TRIBUN WIKI
Pernah dengar Belangkas, Hewan Berdarah Biru yang Sering Dijadikan Bahan Obat dan Kosmetik
Belangkas atau kepiting tapal kuda (Horshoe Crab) merupakan hewan berdarah biru yang sering dijadikan bahan obat dan kosmetik
TRIBUN-MEDAN.COM,- Belangkas atau kepiting tapal kuda (Horshoe Crab) biasa disebut juga dengan mimi, kepiting ladam, mintuna, dan kepiting bulan.
Meski memiliki julukan sebagai kepiting tapal kuda, tetapi belangkas bukan termasuk sejenis kepiting.
Spesies satu ini lebih dikategorikan seperti kalajengking, laba-laba, dan sejenis kutu dengan ukuran yang besar.
Bahkan, hewan berdarah biru ini termasuk kedalam hewan purba, karena sudah banyak ditemukan nenek moyang dari spesies ini pada 450 juta tahun yang lalu, dan leluhur mereka memiliki penampilan yang tidak jauh berbeda dengan belangkas yang ada sekarang.
Baca juga: Cegah Penyebaran Cacing Hati, Disternak Karo Cek ke Lokasi Penyembelihan Hewan Kurban
Umur rata-rata hewan ini bisa mencapai usia 40 tahun, tetapi umunya rata-rata belangkas hanya hidup hingga usia 12 tahun.
Habitat asli belangkas berada di pesisir Asia Pasifik (termasuk Indonesia), Asia Selatan, dan Amerika Utara bagian tenggara.
Saat ini terdapat empat spesies belangkas yang hidup di dunia, dan tiga diantaranya terdapat di perairan Indonesia, yaitu:
· Belangkas Besar (Tachypleus gigas)
· Belangkas Tiga Duri (Tachypleus tridentatus)
· Belangkas Padi (Carcinoscorpius rotundicauda)
Dan ketiganya termasuk kedalam hewan yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutana Nomor: P.106/MENLHK/KUM1/12/2018.
Baca juga: 8 Ciri Sapi Bebas Antraks, dan 6 Tips Memilih Hewan Kurban yang Sehat
Populasi hewan ini terancam punah karna faktor perburuan dan eksploitasi guna diperdagangkan untuk konsumsi maupun kebutuhan biodemis.
Belangkas memiliki sejumlah manfaat bagi manusia seperti untuk dijadikan umpan sidat dan siput laut besar, darahnya digunakan untuk membuat Limulus Amobocyte Lysate (LAL), cangkang belangkas bisa diolah menjadi aneka produk seperi lensa kontak, krim kulit, penambal luka jahitan kepala, dan kitosan (Chitosan), sejenis pengawet, bahkan dikonsumsi.
Selain bentuknya yang unik seperti tapal kuda, belangkas juga memiliki keunikan lain pada darahnya yang bewarna biru.
Hal itu terjadi karena darah belangkas tidak mengandung Hemogoblin, tetapi mengandung Hemocyanin.
Darah belangkas sangat bernilai di dunia medis, hal ini karena darah belangkas mengandung sel khusus amebosit yang bisa mendeteksi adanya bakteri.
Jika terpapar bakteri, amebosit ini akan mengeluarkan semacam lender yang mengisolasi bakteri tersebut agar tidak menyebar.
Baca juga: 7 Jenis Kambing yang Sering Dijadikan Hewan Kurban Idul Adha
Sehingga darah belangkas sering digunakan untuk mengetes keamanan obat-obatan dan peralatan medis apakah terbebas dari kontaminasi bakteri.
Pembuatan vaksi Covid-19 pun tak lepas dari kontribusi darah belangkas untuk mengetes keamanan vaksin sebelum diuji cobakan ke manusia.
Pabrik obat-obatan, makanan,dan alat-alat kesehatan memanfaatkan darah belangkas untuk menguji produk yang mereka hasilkan, bahkan sejak tahun 1970, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat mewajibkan segala macam obat dan vaksin yang diberikan melalui suntikan untuk terlebih dahulu di tes menggunakan darah belangkas.
Untuk harga dari darah belangkas sendiri berkisar US$ 15.000 per liter atau setara Rp232 juta.
Tidak heran dengan berbagai manfaat yang ada pada belangkas, spesies ini mulai terancam punah dan dikategorikan sebagai satwa dilindungi.
Baca juga: 4 Kategori Hewan Ternak yang Tidak Sah Jika Dijadikan Kurban, Perhatikan Hal Berikut
Sebelum di tetapkannya belangkas sebagai satwa yang dilindungi, masih marak terjadi perdagangan baik untuk tujuan konsumsi maupun untuk kebutuhan medis.
Hal ini juga terjadi karena kurangnya pengetahuan masyarakat awam mengenai jenis belangkas yang dilindungi sehingga sering terjadi pengambilan dari alam.
Belangkas juga kerap dibunuh oleh para peternak kerang karena dianggap sebagai hama yang memangsa kerang.
Untuk itu kegunaannya hanya diperbolehkan bagi kepentingan medis saja, karna tingkat kematian belangkas jika diambil darahnya hanya berkisar 10-15 persen saja, beda halnya dengan kepentingan lain diluar kepentingan medis yang tingkat kematian belangkas bisa mencapai 100 % .(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
SOSOK Djamari Chaniago, Eks Pangkostrad yang Pernah Pecat Prabowo Subianto atas Tuduhan Penculikan |
![]() |
---|
Profil Muhammad Awaluddin, Wakil Direktur Utama Telkom yang Tersingkir Usai Perombakan Direksi |
![]() |
---|
Kalender Jawa Weton Rabu Pahing 17 September 2025 Wuku Landep, Orangnya Dikenal Cerdas |
![]() |
---|
7 Rekomendasi Playlist Lagu yang Cocok Didengar saat Melakukan Perjalanan Jauh |
![]() |
---|
Sosok Sushila Karki, Perdana Menteri Interim Nepal Berjuluk 'Palu Keadilan', Dipilih Lewat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.