Medan Terkini

TANGGAPAN KSAD Jenderal Maruli Dugaan Keterlibatan Koptu HB terkait Tewasnya Wartawan Rico Sempurna

Jenderal TNI, Maruli Simanjuntak memberikan tanggapan terkait informasi dugaan keterlibatan Koptu HB, dalam kasus tewasnya wartawan sekeluarga di Karo

|
Editor: Salomo Tarigan
DOK kompas.com
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak 

"Koptu HB menyebutkan, bahwasanya 'tapi kata Sempurna sudah jumpa', dijawab lagi oleh Bebas Ginting 'nggak ada, belum'," sambungnya.

Irvan mengatakan bahwa, malam itu Koptu HB meminta Bebas Ginting untuk segera menemui korban.

"Itu tanggal 26 Juni, beberapa jam sebelum kejadian," katanya.

Terungkap Saat Rekonstruksi, Bebas Ginting Perintahkan Bakar Rumah Sempurna Saat Keadaan Kosong

Tiga pelaku pembakaran rumah Sempurna Pasaribu, menjalani serangkaian reka adegan di beberapa lokasi, Jumat (19/7/2024).

Reka ulang ini, pertama kali dilakukan di sebuah warung kopi di kawasan Jalan Kapten Bom Ginting, Kabanjahe.

Dimana, lokasi ini merupakan titik awal para pelaku bertemu untuk membahas rencana eksekusi membakar rumah Sempurna Pasaribu.

Saat rekonstruksi, terungkap ternyata otak pelaku yaitu Bebas Ginting alias Bulang memerintahkan mengeksekusi rumah Sempurna Pasaribu saat keadaan kosong.

Hal ini diketahui, saat salah satu eksekutor Yunus Syahputra datang ke warung tersebut pada Rabu (26/7/2024) malam dan menanyakan kepada Bebas tentang rencana pembakaran.

"Jadi kita bakar warung si Sempurna bulang," tanya Yunus.

Mendengar pertanyaan tersebut, Bebas memerintahkan kepada Yunus untuk memantau lokasi rumah Sempurna. Dimana, jika rumah tersebut dalam keadaan berpenghuni rencana pembakaran tersebut ditunda. Namun, jika memang rumah tersebut dalam keadaan kosong maka pembakaran bisa dilakukan.

"Cek dulu ke sana, kalau ada orangnya jangan dibakar, tapi kalau kosong bakar saja," ucap Bebas.

Setelah diberi perintah oleh Bebas, selanjutnya Yunus bergerak ke rumah Sempurna dengan menggunakan sepeda motor untuk mengecek keadaan rumah.

Sesampainya di rumah Sempurna, Yunus mengaku ia melihat jika rumah tersebut dalam keadaan terkunci dengan gembok dan lampu dalam keadaan mati.

Karena mendapatkan laporan dari anak buahnya bahwa rumah Sempurna Pasaribu dalam keadaan kosong, selanjutnya Bebas Ginting memerintahkan kepada anggotanya untuk membakar rumah tersebut.

"Yasudah bakar saja tapi di jam kecil," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved