TRIBUN WIKI

Sosok Maudy Clash of Champions, Gadis Berprestasi Pernah Bikin Panel Surya Atasi Masalah Lingkungan

Afra Moedya Abadi, atau yang lebih dikenal dengan sapaan Maudy adalah mahasiswi Universitas Indonesia yang memiliki segudang prestasi

Editor: Array A Argus
Net
Maudy peserta Clash Champion 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Sosok Maudy memiliki nama lengkap Afra Moedya Abadi.

Maudy adalah peserta batch 5 Clash of Champions (2024) asal Universitas Indonesia yang tereliminasi di epsiode 4.

Meski dirinya tak lagi muncul di layar kaca, tapi banyak penonton yang penasaran dengan sosok Maudy ini.

Sebab, Maudy terbilang sebagai gadis berprestasi yang cerdas.

Baca juga: Sosok Dany Amrul Ichdan, Wakil Direktur MIND ID Eks Presiden Direktur PT Pertamedika Sentul

Bahkan, Maudy dan teman-temannya di Fakultas Teknik Kimia UI pernah membuat Printable Alternative Solar Roll (PARASOL), panel surya alternatif ramah lingkungan yang bisa dipasang dimana saja.

Bersama teman-temannya seperti Yosep Dhimas dan Tiffany, Maudy memamerkan PARASOL dalam ESG Symposium.

“Kenapa kita akhirnya kita pilih panel surya, di Indonesia intensitas matahari cukup tinggi,” kata Maudy, seperti dalam tayangan Youtube SESNA Group.

Maudy dan timnya melihat, Indonesia hingga kini masih menghadapi masalah krisis energi dan permasalahan limbah plastik.

Sehingga, ia merasa perlu ada sebuah inovasi yang bisa memberikan solusi atas permasalahan tersebut melalui pengembangan panel surya yang ramah lingkungan.

Karena karyanya itu pula, Maudy dan timnya menyabet juara ESG Symposium 2022 “Hacks to Heal Our Planet: ESG Idea Pitching” Regional Competition yang diinisiasi PT Siam Cement Group (SCG).

Baca juga: 5 Fakta Sosok Natalia Dyah Ayuningtyas, Biduan Laporkan Suami yang Gelar Pesta Perceraian

Maudy dan timnya mengalahkan 230 rival dari seluruh Indonesia pada tingkat nasional.

Dengan kemenangan tersebut, Maudy dan kawan-kawan lolos tingkat regional hingga sukses mengalahkan lima lawan asal negara di Asia Tenggara lain.

Menurut Dekan FTUI, Heri Hermansyah, PARASOL karya Moedya dan kedua rekannya bisa menghasilkan efisiensi konversi listrik 15-20 persen dengan masa pakai mencapai 20 tahun.

Temperatur kerja yang dihasilkan maksimum lebih dari 100℃.

PARASOL disebut salah satu inovasi yang tepat dalam menyediakan akses energi bersih dan terjangkau.

Sosok Maudy

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved