Berita Viral

KONDISI Hamas Sedang Terpojok, 2 Pimpinan Tewas Selang Sehari Diserang Israel: Ismail dan Fuad

Pasukan Hamas mengalami gejolak setelah dua pemimpinnya tewas dalam serangan Israel di Iran dan Lebanon. 

HO
KONDISI Hamas Sedang Terpojok, 2 Pimpinan Tewas Selang Sehari Diserang Israel: Ismail dan Fuad 

TRIBUN-MEDAN.com - Pasukan Hamas mengalami gejolak setelah dua pemimpinnya tewas dalam serangan Israel di Iran dan Lebanon. 

Dua pemimpin Hamas yang tewas yakni kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh dan Panglima Hizbullah Fuad Shukr

Kematian dua pemimpin poros perlawanan di Timur Tengah ini membuat situasi Hamas semakin terpojok. 

Serangan Israel dengan rudal di Iran pada Rabu (31/7/2024) membuat Ismail Haniyeh tewas. 

Lalu serangan Israel di Lebanon pada Rabu (30/7/2024) membuat Panglima Fuad Shukr tewas. 

"Panglima jihad besar saudara Fuad Shukr (Hajj Mohsen) ada di dalam gedung yang ditargetkan Zionis," demikian pernyataan Hizbullah untuk dikutip dari Al Jazeera.

Adapun Ismail Haniyeh tewas di Teheran, ibu kota Iran, sehari setelahnya pada dini hari karena serangan rudal.

Hamas dan Iran menuding Israel berada di balik serangan di Teheran.

Namun, hingga saat ini negara Zionis itu masih bungkam, tak membantah ataupun mengonfirmasi.

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Dibunuh Israel di Negara Iran. (x)
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Dibunuh Israel di Negara Iran. (x) (X)

Shukr akan dimakamkan pada hari Kamis. Dalam acara pemakaman itu Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah akan menyampaikan pidatonya.

Di sisi lain, upacara pemakaman Haniyeh akan dilangsungkan di Teheran. Jasadnya kemudian dibawa ke Doha, Qatar, untuk dikuburkan.

“Jasad (Haniyeh) akan dibawa ke ibu kota Qatar, Doha, Kamis siang,” demikian pernyataan Hamas.

Sementara itu, ribuan warga Turki sudah berkumpul di Kota Istanbul guna mendoakan Haniyeh dari jarak jauh.

Pembunuhan Shukr dan Haniyeh memunculkan kekhawatiran bahwa situasi di Timur Tengah akan makin memanas.

Kecaman dari Poros Perlawanan

Dua serangan berbeda yang menewaskan Shukr dan Haniyeh memunculkan kecaman dari anggota Poros Perlawanan.

Hamas yang menganggap serangan Israel di Beirut sebagai "eskalasi berbahaya".

Seperti Hamas, kelompok Houthi di Yaman mengutuk serangan di Beirut dan menyebutnya sebagai pelanggaran atas kedaulatan Lebanon.

Sementara itu, Iran menyebut serangan Israel sebagai tindakan kejam.

Menteri Luar Negeri Iran Nasser Kanaani dalam pernyataannya mengklaim serangan Israel itu tak akan bisa menghentikan Hizbullah.

"Pastinya tak akan bisa menghentikan perjuangan Lebananon yang membanggakan untuk meneruskan jalan terhormat demi mendukung rakyat Palestina yang ditindas dan melawan agresi rezim apartheid Israel," ujar Kanaani.

Baca juga: PDIP Siap Menangkan Pasangan Habib Hadi-Sri Setyo Pertiwi di Pilkada Kota Probolinggo 2024

Baca juga: El Rumi dan Syifa Hadju Go Publik, Postingan Curhat Rizky Nazar Mendadak Jadi Sorotan: tak Ada Drama

Mengenai pembunuhan Haniyeh, Hamas mengatakan tindakan itu adalah eskalasi besar yang bertujuan untuk menghancurkan tekad Hamas.

“Hamas adalah sebuah konsep dan institusi dan bukan orang. Hamas akan meneruskan jalan ini terlepas dari pengorbanan itu, dan kami yakini menang,” kata pejabat senior Hamas yang bernama Sami Abu Zuhri.

Adapun Iran menuding pembunuhan Haniyeh sebagai tindakan pengecut.

“Republik Islam Iran akan membela integritas wilayahnya, kehormatan, kebanggaan, dan martabatnya, dan membuat teroris penyerbu itu akan menyesali tindakan pengecut mereka,” ujar Presiden Iran Pezeshkian.

Iran juga bersumpah akan melancarkan balasan ke Israel atas pembunuhan itu.

Sementara itu, Hizbullah mengaku turut merasakan dukacita atas kematian Haniyeh.

“Kami di Hizbullah berbagi rasa duka dengan saudara terkasih kami di Hamas atas kematian pemimpin besar ini, berbagi rasa marah terhadap kejahatan musuh, perasaan bangga bahwa para pemimpin dalam gerakan kita membawa rakyatnya dan para mujahidin menuju kesyahidan,” kata Hizbullah di Telegram.

Baca juga: SOSOK Didik Girnoto Yekti, Kepala Desa Didukung PDIP Maju Pilkada 2024, Maju Wabup Tulungagung

Baca juga: LIVE MAN UNITED: Live Streaming Manchester United vs Real Betis Gol Rashford, Terkini Live Skor 3-1

Sosok Fuad Shukr

Siapakah Fuad Shukr, petinggi Hizbullah yang menjadi target serangan Israel di Beirut, Lebanon?

AU Israel melancarkan serangan udara ke Beirut, Ibu Kota Lebanon, Selasa malam (30/7/2024) waktu setempat.

Israel mengklaim dalam serangan tersebut berhasil membunuh Fuad Shukr, salah satu komandan pejuang Muslim Syiah Lebanon.

Namun, di sisi lain, seperti media Rusia, Sputnik, melaporkan bahwa upaya pembunuhan itu gagal. Fuad masih hidup.

Setidaknya 17 orang, termasuk enam anak-anak, terluka pada hari Selasa akibat serangan Israel terhadap kota Haret Hreik di pinggiran Dahieh di selatan ibu kota Lebanon, Beirut, demikain lapor stasiun televisi Lebanon Al Jadeed, mengutip korespondennya.

Sosok ini disebut punya peran penting dalam serangan tahun 1983 di Beirut yang menewaskan sekitar 300 tentara Amerika dan Prancis.

Fuad Shukr, seorang komandan senior Hizbullah dan target serangan Israel di Beirut, disebut-sebut sebagai penasihat dekat Sayyid Hasan Nasrallah, pemimpin kelompok tersebut.

Militer Israel menuding Fuad sebagai dalang serangan pada hari Sabtu yang menewaskan 12 anak-anak dan remaja di Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel, meski banyak pihak yang meragukan klaim IDF.

Seorang pejabat senior militer Israel--yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas intelijen sensitif--mengatakan Fuad adalah orang kepercayaan Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah.

Setelah terbunuhnya seorang komandan senior Hizbullah, Mustafa Badreddine, di Suriah pada tahun 2016, Fuad mengambil alih sebagian tanggung jawabnya.

Assaf Orion, seorang pensiunan brigadir jenderal Israel, menggambarkan Fuad sebagai "seorang veteran berpengalaman" yang telah bekerja keras untuk mengembangkan peralatan rudal berpemandu presisi milik Hizbullah.

Para analis mengatakan amunisi tersebut menjadi perhatian khusus bagi para perencana militer Israel.

Sejarah Fuad dengan Hizbullah sudah berlangsung selama beberapa dekade.

"Ia memainkan peran kunci dalam beberapa tonggak penting kelompok tersebut, kata Matthew Levitt," seorang pakar Hizbullah di Washington Institute for Near East Policy.

"Ia adalah bagian dari kelompok lama," kata Mohanad Hage Ali, seorang peneliti di Carnegie Middle East Center yang berkantor di Beirut, seraya menambahkan, "Ia adalah tokoh penting, tentu saja."

Levitt mengatakan bahwa, pada beberapa waktu, Fuad mengawasi operasi militer Hizbullah di Lebanon selatan yang diduduki Israel, tempat Israel menarik diri pada tahun 2000.

Ia kemudian memainkan peran senior dalam memimpin kelompok tersebut di Suriah, dan akhirnya menduduki salah satu posisi teratas dalam kepemimpinan militer Hizbullah, kata Levitt.

“Ini semacam dijalankan oleh komite, tetapi Fuad Shukr kurang lebih adalah yang pertama di antara yang sederajat,” katanya, seraya menambahkan bahwa Shukr melapor langsung kepada Nasrallah.

(*/tribun-medan.com)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved