Tradisi Manggomak Tumpak atau Ambil Amplop di Pernikahan Batak, Hiburan dan Dilema Pengantin Wanita

Tradisi manggomak tumpak dalam pernikahan adat Batak Toba sampai saat ini masih dijunjung tinggi.

Editor: Juang Naibaho
Instagram/HO
Momen artis Jessica Mila melaksanakan tradisi manggomak tumpak dalam rangkaian acara pernikahan adat Batak. 

Amplop yang didapat dari manggomak tumpak ini nantinya akan menjadi hak pengantin.

Amplop berisi uang uang itu, secara filosofi adat Batak, adalah bekal bagi kedua pengantin untuk membangun keluarga yang sejahtera. Tidak kekurangan secara materi.

Selanjutnya, sisa dari tumpak yang tidak terambil akan diserahkan kepada orangtua pengantin laki laki.

Nah, tradisi manggomak tumpak ini tak luput dari pro dan kontra di tengah masyarakat, khususnya bagi pengantin perempuan.

Bila pengantin perempuan mengambil banyak amplop, akan muncul dua asumsi. Pertama, dianggap memiliki rejeki yang bagus dalam kehidupan rumah tangganya kelak. Sedangkan asumsi kedua, bagi segelintir orang akan menyebutnya serakah.

Dengan asumsi tersebu, secara langsung atau tidak langsung, pengantin wanita akan mengalami dilema dalam tradisi manggomak tumpak ini.

Orangtua atau pihak keluarga perempuan biasanya mewanti-wanti agar si pengantin mengambil amplop sekadarnya. 

Di sisi lain, pihak keluarga laki-laki atau suaminya, biasanya meminta pengantin perempuan agar mengambil amplop sebanyak-banyaknya karena menjadi bekal awal dalam kehidupan rumah tangganya.

Zaman dulu, banyak atau sedikitnya tumpak yang diambil akan dianggap sebagai cerminan karakter pengantin wanita. Bahkan, bisa merembet ke sosok ibunya.

Namun, sekarang ini tradisi manggomak tumpak cenderung sebagai unsur hiburan saja. 

Membahas lebih jauh tentang manggomak tumpak, tradisi ini adalah simbolis dari mempersatukan dua keluarga menjadi satu keluarga besar dan kerabat.

Tradisi ini melambangkan kesiapsediaan untuk mendukung kehidupan rumah tangga pengantin yang baru dimulai.

Manggomak tumpak ini juga dipercaya dapat mengikat ikatan pernikahan dengan sempurna menurut adat batak toba. (*/tribunmedan.com)

Ditulis oleh mahasiswa magang dari Fisip USU, Sion Philip Sagala

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved