Breaking News

Toyota Rush vs Kereta Api Lubukpakam

Memilukan, Boru Siampudan Setia Manullang Kini Sebatang Kara, Ayah-ibu dan 5 Saudara Meninggal

Duka nan pekat kini harus dijalani Setia Manullang, boru siampudan (Putri bungsu) dari keluarga Ramses Manullang.

|
Penulis: Fredy Santoso | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN SIPAHUTAR
Keluarga korban memberikan ucapan duka kepada anak korban, Setia Manullang di ruang tengah rumah Senin, (22/7/2024). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Duka nan pekat kini harus dijalani Setia Manullang, boru siampudan (putri bungsu) dari keluarga Ramses Manullang.

Ibunya, Herawati Manurung dinyatakan meninggal dunia Kamis (1/8/2027) hari ini setelah mendapatkan perawatan intensif selama 11 hari lamanya di rumah sakit.

Isak tangis sambut kedatangan 6 jenazah korban kecelakaan dan tabrakan kereta api di Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang Minggu, (21/7/2024).
Isak tangis sambut kedatangan 6 jenazah korban kecelakaan dan tabrakan kereta api di Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang Minggu, (21/7/2024). (TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN)

Setia Manullang adalah putri bungsu dari enam bersaudara. Ayahnya Ramses Manullang dan ibunya Herawati Manurung.

Setia Manullang baru duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Namun ia harus dipaksa menerima kenyataan pahit bahwa keluarganya, semuanya tewas dalam kecelakaan lalu lintas.

Mobil yang ditumpangi ayah ibu dan 5 saudaranya ditabrak Kereta Api kurang dari dua pekan silam.

Suasana pemakaman Sempurna Pasaribu bersama istri dan anaknya diiringi Isak tangis, di Desa Salit, Kecamatan Tigapanah, Jumat (28/6/2024).
Suasana pemakaman Sempurna Pasaribu bersama istri dan anaknya diiringi Isak tangis, di Desa Salit, Kecamatan Tigapanah, Jumat (28/6/2024). (TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD NASRUL)

Total Korban akibat Lakalantas Jadi 7 Orang

Korban tewas kecelakaan maut antara mobil Toyota Rush BK 1496 MAA VS Kereta Api di perlintasan kereta tanpa palang di perbatasan Desa Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam dengan Desa Sumberejo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang pada 21 Juli lalu bertambah jadi tujuh orang.

Korban terakhir, Herawati Manurung dikabarkan meninggal hari ini, menyusul enam anggota keluarganya yang tewas lebih dulu.

Herawati merupakan istri dari Ramses Manulang, sekaligus ibu dari 5 korban lainnya.

Isak tangis sambut kedatangan 6 jenazah korban kecelakaan dan tabrakan kereta api di Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang Minggu, (21/7/2024).
Isak tangis sambut kedatangan 6 jenazah korban kecelakaan dan tabrakan kereta api di Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang Minggu, (21/7/2024). (TRIBUN MEDAN/INDRA)

Kabar tewasnya Herawati dibenarkan tetangga korban, yakni Edward Manik.

Ia menyebut, korban meninggal pada Senin pukul 06:30 WIB tadi setelah mendapat perawatan selama 11 hari usai kejadian.

"Iya, meninggal sekitar 06:30 WIB pagi tadi. Jenazah masih di jalan. Dia mengalami luka parah,"kata Edward Manik, Kamis (1/8/2024).

Edward menjelaskan, jenazah Herawati akan disemayamkan dulu ke rumah duka, lalu akan dimakamkan di Desa Huta Gurgur Kecamatan Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan.

"Jenazah dibawa ke rumah duka, setelah itu baru dibawa atau dimakamkan di Humbang Hasundutan."

Sebelumnya, Herawati Manurung (51) dirujuk ke RSUP Adam Malik, Medan Senin, (22/7/2024).

Setelah tragedi kecelakaan terjadi ia sempat dilarikan warga dan polisi ke rumah sakit Sari Mutiara Lubuk Pakam.

Ia dirujuk lantaran dalam status sekarat.

"Tadi pagi kami bawa ke rumah sakit Adam Malik. Masih sekarat dia, sebenarnya mulai dari tadi malam mau dibawa cuma belum ada ruangan ini baru tadi pagi dapat ruangan makanya dibawa ke sana," ujar P Manurung keluarga korban.

P Manurung ini merupakan polisi yang bertugas di Polresta Deli Serdang. Pria berpangkat IPTU ini mengaku saudara dengan korban dari kakek dan nenek mereka.

Enam jasad korban kecelakaan maut di perlintasan jalur kereta api tanpa palang pintu di Desa Pagar Jati, Kecamatan Lubukpakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, dimakamkan di Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas). (Indra Gunawan Sipahutar)
Enam jasad korban kecelakaan maut di perlintasan jalur kereta api tanpa palang pintu di Desa Pagar Jati, Kecamatan Lubukpakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, dimakamkan di Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas). (Indra Gunawan Sipahutar) (Indra Gunawan Sipahutar)

Ia menyebutkan kalau Herawati sudah mengetahui kalau kecelakaan itu menewaskan suami dan 5 anak-anaknya.

"Iya sudah tau dia ninggal (suami dan anak-anaknya). Makanya itulah kita kasih penghiburan sama dia," kata P Manurung.

P Manurung ini merupakan polisi yang bertugas di Polresta Deli Serdang. Pria berpangkat IPTU ini mengaku saudara dengan korban dari kakek dan nenek mereka.

Isak Tangis nan Memilukan Si Bungsu Setya Manullang

Suasana nan memilukan tampak terasa di rumah duka keluarga Manullang yang diketahui baru saja mengalami insiden tabrakan kereta api.

Tragedi yang menewaskan satu keluarga marga Manullang ini terjadi di Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang, Minggu (21/7/2024)

Tangis histeris sontak pecah saat 6 jenazah korban tewas satu keluarga itu tiba.

Jenazah Ramses Manulang (52) menjadi jenazah pertama yang dibawa ambulans RSUD Amri Tambunan ke rumah duka.

Isak tangis sambut kedatangan 6 jenazah korban kecelakaan dan tabrakan kereta api di Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang Minggu, (21/7/2024).
Isak tangis sambut kedatangan 6 jenazah korban kecelakaan dan tabrakan kereta api di Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang Minggu, (21/7/2024). (TRIBUN MEDAN/INDRA)

Setelah itu datang mobil ambulans yang membawa jenazah David Manulang (22).

Pantauan Tribun Medan jenazah keduanya tiba di rumah duka sekitar pukul 19.40 WIB.

Saat itu sudah ramai ratusan warga termasuk para tetangga.

Tangisan Setia Manullang (14) anak bungsu korban yang saat itu terdengar paling kencang.

Potret bersama keluarga Manullang semasa hidup.
Potret bersama keluarga Manullang semasa hidup. (TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN SIPAHUTAR)

Meski tidak banyak mengeluarkan kata-kata namun tangisannya terdengar meraung.

Wajahnya tampak sembab saat itu. Beberapa tetangga tampak menguatkannya.

"Sabar ya kau boru (anak perempuan, red)," peluk para tetangga.

Setia yang masih kelas 1 SMP ini tidak mau jauh dari peti jenazah ayah dan abangnya.

Saat itu jenazah ditempatkan di ruang tengah.

Ia tampak menangis setiap jenazah dibuka dari peti.

Setia Manulang merupakan anak bungsu Ramses Manulang (52) dan Herawati Manurung (51).

Setia tidak ikut dalam rombongan ketika hendak jalan-jalan ke Medan.

Pada saat itu ia sedang tidur di rumah dan tinggal bersama bibik dan sepupunya.

Dalam rombongan hanya ada bapak beserta ibu dan juga 2 kakak dan 3 abangnya.

Dalam kejadian kecelakaan hanya ibunya yang selamat dan masih dirawat di rumah sakit.

Sementara bapaknya bersama lima orang saudaranya tewas di tempat.

Bawa Jalan-Jalan Anak yang Libur Kuliah

Warga Dusun Srimulya B Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang mengaku kalau satu keluarga yang tewas dalam peristiwa kecelakaan setelah tertabrak kereta api, dikenal sangat baik di kampung tersebut.

Meski pun bukan warga asli atau merupakan pendatang namun keluarga Ramses Manulang ini dikenal tetangga guyup dengan tetangganya.

Walhasil, para tetangga pun tampak bejibun, berdatangan melayat ke rumah mereka setelah mendengar tragedi duka tersebut.

"Paling baru sekitar 4 tahun memang mereka di sini, tapi sama kami ya baik kali lah. Ramah orangnya. Kami suku Batak dan Jawa di sini akrab semua," ujar Suminah, tetangga korban saat berbincang dengan Tribun Medan, Minggu (21/7/2024).

Suminah mengatakan Ramses Manulang (52) dan Istrinya Herawaty Manurung (51) punya usaha menjual barang-barang perabotan rumah tangga di Plaza Deli Mas, Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Mereka juga dikenal baik lantaran kerap membantu warga untuk membeli barang dengan mencicil.

"Aku tadi siang waktu mereka pergi dari rumah nggak nampak. Tapi sebelumnya itu aku sempat nampak anaknya itu naik sepeda motor. Mereka katanya mau ke Medan tadi karena anaknya si David dan Yohanes itu baru datang," sebut Suminah.

Dijelaskan kalau David selama ini kuliah di Jogyakarta sementara Yohanes kuliah di Jambi.

Keduanya baru tiba di rumah pada Jumat lalu.

"Mau bawa jalan-jalan anaknya inilah ke Medan karena baru sampai. Mamaknya ini pun (Herawati boru Manurung) baru pulang dari Jambi menjemput anaknya karena katanya libur kuliah," kata Suminah.

Baru Pindah ke Desa Sumberejo 4 Bulan 

Satu keluarga tewas dalam peristiwa kecelakaan di jalan perlintasan kereta api tanpa palang pintu.

Kecelakaan tersebut terjadi di perbatasan Desa Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam dengan Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang Minggu, (21/7/2024) siang.

Keluarga yang tewas tersebut ternyata hendak pergi jalan-jalan ke Medan.

Satu keluarga itu pergi dengan menumpangi mobil Toyota Rush hitam BK 1496 MAA.

Peristiwa kecelakaan terjadi sekira pukul 12.30 WIB.

Awalnya para korban ini baru pulang dari ibadah di gereja yang ada di Lubuk Pakam.

Setelah itu mereka pulang ke rumahnya di Dusun Srimulya B Desa Sumberjo.

Setelah sampai rumah mereka ganti baju dan langsung berangkat.

Saat itu di dalam mobil ada 7 orang terdiri dari pasangan suami istri Ramses Manulang (52) dan Herawati Manurung (51) serta lima orang anaknya, Gabriela Manulang (28), Sarah Manulang (26), Yohanes Manulang (24), David Manulang (22) dan Niko Manulang (20).

"Yang jadi sopir itu bapaknya si Ramses Manulang. Sekitar jam 12.30 kejadiannya," ucap Wagiso tetangga korban.

Setelah bergerak dari rumah sekitar satu menit kemudian mereka pun tiba di lokasi.

Polisi dan dan warga mencoba mengevakuasi satu orang korban yang masih berada di dalam mobil Minggu, (21/7/2024).
Polisi dan dan warga mencoba mengevakuasi satu orang korban yang masih berada di dalam mobil Minggu, (21/7/2024). (TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN SIPAHUTAR)

Jarak antara rumah korban dengan lokasi kejadian hanya berkisar 200 meter.

Saat itu mereka dari arah Desa Sumberjo mau ke arah Desa Pagar Jati.

"Kalau kereta apinya dari arah Labuhan Batu menuju Kota Medan. 6 tewas dan 1 luka-luka dalam kejadian ini," kata Kasat Lantas Polresta Deli Serdang, Kompol Budiono.

Mobil korban terpental sekitar 30 meter dari titik pertama mobil dan kereta api bertemu.

Mobil masuk ke dalam areal persawahan yang sedang ditanami padi.

"Anak-anaknya semua tercampak keluar dan ke sawah. Istri sama suaminya yang tetap berada di dalam mobil. Cuma istrinya yang selamat dan dirawat di RS Sari Mutiara sementara yang lainnya meninggal dunia dan masih berada di RSUD Amri Tambunan," ucap Jhon Nainggolan warga sekitar.

Penjelasan PT KAI

PT KAI Drive I SU membenarkan telah terjadi kecelakaan Mobil Toyota Rush Hitam BK 1496 MAA di perlintasan kereta api tanpa palang pintu perbatasan Desa Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam dengan Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang Minggu, (21/7/2024).

"Betul telah terjadi tabrakan pada KA U51A Sribilah Utama (Rantauprapat-Medan) dengan mobil di KM 33+800 petak jalan antara Stasiun Perbaungan - Stasiun Lubuk Pakam, Minggu (21/7) pukul 12.24 WIB," ujar Manager Humas PT KAI (Persero) Divre I Sumut, Anwar Solikhin.

Dalam peristiwa tersebut 6 orang dilaporkan tewas dan satu orang dilaporkan mengalami luka-luka.

Anwar menyampaikan atas kejadian tersebut PT KAI Divre I SU turut prihatin dan menyayangkan kecelakaan itu.

"Berdasarkan keterangan dari crew kereta api bahwa mobil melintas di perlintasan tidak terjaga saat KA akan melintas, secara berulangkali masinis sudah membunyikan klakson lokomotif namun tidak diindahkan," jelasnya.

Disampaikan Anwar dari kejadian tersebut seluruh penumpang dan crew KA U51 Sribilah Utama selamat sedangkan 6 penumpang mobil meninggal dunia.

"PT KAI menyampaikan belasungkawa dan duka yang mendalam kepada seluruh korban," ungkapnya.

Anwar juga menyampaikan permohonan maaf karena KA U51A Sribilah Utama mengalami keterlambatan 11 menit akibat kejadian tersebut.

"KAI mengucapkan permohon maaf kepada pelanggan KA karena keterlambatan yang dialami," pungkasnya.

Berikut daftar nama korban yang tewas 

1. Ramses Manulang (52)  

2. Herawati Manurung (51) (sempat dirawat kini meninggal dunia). 

3. Gabriela Manulang (28). 

4. Sarah Manulang (26). 

5. Yohanes Manulang (24). 

6. David Manulang (22). 

7. Niko Manulang (20)

Si Raja Oloan Akan Tuntut PT KAI

Kasus kecelakaan yang terjadi di jalan perlintasan kereta api tanpa palang pintu di perbatasan Desa Pagar Jati Kecamatan Lubuk Pakam dengan Desa Sumberjo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang dan menewaskan satu keluarga akan dibawa ke ranah hukum.

Pihak keluarga mengancam akan mengguggat secara perdata dan pidana PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Siraja Oloan Sumut, Sanggam Bakara ketika ditemui di rumah duka.

Keluarga besar Siraja Oloan ketika berada di rumah duka di Desa Sambirejo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang, Senin (22/7/2024).
Keluarga besar Siraja Oloan ketika berada di rumah duka di Desa Sambirejo Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang, Senin (22/7/2024). (TRIBUN MEDAN/INDRA GUNAWAN SIPAHUTAR)

Siraja Oloan merupakan komunitas dari marga-marga yang didalam ada marga Simanullang sama dengan marga para korban.

"Kita sudah sepakat akan membawa kasus ini ke perdata dan pidana. Kita akan gugat PT KAI nanti ke pengadilan dan pidananya karena ada unsur kelalaian yang kita lihat ini. Di lokasi kejadian itu kita lihat tidak ada rambu-rambu palang pintu," ujar Sanggam Bakkara yang ditemui di rumah duka, Senin (22/7/2024).

Sanggam menilai lokasi sekitar dianggap cukup ramai dan padat penduduk.

Intensitas kendaraan yang lalu lalang juga cukup tinggi.

Dianggap langkah hukum ini diambil bukan karena mereka punya kepedulian terhadap para korban saja tapi masyarakat lainnya.

"Kita minta supaya Kepala PT KAI itu dicopot saja. Yang kita lihat ini, sudah mengabaikan keselamatan masyarakat. PT KAI juga kita lihat sampai sekarang belum ada datang, sampaikan lah ucapan duka cita. Ini tidak ada, dan kita lihat nggak peduli," kata Sanggam.

Mereka dari pihak keluarga merasa menyesalkan mengapa jalan yang lebar di Desa Sumberjo sampai Pagar Jati tidak punya palang pintu.

Sementara itu Edward Manik warga Desa Sumberjo mengatakan sudah banyak kecelakaan yang terjadi di lokasi.

Mantan Kepala Desa dua periode ini berharap agar pihak terkait bisa memberikan perhatian lebih kedepannya.

"Ya terus terang saja sudah banyak kali kejadian kecelakaan dan ini bisa dibilang yang paling parah karena ada 6 orang dalam satu keluarga meninggal. Selain itu juga ada yang luka-luka. Harapan kami ya kalau bisa dipasang palang pintu lah. Dulu kami sudah pernah sampaikan sama pihak kereta api tapi nggak ada juga (tidak ada tindaklanjut)," kata Edward Manik.

Edward menyampaikan saat ini warga juga mengeluh dengan penempatan bantalan rel beton yang bertumpuk di sekitar lokasi.

Karena penumpukan itu dianggap bisa mengganggu pandangan kanan dan kiri.

Hal ini dianggap juga bisa membahayakan pengendara lainnya.

(cr25/dra/Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram, Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved