Medan Terkini

Mahasiswa PPG UMSU Ajak Anak Panti Asuhan Olah Sampah Plastik Jadi Karya Lukis

Mahasiswa PPG UMSU melakukan program project kepemimpinan bertajuk LIBASTIK: Lingkungan Bebas Plastik dengan Tangan Kreatif.

TRIBUN MEDAN/HO
Lukisan dari sampah plastik yang dibuat oleh mahasiswa PPG UMSU bersama anak panti asuhan di Medan. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) melakukan program project kepemimpinan bertajuk LIBASTIK: Lingkungan Bebas Plastik dengan Tangan Kreatif.

Program ini mengolah sampah plastik menjadi karya lukis luar biasa yang dilakukan di Panti Asuhan Harapan Maju Bersama Indonesia, di Jalan Air Bersih Ujung, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai.

Dosen Pengampu, Dr. Muhammad Arifin, M.Pd mengatakan sangat mengapresiasi langkah mahasiswa PPG dalam projek kepemimpinan yang mampu mengurangi sampah plastik di sekitar tempat tinggal menjadi sebuah karya lukis yang luar biasa dan memiliki nilai tinggi.

Muhammad Arifin berharap program ini bisa berkesinambungan sehingga anak-anak panti asuhan memiliki skill tambahan untuk kehidupan mereka.

"Apalagi, program ini ditularkan di sekolah atau di tempat lain. Saya senang, anak-anak harus bisa mempraktikkan ini ketika program ini sudah selesai, mereka bisa membuat sendiri, dan dikenalkan di sekolah. Maka, mereka akan memiliki nilai lebih,” katanya.

Ketua project kepemimpinan LIBASTIK, Lastiur Manurung mengatakan, untuk pembuatan karya lukis jenis kolase dalam program LIBASTIk ini bahan pembuatan yang diperlukan berupa sampah plastik seperti bungkus permen, bungkus mie instan atau makanan lain.

Kemudian alat yang digunakan seperti lem uhu, lem fox, gunting, bingkai dan pola atau sketsa gambar.

Ia menambahkan, adapun cara pembuatan diawali menyiapkan sampah dari plastik yang memiliki warna bagus, mencetak desain/sketsa yang diinginkan pada kertas A3/Hvs/F4, membuat potongan-potongan kecil sampah plastik, sesuai dengan sketsa pada gambar, menempelkan potongan-potongan kecil sampah dengan menggunakan lem sesuai dengan bidang warna sketsa.

“Perlu diperhatikan dalam menempel sebaiknya tidak ada yang saling menindih. Setelah selesai di tempat semua bidang pada sketsa, maka masukkan ke dalam bingkai,” katanya.

Ketua Yayasan Panti Asuhan Harapan Maju Bersama Indonesia, Fatisa Laila sangat mengapresiasi project kepemimpinan mahasiswa PPG UMSU yang mampu mengolah sampah plastik menjadi sebuah karya seni yang memiliki nilai.

Ia berharap program ini bisa menambah keterampilan anak-anak panti dan tidak berhenti tetapi bisa dikembangkan sehingga mampu menambah kecakapan hidup.

Sari (15th) yang merupakan anak Panti Asuhan Maju Bersama Indonesia mengatakan sangat menyenangkan berkreasi membuat lukisan dari sampah plastik.

"Kami sangat senang dengan hadirnya kakak-kakak mahasiswa PPG UMSU, kami jadi memiliki waktu luang yang bermanfaat dan melatih keterampilan kami. Dengan program yang dilaksanakan oleh kakak-kakak mahasiswa PPG kami jadi belajar bahwa ternyata sampah plastik yang sering kita temukan di kehidupan kita dapat dimanfaatkan dengan baik dan menjadi suatu karya yang bernilai," katanya.

Anggota kelompok dalam projek kepemimpinan LIBASTIK ini yaitu, Inneke M. F Togatorop, Ismi Aulia, Jenni Parlopes Br.Tarigan, Kameilia Wandari, Kharisma Ramadhani Alya, Linda E. M Simatupang, Maria Magdalena Marpaung, Mauliddina Utami, Novia Angelina Br. Muham dan Putri Amanda Pohan.

(cr26/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram,  Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved