Berita Viral

ILMUWAN Kelahiran Siantar dan Alumni SMAN 1 Medan Ini Ditunjuk sebagai Dirjen Aptika Kemenkominfo RI

Hokky Situngkir lahir di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, 7 Februari 1978. Usianya saat ini 46 tahun.

Editor: AbdiTumanggor
Istimewa
Sosok Hokky Situngkir (46) ditunjuk menjabat Dirjen Aptika Kemenkominfo setelah Semuel Abrijani Pangerapan mengundurkan diri pada Kamis (4/7/2024) lalu. (Istimewa) 

Hokky Situngkir lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan ilmuwan/peneliti teori kompleksitas di Surya University dan Pendiri Bandung Fe Institute (BFI).

Ia dikenal memiliki spektrum kajian yang luas, mulai dari keberhasilannya memecahkan rahasia pola/motif batik fraktal, kompleksitas matematis lagu-lagu daerah Indonesia, aspek matematis dalam Candi Borobudur hingga pergerakan saham dengan memakai teori kompleksitas yang dilakukannya bersama Prof Yohanes Surya.

Hokky Situngkir juga merupakan penggagas pendataan budaya tradisional Indonesia secara partisipatif melalui website Perpustakaan Digital Budaya Indonesia (PDBI) pertama yang dilakukan secara terbuka menggunakan berbagai gawai elektronik populer.

Hokky Situngkir dibesarkan di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, dan merupakan salah seorang cucu dari Liberty Manik atau L Manik, seorang komponis Indonesia, pencipta lagu “Satu Nusa Satu Bangsa”.

Setelah menamatkan pendidikannya di SMA Negeri 1 Medan, ia mendaftar di Institut Teknologi Bandung (ITB), dan mengambil jurusan Elektro ITB.

Semenjak mahasiswa ia telah aktif dalam berbagai organisasi, seperti: anggota Majelis Permusyawaratan Mahasiswa di Himpunan Mahasiswa Elektroteknik, Tim Materi Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa ITB, Kepala Divisi Dana Tim Beasiswa KM ITB, dan Kepala Divisi Budaya Unit Kesenian Sumatera Utara ITB.

Hokky Situngkir merupakan penerima silver medal Ganesha Innovation Championship Award (GICA) 2014, dari Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB).

Peneliti

Saat ini Hokky Situngkir juga menjabat sebagai presiden di Bandung Fe Institute dan seorang Peneliti di Center for Complexities, Surya University.

Ia juga aktif dalam berbagai pertemuan dan komunitas ilmiah berskala nasional dan internasional seperti Conference of Application of Physics in Financial Analysis, International Conference on World of Heterogenous and Interacting Agents, Complexity in Cultural and Literary Studies, World New Economic Window, International Conference in Computational Intelligence in Economics and Finance, Asia Pacific Forum on Cultures-based Innovation.

Dalam aktivitas sosialnya, Hokky Situngkir merintis Gerakan Sejuta Data Budaya (GSDB), yang menggalang kelompok muda pecinta budaya untuk pelestarian data budaya melalui Perpustakaan Digital Budaya Indonesia (PDBI).

Kegiatan pendataan budaya secara partisipatif dan digital ini dimotori berbagai komunitas yang menamakan diri "Sobat Budaya" di berbagai komunitas muda pecinta budaya di berbagai kawasan budaya di Indonesia.

Belakangan banyak kegiatannya adalah mempromosikan budaya Indonesia melalui sains dan berbagai inovasi teknologi, khususnya teknologi informasi.

Berbagai karya implementasinya dalam bentuk perangkat lunak dan aplikasi, baik komputasi untuk komputer meja maupun komputasi bergerak dapat diakses dan digunakan oleh publik baik secara luring maupun daring.

Di samping sebagai peneliti, Hokky juga aktif menjadi pembina peneliti-peneliti belia dari berbagai sekolah menengah yang menjadi perwakilan Indonesia dan menuai prestasi di berbagai ajang internasional sebagai mentor di Center for Young Scientists, Surya University.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved