Berita Viral

Iran Rapat Darurat, Tamu Negaranya Tewas Dibunuh Israel, Inilah Sosok Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh

Petinggi Iran gelar rapat darurat setelah tamu kenegaraan, Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas terbunuh di Ibu Kota Iran, Teheran.

|
Editor: AbdiTumanggor
X
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Dibunuh Israel di Negara Iran. (x) 

"Sebelumnya pada hari Selasa, Haniyeh menghadiri pelantikan presiden baru Iran dan bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran," kata situs web berita Sepah milik Korps IRGC.

"Namun saat dini hari kediaman Ismail Haniyeh, kepala kantor politik Perlawanan Islam Hamas, diserang di Teheran, dan sebagai akibat dari insiden ini, dia dan salah satu pengawalnya menjadi martir," imbuh laporan IRGC.

Media pemerintah Iran menjelaskan Haniyeh tewas lantaran diserang menggunakan proyektil berpemandu udara. Belum jelas dari mana asal proyektil itu ditembakkan.

Respon Dunia Atas Kematian Haniyeh

Pasca informasi terkait tewasnya pimpinan Hamas Ismail Haniyeh menyebar, sejumlah pimpinan negara mengutuk tindakan keji Israel.

Seperti Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang mengecam keras pembunuhan Haniyeh. Ia meminta semua warga Palestina bersatu, sabar, dan tabah dalam menghadapi pendudukan Israel.

Hal serupa juga dilakukan Presiden Turki, ia mengutuk pembunuhan memalukan terhadap Haniyeh yang merupakan sekutu dari Presiden Recep Tayyip Erdogan.

"Kami mengutuk pembunuhan terhadap pemimpin kantor politik Hamas, Ismail Haniyeh, dalam pembunuhan memalukan di Teheran," kata Kementerian Luar Negeri Turki.

Senada dengan yang lainnya, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Mikhail Bogdanov menyebut kejadian ini sangat buruk.

Ia menegaskan bahwa pembunuhan politik sama sekali tidak dapat diterima, dan akan menyebabkan eskalasi ketegangan lebih lanjut.

Tiga anak dan tiga cucu Haniyeh tewas

Pada Rabu (10/4/2024) lalu, tiga putra dan tiga cucu Haniyeh tewas akibat serangan udara Israel saat berkunjung ke rumah sakit di Gaza. Mereka berangkat dari Doha.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah mengkonfirmasi bahwa pesawatnya menewaskan tiga putra dan tiga cucu pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.

IDF mengeluarkan pernyataan yang mengatakan:

“IDF dan ISA [Badan Keamanan Israel] melenyapkan tiga operasi sayap militer Hamas di Jalur Gaza tengah. Sebelumnya hari ini (Rabu), atas arahan intelijen IDF dan ISA, pesawat IAF menyerang tiga operasi militer Hamas yang melakukan aktivitas perlawanan di Gaza tengah".

“Tiga agen yang diserang adalah Amir Haniyeh, seorang komandan sel di sayap militer Hamas, Mohammad Haniyeh, seorang agen militer di organisasi teroris Hamas, dan Hazem Haniyeh, juga seorang agen militer di organisasi teror Hamas.

“IDF mengonfirmasi bahwa ketiga agen tersebut adalah putra Ismail Haniyeh, ketua biro politik Hamas.”

Saksi mata mengatakan bahwa sebuah mobil yang membawa tiga putra Ismail Haniyeh dan beberapa cucunya ditabrak di kamp Al-Shati di pantai sebelah barat Kota Gaza.

Mereka mengatakan anggota keluarga Haniyeh sedang dalam perjalanan mengunjungi salah satu anggota keluarga untuk merayakan hari pertama hari raya umat Islam, Idul Fitri.

Siapakah Ismail Haniyeh?

Berikut ini pandangan mendalam tentang kehidupannya dan kenaikannya menjadi pemimpin senior organisasi Hamas.

Haniyeh lahir di kamp pengungsi Shati di Gaza dari orang tuanya yang melarikan diri dari kota Asqalan setelah negara Israel dibentuk pada tahun 1948.

Pada tahun 1983, Haniyeh bergabung dengan Blok Mahasiswa Islam, cikal bakal Hamas. Ia lulus pada tahun 1987, tahun yang menandai pemberontakan massal Palestina pertama melawan pendudukan Israel, yang dikenal sebagai Intifada Pertama, dan selanjutnya berdirinya Hamas sebagai kelompok resmi.

Pada tahun 1988, dia dipenjara selama enam bulan dan menghabiskan tiga tahun penjara lagi pada tahun 1989 atas tuduhan bahwa dia adalah anggota Hamas.

Setelah pembebasannya, Israel mendeportasi Haniyeh ke Lebanon selatan bersama dengan para pemimpin senior Hamas lainnya, tempat dia menghabiskan satu tahun.

Pada tahun 2001, ketika Intifada Kedua meletus, Haniyeh mengkonsolidasikan posisinya sebagai salah satu pemimpin politik Hamas.

Haniyeh lolos dari upaya pembunuhan Israel pada tahun 2003.

Ia menjadi terkenal pada tahun 2006 ketika ia memimpin Hamas meraih kemenangan dalam pemilihan legislatif atas gerakan Fatah, yang telah berkuasa selama lebih dari satu dekade.

Haniyeh sempat menjabat sebagai Perdana Menteri Otoritas Palestina, namun setelah Hamas menguasai Jalur Gaza, ia diberhentikan oleh presiden PA, Mahmoud Abbas, namun ia tetap menjadi pemimpin de facto di Jalur Gaza. Pada tahun 2017, Haniyeh terpilih sebagai kepala biro politik Hamas dan pada saat itu ia pindah ke Qatar.

(*/Tribun-medan.com/Tribunnews.com/BBC/Al Jazeera/JPost)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved