KRONOLOGI Gerombolan Orang yang Curi Kabel di Pinggir Jalan, Kepling : Pelaku Sekitar 5 Orang

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Segerombolan orang melakukan pencurian kabel di Jalan Sentosa Lama, Kelurahan Sei Kera Hulu, Kecamatan Medan Perjuangan.

Menurut Kepala Lingkungan XI, Kelurahan Sei Kera Hulu, Kecamatan Medan Perjuangan, Irvan, aksi pencurian itu terjadi, pada Rabu (17/7/2024) sekira pukul 06.00 WIB.

"Kejadiannya kemarin, terjadinya pengorekan itu. Tapi nggak ada kabel yang diambil, cuma viral. pelaku nggak ada mengambil kabel," kata Irvan kepada Tribun-medan, Jumat (19/7/2024).

Ia mengatakan, setelah kejadian itu pihaknya sempat mendatangi lokasi kejadian. Namun, para pelaku sudah tidak ada lagi di tempat.

"Kemarin itu saya langsung datangi tempat itu dan nggak ada juga pelakunya, sekitar 4-5 orang, mereka mencari kabel mati atau yang nggak terpakai lagi," sebutnya.

Katanya, di sekitaran lokasi tersebut memang rawan aksi pencurian yang dilakukan oleh orang yang tak di kenal.

"Iya di daerah depan sih sering. Semua lingkungan lah rawan kalau dibilang," ujarnya.

Lebih lanjut, Irvan menyampaikan bahwa, pihaknya belum berkoordinasi dengan pihak kepolisian atas kejadian tersebut.

"Kita belum ke polisi, karena mereka mungkin sudah tahu dan videonya juga sudah viral. Soal viralnya video ya bagus, biar masyarakat melek. Jadi mungkin ada kejadian berikutnya mereka bisa antisipasi," ucapnya.

Sebelumnya, Segerombolan remaja terekam kamera amatir milik warga, sedang membongkar tanah dipinggir jalan untuk mencari kabel yang tertimbun.

Rekaman video aksi pencurian itu pun beredar luas di media sosial Instagram.

Amatan Tribun Medan, tampak beberapa orang remaja mencoba menggali tanah tepat di samping tiang yang berada di pinggir jalan.

Aksi para pelaku ini pun terbilang nekat, lantaran beraksi di pinggir jalan yang ramai dilalui oleh masyarakat.

"Pagi hari Rabu gerombolan pengguna sabu gotong royong mengorek tanah, ingin membongkar kabel. Mereka ramai-ramai di depan umum dengan seenaknya tanpa rasa takut membongkar yang di dalam tanah," kata perekaman video.

"Ini akibat tidak opennya aparat, mungkin patroli polisi yang tidak ada lagi mengawasi, mungkin melihat cuma tidak menegur maka semuanya ini bisa terjadi,"