PSMS Medan

Suporter Berharap Renovasi Stadion Teladan Rampung Tepat Waktu : Jangan Sampai Marwah PSMS Hilang

Mengingat adanya perubahan konsep desain dalam renovasi Stadion kebanggaan kota Medan yang berada di Kecamatan Medan Kota tersebut. 

Penulis: Aprianto Tambunan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/APRIANTO TAMBUNAN
Kondisi renovasi Stadion Teladan dilihat dari arah Timur, Rabu (31/7/2024). Supporter PSMS Medan berharap renovasi Stadion Teladan rampung tepat waktu.  

TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Kelompok supporter PSMS Medan berharap pengerjaan renovasi Stadion Teladan bisa rampung tepat waktu.

Mengingat adanya perubahan konsep desain dalam renovasi Stadion kebanggaan kota Medan yang berada di Kecamatan Medan Kota tersebut. 

Dengan begitu, tahap renovasi keseluruhan Stadion Teladan tersebut dipastikan akan mundur dari target yang sebelumnya akan rampung pada Oktober 2024.

Menanggapi hal tersebut, Sekjen Kampak FC, Saiful Mahdi mengatakan bahwa pengerjaan renovasi Stadion Teladan tersebut terlalu dipaksakan, melihat adanya revisi terhadap konsep ditengah berjalannya renovasi Stadion tersebut. 

Kendati begitu, dirinya berharap pengerjaan renovasi tersebut bisa diselesaikan tepat waktu.

Mengingat Stadion Teladan identik dengan PSMS Medan yang akan bertarung di kompetisi Liga 2 musim 2024-2025.

Menurutnya, jika Stadion Teladan tidak rampung tepat waktu dan PSMS Medan harus bermarkas di Stadion lain, maka dipastikan marwah klub kebanggaan kota Medan tersebut akan luntur. 

"Kita lihat sendiri momen-momen tertentu untuk membangkitkan euforia pecinta sepak di Medan itu,ya di Teladan. Marwah PSMS itu di Teladan. Jangan sampai marwah PSMS ini hilang ketika bingung mau main di mana. Gak lucu lah kita harus main diluar lagi, sedangkan kita disini sedang benar-benar memfokuskan agar bagaimana PSMS ini terus berbenah," kata Saiful Mahdi kepada Tribun Medan, Rabu (31/7/2024). 

Dengan hal itu, dirinya meminta kepada pihak-pihak yang terkait dalam renovasi Stadion Teladan tersebut bisa bergandengan tangan merampungkan renovasi itu tepat waktu. 

"Ayo lah bergandengan tangan, jangan lagi lempar tangan, jangan lagi seperti itu. Ayo di mana yang kurang dan apa yang mau dikerjakan, ayo bergandengan tangan kita," ujarnya. 

Menurutnya, antara PSMS Medan dan Stadion Teladan adalah satu kesatuan yang sudah terikat sejak lama.

Sehingga jika renovasi Stadion Teladan tidak rampung tepat waktu, akan berdampak terhadap keberlangsungan PSMS Medan di kompetisi Liga 2 saat ini.

Mengingat tim Ayam Kinantan-julukan PSMS Medan sudah dikenal dengan keangkeran markasnya. 

"Dengan tidak adanya PSMS bermain di Teladan, pasti akan berdampak ke tim. Seperti dukungan, psikologis pemain, dan semangat pemain akan berdampak. Teladan itu kan rumah kita, ketika rumah dipindahkan pasti semangat turun," ujarnya. 

"Keangkeran markas PSMS Pasti hilang, karena keangkeran itukan rumah. Istilahnya tempat yang ketika tim lawan datang membuat down, dengan adanya supporter dan penonton," tambahnya. 

Namun jika pengerjaan renovasi Stadion Teladan tidak dapat selesai tepat waktu, pria yang akrab disapa Epol tersebut meminta kepada Pemko Medan agar bisa bekerjasama membantu PSMS Medan

"Liga kan sebentar lagi bergulir, kita mungkin ada stadion-stadion alternatif selain di luar Medan, kalau bisa di dalam Medan lah kita pergunakan. Sangat senang hati jika Pemko Medan ikut membantu dalam hal ini," kata Epol. 

Lebih lanjut, Saiful juga mengaku pesimis jika pengerjaan renovasi Stadion Teladan dapat selesai sesuai target. 

"Kalau dengan kondisi seperti ini, ya kemungkinan musim depan pun belum tentu (selesai). Kembali kita bilang konsep, emang dari awal konsepnya itu belum dipelajari dulu. Jangan sampai kita yang menjadi supporter ini bingung," ujarnya. 

Meski begitu, dirinya berpesan kepada PSMS agar tetap semangat jika nantinya tidak dapat bermarkas di Stadion Teladan pada kompetisi Liga 2 musim ini.

Ia berjanji pihaknya akan selalu setia menemani PSMS Medan disetiap laga yang dilakoni. 

"Di mana pun PSMS main kita akan tetap mendukung, bahkan diluar pulau Sumatra pun kita dukung, itu lah bentuk kecintaan kita terhadap PSMS. Jadi tetap semangat, jangan pernah merasa sendiri, supporter selalu bersama kalian," tuturnya. 

Sementara itu, pengamat sepakbola Sumut, Antonius Simangunsong mengatakan perencanaan renovasi Stadion Teladan seharusnya sudah dikonsep secara matang.

Hal itu untuk menghindari kesan kerja yang asal jadi. 

"Jadi ketika pembangunan sudah terjadi jangan sampai terkesan dikerjakan saja dulu. Karena setelah dikerjakan, akibat kurang matang tadi, tertunda. Sehingga waktu pembangunan yang sudah direncanakan semakin lama, dan menghambat keinginan masyarakat mendukung PSMS di Teladan jadi terbatasi," kata Antonius. 

Oleh sebab itu, dirinya mengingatkan kepada seluruh stakeholder dalam renovasi tersebut agat merancang konsep desain secara matang.

Sehingga cita-cita pecinta sepakbola di Kota Medan bisa terwujud, dengan menyaksikan PSMS Medan berlaga di Stadion Teladan. 

"Jadi apabila dilanjutkan pembangunan ini dilakukan secara profesional, sehingga tidak menunda-nunda lagi, agar selesai dengan target," tegasnya. 

"Mohon lah kepada dinas dan kontraktor, haraplah menghargai keinginan kami para penonton dan pecinta sepakbola di Medan, supaya menyelesaikan proyek ini tepat waktu. Sehingga kami dapat menonton kembali PSMS di Teladan dan tidak jauh ke luar daerah," tambahnya. 

Hanya saja, dirinya juga mengaku pesimis renovasi tersebut bisa rampung tepat waktu, jika tidak ada keseriusan dalam menyelesaikan pengerjaan Stadion itu. 

"Ya kalau yang saya lihat diakhir tahun depan pun mungkin belum selesai. Tapi kalau ada pembenahan setelah revisi ini mungkin pertengahan tahun depan akan selesai. Tapi kalau tidak ada keinginan menyelesaikan secara bersama, mungkin akhir tahun depan belum selesai," pungkasnya. 

Sebelumnya diberitakan, Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan Topan Obaja Ginting mengatakan, ada perubahan desain dalam konsep renovasi pembangunan Stadion Teladan. 

Dikatakan Topan, perubahan desain itu bukan di bagian pengerjaan milik pemko Medan. Tetapi di bagian Kementerian PUPR. 

Topan menjelaskan, perubahan desain ini dilakukan sebab beberapa waktu lalu pihak Fifa datang untuk meninjau Stadion Teladan.

"Sebenarnya ini bukan ranah saya untuk menerangkan. Karena perubahan desain itu terjadi di bagian kementeriannya. Tetapi, karena di sini ada APBD Medan juga, maka perlu saya jelaskan,memang ada perubahan desain pada renovasi Stadion Teladan," jelasnya, kepada Tribun Medan, Rabu (24/7/2024).

Dikatakan Topan, untuk pengerjaan Stadion Teladan bagian Pemko Medan itu sudah berjalan sesuai perencanaan yang ditetapkan.

"Kalau pengerjaan kita itu aman, tidak ada perubahan desain. Dan memang ditargetkan Oktober ini," ucapnya.

Namun, kata Topan, untuk pengerjaan secara menyeluruh itu ditargetkan selesai akhir tahun ini.

"Karena ada perubahan jadi perlu sinkronisasi antar berbagai pihak. Sebab pengerjaan renovasi Stadion Teladan itu menggunakan dua anggaran yakni APBD dan APBN," ucapnya.

Disinggung perubahan desain itu di bagian mana, Topan mengaku belum mengetahui secara detail.

"Kalau itu (desain) coba konfirmasi ke Kementerian PUPR. Tapi yang pasti tidak ada perubahan jadwal target proyek ini selesai," katanya.

Dijelaskannya, selain itu, renovasi Stadion Teladan ini memang ditargetkan untuk penutupan Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2024 ini.

"Kalau dari arahan kemarin, iya selain untuk memperbaiki agar lebih baik, renovasi Stadion Teladan setau saya untuk penutupan PON 2024 mendatang," ucapnya.

Topan juga membantah proyek renovasi Stadion Teladan mangkrak. Dikatakannya, hingga saat ini para pekerja masih berada di lokasi untuk menuntaskan pekerjaannya,"jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman Cipta Karya Tata Ruang( PKPCKTR) Medan Alex Sinulingga mengatakan, proyek renovasi Stadion Teladan masih berlangsung. 

Hal itu dikatakan Alex, menjawab soal dugaan mangkraknya proyek renovasi Stadion Teladan yang viral di sosial media.

Dijelaskan Alex, pengerjaan proyek renovasi Stadion Teladan yang menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Medan baru selesai 20 persen. 

"Tidak ada mangkrak, pengerjaan proyeknya masih berlangsung hingga saat ini," jelasnya kepada Tribun Medan, Kamis (18/7/2024).

Alex menjelaskan, pengerjaan proyek yang baru selesai 20 persen itu masih dalam pembangunan dasar. 

"Masih 20 persen dan memang ditargetkan Oktober 2024, dan saat ini masih kita kejar terus pengerjaannya. Kita optimis pembangunan Stadion Teladan selesai sesuai dengan yang telah dijadwalkan,"ucapnya.

Pengerjaan fisik yang baru selesai 20 persen itu diantaranya, perbaikan revitalisasi Taman Stadion Teladan dan penggantian rumput lapangan. 

"Hanya saja untuk penggantian rumput lapangan itu harus menunggu terlebih dahulu. Agar rumput yang akan kita pakai nantinya terpasang sempurna," ucapnya.

Sementara untuk pengerjaan yang telah dilakukan oleh Kementerian PUPR dan menggunakan APBN, Alex tidak mengetahui.

"Karena dalam proyek ini ada APBD dan APBN. Nah kalau untuk APBD masih 20 persen kalau untuk pengerjaan APBN itu silahkan tanya ke pihak Kementerian PUPR," ucapnya.

(Cr29/tribun-medan.com)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved