Kereta Api vs Rush di Lubukpakam
Ramses Manullang dan 5 Anaknya Tewas Tertabrak Kereta Api, Siraja Oloan akan Gugat PT KAI
Kasus kecelakaan yang menewaskan satu keluarga Manullang akan dibawa ke ranah hukum. Ini kata Ketua Umum Siraja Oloan Sumut
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN. com, LUBUKPAKAM - Kasus kecelakaan yang terjadi di jalan perlintasan kereta api tanpa palang pintu di perbatasan Desa Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam dengan Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang dan menewaskan satu keluarga akan dibawa ke ranah hukum.
Pihak keluarga mengancam akan mengguggat secara perdata dan pidana PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Siraja Oloan Sumut, Sanggam Bakara ketika ditemui di rumah duka.
Siraja Oloan merupakan komunitas dari marga-marga yang didalam ada marga Simanullang sama dengan marga para korban.
"Kita sudah sepakat akan membawa kasus ini ke perdata dan pidana. Kita akan gugat PT KAI nanti ke pengadilan dan pidananya karena ada unsur kelalaian yang kita lihat ini. Di lokasi kejadian itu kita lihat tidak ada rambu-rambu palang pintu," ujar Sanggam Bakkara yang ditemui di rumah duka, Senin (22/7/2024).
Sanggam menilai lokasi sekitar dianggap cukup ramai dan padat penduduk.
Intensitas kendaraan yang lalu lalang juga cukup tinggi.
Dianggap langkah hukum ini diambil bukan karena mereka punya kepedulian terhadap para korban saja tapi masyarakat lainnya.
"Kita minta supaya Kepala PT KAI itu dicopot saja. Yang kita lihat ini, sudah mengabaikan keselamatan masyarakat. PT KAI juga kita lihat sampai sekarang belum ada datang, sampaikan lah ucapan duka cita. Ini tidak ada, dan kita lihat nggak peduli," kata Sanggam.
Mereka dari pihak keluarga merasa menyesalkan mengapa jalan yang lebar di Desa Sumberjo sampai Pagar Jati tidak punya palang pintu.
Sementara itu Edward Manik warga Desa Sumberjo mengatakan sudah banyak kecelakaan yang terjadi di lokasi.
Mantan Kepala Desa dua periode ini berharap agar pihak terkait bisa memberikan perhatian lebih kedepannya.
"Ya terus terang saja sudah banyak kali kejadian kecelakaan dan ini bisa dibilang yang paling parah karena ada 6 orang dalam satu keluarga meninggal. Selain itu juga ada yang luka-luka. Harapan kami ya kalau bisa dipasang palang pintu lah. Dulu kami sudah pernah sampaikan sama pihak kereta api tapi nggak ada juga (tidak ada tindaklanjut)," kata Edward Manik.
Edward menyampaikan saat ini warga juga mengeluh dengan penempatan bantalan rel beton yang bertumpuk di sekitar lokasi.
Karena penumpukan itu dianggap bisa mengganggu pandangan kanan dan kiri.
Hal ini dianggap juga bisa membahayakan pengendara lainnya.
Dalam peristiwa kecelakaan Toyota Rush dengan Kerata Api tujuan Rantau Prapat Medan hanya satu penumpang mobil yang selamat. Penumpang itu bernama Herawati Manurung (51) seorang ibu 6 orang anak.
Sementara suaminya, Ramses Manulang (52) dan lima orang anaknya, Gabriela Manulang (28), Sarah Manulang (26), Yohanes Manulang (24), David Manulang (22) dan Niko Manulang (20) tewas di tempat.
Memilukan, Isak Tangis Histeris Putri Bungsu saat 6 Jenazah Satu Keluarga Manullang Tiba di Rumah
Suasana nan memilukan tampak terasa di rumah duka keluarga Manullang yang diketahui baru saja mengalami insiden tabrakan kereta api.
Tragedi yang menewaskan satu keluarga marga Manullang ini terjadi di Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang, Minggu (21/7/2024)
Tangis histeris sontak pecah saat 6 jenazah korban tewas satu keluarga itu tiba.
Jenazah Ramses Manulang (52) menjadi jenazah pertama yang dibawa ambulans RSUD Amri Tambunan ke rumah duka.

Setelah itu datang mobil ambulans yang membawa jenazah David Manulang (22).
Pantauan Tribun Medan jenazah keduanya tiba di rumah duka sekitar pukul 19.40 WIB.
Saat itu sudah ramai ratusan warga termasuk para tetangga.
Tangisan Setia Manulang (14) anak bungsu korban yang saat itu terdengar paling kencang.

Meski tidak banyak mengeluarkan kata-kata namun tangisannya terdengar meraung.
Wajahnya tampak sembab saat itu. Beberapa tetangga tampak menguatkannya.
"Sabar ya kau boru (anak perempuan, red)," peluk para tetangga.
Setia yang masih kelas 1 SMP ini tidak mau jauh dari peti jenazah ayah dan abangnya.
Saat itu jenazah ditempatkan di ruang tengah.
Ia tampak menangis setiap jenazah dibuka dari peti.
Setia Manulang merupakan anak bungsu Ramses Manulang (52) dan Herawati Manurung (51).
Setia tidak ikut dalam rombongan ketika hendak jalan-jalan ke Medan.
Pada saat itu ia sedang tidur di rumah dan tinggal bersama bibik dan sepupunya.
Dalam rombongan hanya ada bapak beserta ibu dan juga 2 kakak dan 3 abangnya.
Dalam kejadian kecelakaan hanya ibunya yang selamat dan masih dirawat di rumah sakit.
Sementara bapaknya bersama lima orang saudaranya tewas di tempat.
Fakta Baru Satu Keluarga yang Tewas Ditabrak Kereta Api, Bawa Jalan-Jalan Anak yang Libur Kuliah
Warga Dusun Srimulya B Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang mengaku kalau satu keluarga yang tewas dalam peristiwa kecelakaan setelah tertabrak kereta api, dikenal sangat baik di kampung tersebut.
Meski pun bukan warga asli atau merupakan pendatang namun keluarga Ramses Manulang ini dikenal tetangga guyup dengan tetangganya.
Walhasil, para tetangga pun tampak bejibun, berdatangan melayat ke rumah mereka setelah mendengar tragedi duka tersebut.
"Paling baru sekitar 4 tahun memang mereka di sini, tapi sama kami ya baik kali lah. Ramah orangnya. Kami suku Batak dan Jawa di sini akrab semua," ujar Suminah, tetangga korban saat berbincang dengan Tribun Medan, Minggu (21/7/2024).
Suminah mengatakan Ramses Manulang (52) dan Istrinya Herawaty Manurung (51) punya usaha menjual barang-barang perabotan rumah tangga di Plaza Deli Mas, Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumatera Utara.
Mereka juga dikenal baik lantaran kerap membantu warga untuk membeli barang dengan mencicil.
"Aku tadi siang waktu mereka pergi dari rumah nggak nampak. Tapi sebelumnya itu aku sempat nampak anaknya itu naik sepeda motor. Mereka katanya mau ke Medan tadi karena anaknya si David dan Yohanes itu baru datang," sebut Suminah.
Dijelaskan kalau David selama ini kuliah di Jogyakarta sementara Yohanes kuliah di Jambi.
Keduanya baru tiba di rumah pada Jumat lalu.
"Mau bawa jalan-jalan anaknya inilah ke Medan karena baru sampai. Mamaknya ini pun (Herawati boru Manurung) baru pulang dari Jambi menjemput anaknya karena katanya libur kuliah," kata Suminah.
Baru Pindah ke Desa Sumberejo 4 Bulan
Satu keluarga tewas dalam peristiwa kecelakaan di jalan perlintasan kereta api tanpa palang pintu.
Kecelakaan tersebut terjadi di perbatasan Desa Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam dengan Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang Minggu, (21/7/2024) siang.
Keluarga yang tewas tersebut ternyata hendak pergi jalan-jalan ke Medan.
Satu keluarga itu pergi dengan menumpangi mobil Toyota Rush hitam BK 1496 MAA.
Peristiwa kecelakaan terjadi sekira pukul 12.30 WIB.
Awalnya para korban ini baru pulang dari ibadah di gereja yang ada di Lubuk Pakam.
Setelah itu mereka pulang ke rumahnya di Dusun Srimulya B Desa Sumberjo.
Setelah sampai rumah mereka ganti baju dan langsung berangkat.
Saat itu di dalam mobil ada 7 orang terdiri dari pasangan suami istri Ramses Manulang (52) dan Herawati Manurung (51) serta lima orang anaknya, Gabriela Manulang (28), Sarah Manulang (26), Yohanes Manulang (24), David Manulang (22) dan Niko Manulang (20).
"Yang jadi sopir itu bapaknya si Ramses Manulang. Sekitar jam 12.30 kejadiannya," ucap Wagiso tetangga korban.
Setelah bergerak dari rumah sekitar satu menit kemudian mereka pun tiba di lokasi.

Jarak antara rumah korban dengan lokasi kejadian hanya berkisar 200 meter.
Saat itu mereka dari arah Desa Sumberjo mau ke arah Desa Pagar Jati.
"Kalau kereta apinya dari arah Labuhan Batu menuju Kota Medan. 6 tewas dan 1 luka-luka dalam kejadian ini," kata Kasat Lantas Polresta Deli Serdang, Kompol Budiono.
Mobil korban terpental sekitar 30 meter dari titik pertama mobil dan kereta api bertemu.
Mobil masuk ke dalam areal persawahan yang sedang ditanami padi.
"Anak-anaknya semua tercampak keluar dan ke sawah. Istri sama suaminya yang tetap berada di dalam mobil. Cuma istrinya yang selamat dan dirawat di RS Sari Mutiara sementara yang lainnya meninggal dunia dan masih berada di RSUD Amri Tambunan," ucap Jhon Nainggolan warga sekitar.
Penjelasan PT KAI
PT KAI Drive I SU membenarkan telah terjadi kecelakaan Mobil Toyota Rush Hitam BK 1496 MAA di perlintasan kereta api tanpa palang pintu perbatasan Desa Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam dengan Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang Minggu, (21/7/2024).
"Betul telah terjadi tabrakan pada KA U51A Sribilah Utama (Rantauprapat-Medan) dengan mobil di KM 33+800 petak jalan antara Stasiun Perbaungan - Stasiun Lubuk Pakam, Minggu (21/7) pukul 12.24 WIB," ujar Manager Humas PT KAI (Persero) Divre I Sumut, Anwar Solikhin.
Dalam peristiwa tersebut 6 orang dilaporkan tewas dan satu orang dilaporkan mengalami luka-luka.
Anwar menyampaikan atas kejadian tersebut PT KAI Divre I SU turut prihatin dan menyayangkan kecelakaan itu.
"Berdasarkan keterangan dari crew kereta api bahwa mobil melintas di perlintasan tidak terjaga saat KA akan melintas, secara berulangkali masinis sudah membunyikan klakson lokomotif namun tidak diindahkan," jelasnya.
Disampaikan Anwar dari kejadian tersebut seluruh penumpang dan crew KA U51 Sribilah Utama selamat sedangkan 6 penumpang mobil meninggal dunia.
"PT KAI menyampaikan belasungkawa dan duka yang mendalam kepada seluruh korban," ungkapnya.
Anwar juga menyampaikan permohonan maaf karena KA U51A Sribilah Utama mengalami keterlambatan 11 menit akibat kejadian tersebut.
"KAI mengucapkan permohon maaf kepada pelanggan KA karena keterlambatan yang dialami," pungkasnya.
Suasana Rumah Duka
Rumah korban yang mengalami kecelakaan di jalan perlintasan kereta api tanpa palang pintu di perbatasan Desa Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam dengan Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang sudah dipasangi bendera merah oleh warga Minggu, (21/7/2024).
Bendera merah itu sebagai tanda dari adanya duka. Rumah korban hanya berjarak sekitar 200 meter dari lokasi kejadian tepatnya di Dusun Srimulya B Desa Sumberjo.
Tetangga korban sudah tampak datang berbondong-bondong ke rumah duka. Mereka sangat terkejut dan merasa kehilangan.
Warga menyebut kalau dalam musibah ini hanya Herawati Manurung (51) yang berhasil selamat.

Sementara suaminya, Ramses Manulang (52) dan lima orang anaknya, Gabriela Manulang (28), Sarah Manulang (26), Yohanes Manulang (24), David Manulang (22) dan Niko Manulang (20) tewas di tempat.
Mereka sebelumnya disebut hendak pergi jalan-jalan ke Medan setelah selesai melaksanakan ibadah dan pulang dari Gereja.
"Kami terkejut kali lah kejadian ini. Kami di sini sudah seperti saudara semua. Ini korban masih di rumah sakit semuanya. Hanya satu anaknya yang kecil di dalam rumah," kata Jhon Nainggolan.
Jhon menyebut anak korban yang paling kecil, Setia Manulang tidak ikut pergi jalan-jalan karena saat itu sedang tidur.
Ia ditinggal di rumah bersama bounya (bibik) dan sepupunya. Mereka tidak ikut lantaran mobil juga tidak muat.
"Tadi dia (Setia) sudah lihat juga mamaknya di rumah sakit Sari Mutiara. Cuma dia belum tau kalau bapak, kakak dan abang-abangnya itu sudah meninggal. Kalau yang ninggal ini di bawa ke rumah sakit Umum (RSUD Amri Tambunan). Sampai sekarang belum dikasih tau sama dia ini ada yang meninggal. Keluarganya sajalah nanti yang bilang kalau kami cuma tetangganya," katanya.
Para tetangga mengaku belum tahu kapan jasad korban akan dibawa ke rumah duka.
Hingga pukul 17.40 WIB mereka masih berada di rumah korban.
Disebut kalau keluarga besar korban masih berada di perjalanan karena tinggal di Dolok Sanggul dan Indrapura.
Berikut daftar nama korban yang tewas dan luka-luka:
1. Ramses Manulang (52)
2. Herawati Manurung (51) (luka-luka).
3. Gabriela Manulang (28).
4. Sarah Manulang (26).
5. Yohanes Manulang (24).
6. David Manulang (22).
7. Niko Manulang (20)
(dra/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram, Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Satu Keluarga Manullang Jadi Korban Tewas Kereta Api, Inilah Janji Pemkab Deli Serdang |
![]() |
---|
Herawati yang Selamat dalam Tabrakan yang Tewaskan Satu Keluarga Manullang Dirujuk ke RS Adam Malik |
![]() |
---|
Setia Manulang Terhibur, Teman-Teman Sekolahnya Datang ke Rumahnya Lihat Ayah dan 5 Saudaranya |
![]() |
---|
Satu Keluarga Manullang yang Tewas Tertabrak Kereta Api akan Dimakamkan di Dolok Sanggul |
![]() |
---|
Satu Keluarga yang Tewas Akibat Tertabrak Kereta Api di Lubuk Pakam akan Dimakamkan di Dolok Sanggul |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.