Waktu Mustajab Berdoa di Hari Jumat Setelah Salat Ashar Bakal Dikabulkan, Begini Penjelasannya

TRIBUN-MEDAN.COM,- Sebahagian umat muslim percaya, bahwa hari Jumat adalah waktu paling terbaik melakukan berbagai macam amalan.

Bahkan, umat muslim meyakini, ketika kita memanjatkan doa setelah Salat Ashar, niscaya apa yang kita mohonkan akan dikabulkan oleh Allah S.W.T. 

Menurut riwayat Abu Dawud, waktu mustajab dalam memanjatkan doa adalah di penghujung hari setelah Ashar.  

Baca juga: 9 Amalan di Hari Jumat yang Bisa Menambah Pahala

"Pada hari jumat ada 12 jam. Diantaranya ada satu waktu, apabila ada seorang muslim yang memohon kepada Allah di waktu itu, niscaya akan Allah berikan. Carilah waktu itu di penghujung hari setelah Ashar." (HR. Abu Dawud)

Inilah yang kemudian menjadi landasan, bahwa berdoa setelah Salat Ashar di hari Jumat dianggap merupakan waktu yang paling mustajab.

Sehingga doa yang dipanjatkan diharap akan didengar oleh Allah dan akan dikabulkan.

Dengan catatan, tentunya doa yang dipanjatkan dengan hati yang ikhlas dan tulus.

Semata-mata mengharap keridhaan dari Allah S.W.T.

Baca juga: Doa Mustajab di Hari Jumat yang Dianjurkan oleh Rasulullah untuk Diamalkan

Karena hal itu pula, umat muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak doa dan zikir di hari Jumat.

Mengutip Buku 24 Jam Dzikir & Doa Rasulullah oleh DR Muh Mu'inudinillah Basri, berikut dzikir yang dibaca pada hari Jumat.

3 x أستغفر هللا الذي ال إهل إال هو ا يحل القيوم وأتوب إليه

Imam Nawawi berkata, "Kami riwayatkan dari ibnu Sinni, ‘Barangsiapa yang membaca istighfar tiga kali pada pagi di hari Jum’at, diampuni dosanya walaupun sebanyak buih di lautan.’"

Sangat dianjurkan berdoa ketika imam duduk di antara dua khutbah, serta antara asar dan Magrib.

Kemudian dianjurkan membaca surat Al kahfi pada siang dan malam Jumat.

Baca juga: MINUMAN MALAM JUMAT, Susu Telur Madu Jahe dan Pinang Muda Dapat Meningkatkan Stamina Pria

Adab Berdzikir

a. Hendaklah berdzikir dalam kondisi suci sebab berdzikir dalam kondisi suci, jiwa lebih khusyuk sebagaimana dianjurkan bahwa seorang mukmin seyogyanya selalu menjaga wudhunya.