Medan Terkini
Respons Warga Pemindahan Pool Bus AKDP di Jalan Jamin Ginting ke Terminal Pinang Baris
Dikatakan, sistem pembelian tiket bus Medan-Berastagi, tidak perlu ke loket. Apabila mau berangkat, tinggal datang saja langsung ke bus tersebut.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Salomo Tarigan
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Sejumlah masyarakat asal Berastagi yang merantau ke Kota Medan mengaku, tidak setuju kebijakan tempat naik dan turunkan penumpang seluruh Bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) di Jalan Jamin Ginting dipindahkan ke Terminal Pinang Baris.
Menurut sejumlah warga ini, Bus AKDP dengan tujuan kota Berastagi tidak pernah mengetem lama-lama di jalan Jamin Ginting itu.
Selain itu, bukan bus AKDP yang menyebabkan jalan Jamin Ginting macet.
Dikatakan Sejumlah warga, tempat bus AKDP tujuan Berastagi itu sudah strategis. Mengingat, lokasi itu dekat dengan anak kuliahan yang sering pulang kampung.

"Selama 15 tahun saya tinggal di Medan untuk bekerja dan tiap satu bulan sekali pulang ke Berastagi, naik Bus nya selalu di Jalan Jamin Ginting, tidak setuju perubahan rute itu," kata Nadia saat diwawancarai Tribun Medan, Minggu (28/7/2024).
Menurut Nadia yang bekerja di perusahaan swasta di Kota Medan, perubahan rute tersebut bukanlah solusi yang tepat.
"Lokasi bus itu sudah strategi. Enggak jauh dari lingkungan mahasiswa. Dan memang, arah ke Berastagi lebih dekat ke sana," jelasnya.
Nadia mengaku kurang sepakat dengan statement Wali Kota Medan, bus tujuan Karo di jalan Jamin Ginting membuat macet.
"Kalau dibilang sumber macet, saya tidak setuju. Karena bus Medan-Berastagi itu enggak pernah lama berhenti. Selain itu, ongkos juga sudah di tagih di dalam mobil. Jadi kalau pun mereka berhenti itu enggak sampai beberapa menit," jelasnya.
Menurutnya, yang seharusnya ditertibkan itu becak dan Angkutan kota (Angkot).
Sebab, mereka suka lama mengetem di jalan.
"Kalau tempat naik dan turunkan penumpang ke Pinang Baris. Kami pasti beralih naik mobil Al-amsar. Karena, mereka enggak di geser ke Pinang Baris. Karena punya lahan parkir ngetem di area loketnya," ucapnya.
Dengan memindahkan rute tersebut, kata Nadia, sama saja membuat kesenjangan ekonomi di kalangan supir bus Medan-Berastagi.
"Selain itu, bisa jadi ada pengurangan supir jadi. Wali kotanya bukan mau memudahkan masyarakat tapi menyusahkan. Karena ribet kali beli tiket di loket, kemudian ke Pinang Baris," jelasnya.
Dikatakan, sistem pembelian tiket bus Medan-Berastagi, tidak perlu ke loket. Apabila mau berangkat, tinggal datang saja langsung ke bus tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.