baca juga: Postingan Terakhir Suami Jennifer Coppen Jadi Sorotan, Dali Wassink Ternyata Lakukan Olahraga ini

Baca juga: Penyebab Kematian Dali Wassink Ayah Kamari, Masih Sempat Unggah Main Billiard, Usianya Baru 22 Tahun


Anak Bungsu Beri Pengakuan, Ucap Terima Kasih

Inilah pengakuan Ciro Juliano Tomasoa anak bungsu pasutri lansia yang tewas membusuk di Bogor.

Adapun Ciro Juliano anak bungsu pasutri lansia Hans dan Rita Tomasoa lansia yg tewas dalam kamar di Bogor akhirnya muncul.

Ciro Juliano anak bungsu pasangan Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa muncul di pemakaman kedua orangtuanya.

Momen kedatangan anaknya itu dibagikan oleh akun Facebook Vina Zerenesia.

Berdasarkan informasi, pria tersebut bernama Ciro Juliano Tomasoa alias CJ yang merupakan anak bungsu Opa Hans dan Oma Rita.

Dari video yang dibagikan terlihat pria berkepala plotos, memakai kacamatan dan berkumis itu berdiri di dekat makan Hans Tomasoa dan Rita.

Ia memakai pakaian serba hitam dan menyampaikan terimakasih kepada jemaat gereja yang selama ini merawat orangtuanya.

"Saya ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya, gak hanya kepada keluarga jemaat yang dalam iman selalu menjaga dan merawat orangtua kami," ujar CJ Tomasoa.

Kemudian ia pun terlihat berfoto bersama para jemaat di dekat makam Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa.
Perawakannya juga mirip dengan anak Hans Tomasoa yang menikah pada 15 Desember 2021.

Pada foto-foto pemakaman, ia terlihat sedih atas kepulangan ayah dan ibunya.

Diketahui, Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa mempunyai tiga anak laki-laki.

Baca juga: KEBAKARAN Lahan di Gunung Sipiso-Piso Merembet, Petugas Terkendala, Sulit Jangkau Lokasi Terjal

Kronologi

Sebelumnya Kapolsek Jonggol Kompol Wagiman turut membeberkan kronologi penemuan jasad Hans dan Rita.

Semua bermula dari kecurigaan para tetangga yang sudah beberapa hari tidak melihat keduanya.

Warga kemudian melapor ke ketua RT guna melakukan pemeriksaan ke rumah korban pada Sabtu (13/7/2024).

"Setelah itu ketua RT datang dengan satpam. Di TKP melakukan panggilan tidak ada respons hingga memutuskan membuka paksa."

"Kemudian ditemukan pasangan sudah ditemukan dalam kondisi meninggal di dalam ruangan yang sama," urai Wagiman.

Berdasarkan informasi warga, HT dan RT hanya tinggal berdua jauh dari anak dan keluarga.

Sedangkan kondisi sang istri menderita stroke sebelum akhirnya ditemukan meninggal bersama sang suami.

Wagiman menambahkan, petugas sudah membawa jasad keduanya ke Rumah Sakit Cilengsi guna diautopsi.

"Untuk hasilnya masih menunggu. (Untuk penyebab meninggalnya) karena sakit atau karena hal lain kita tunggu hasilnya," tandasnya.


Informasi tambahan, hasil olah TKP sementara polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan.

Sebelumnya, Wagiman mengatakan menurut para tetangga, pasutri tersebut memiliki anak. Akan tetapi, anaknya itu sudah lama tidak menjenguk orang tuanya.


"Jadi dia hidup hanya berdua. Jadi tidak ada anaknya, tidak ada siapa-siapa," ungkap Wagiman.

"Dia hanya tinggal berdua suami istri, keterangan saksi tidak tahu keberadaan anaknya di mana. Sudah lama (anaknya tidak menjenguk)," katanya.

Wagiman menegaskan, pihaknya masih berusaha mencari keberadaan anak HT dan RT yang masih misteri.

Selama hidup berdua, HT dan RT berada di bawah pengawasan pihak gereja.

Termasuk soal urusan kesehatan di mana gereja mengirim tenaga medis untuk melakukan pemeriksaan.

"Selama ini mengecek kesehatan pasutri dari pihak gereja. Pihak gereja juga kehilangan kontak dengan anak tersebut," ungkap Wagiman.

Hans Tomasoa merupakan mantan pelaut, usianya 83 tahun.

Sedangkan istrinya, Rita Tomasoa Wattimena adalah mantan penyiar radio RRI

Menurut Kompol Wagiman, Hans dan Rita masih memiliki seorang adik yang sering menjenguk ke Jonggol.

"Dia punya adik, tinggal di Jakarta," katanya.

Bahkan jenazah Hans Romasoa dan Rita diurus oleh orang lain.

"Pemakaman dari pihak gereja sama adiknya," katanya.

Baca juga: Pengakuan Ciro Juliano Anak Bungsu Pasutri Lansia Tewas Membusuk di Bogor, Ucapkan Terima Kasih

Tetangganya, Dian Deedee Ronawati menerangkan Oma Rita mendertita sakit stroke.

Selama ini ia hidup bergantung pada suaminya, Hans Tomasoa.

"Oma sudah stroke. Tergantung Opa," katanya di kolom komentar Facebook.

Dian menduga Hans Tomasoa meninggal lebih dulu hingga tak ada yang mengurus kebutuhan Rita Tomasoa.

"Opa meninggal duluan, jadi gak ada yang urus makan Oma. Jadilah Oma meninggal. Sementara begitu perkiraannya," tulis Dian menjawab komentar netizen.

Sebenarnya Hans dan Rita memiliki tiga orang anak.

Namun selama ini 3 anak laki-laki tersebut tak pernah menjenguk Hans dan Rita.

Dian bercerita tetangga beberapa kali mencoba membujuk 3 anak tersebut untuk menjenguk Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa.

"Kami hanya urut dada dan geleng kepala kalau menelpon anak-anak tersebut untuk memperhatikan Oma dan Opa," tulisnya di postingan Facebook.

Menurutnya ada banyak isu soal alasan anak-anak itu tak pernah menjenguk Hans dan Rita.

"Saya tidak bisa ceritakan di sini," katanya.

Selama ini Hans Tomasoa dan Rita Tomasoa banyak dibantuk tetangga.

"Kami sudah berupaya yang terbaik dalam memperhatikan dan menjaga oma dan Opa termasuk membersihkan rumah beliau. Mungkin minggu kemaren adalah waktu Tuhan bagi Oma dan Opa," katanya.

Malahan proses dan segala urusan pemakaman Hans dan Rita juga ditanggung warga.

"Seluruh biaya visum, peti, dan pemakaman ditanggung oleh Jemaat Cipeucang. Hanya itu yang bisa kami buat. Pemakaman Sabtu, 13 Juli 2024 kemaren dipimpin oleh Pdt. (Em.) J. M. Tambunan. Puji Tuhan, Beliau berkenan memimpin. Saya pribadi dan seluruh Pnt/Dkn (khususnya di SP3) bersama warga Jemaat sangat sedih dengan kejadian ini," tutupnya.

(*/Tribun-Medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved