Berita Viral

Tiga Hari sebelum Ismail Haniyeh Dibunuh, Kepala Intelijen Israel Bertemu Pihak Hamas di Roma

Ismail Haniyeh dan seorang pengawalnya tewas dibunuh dengan menggunakan rudal canggih yang menghantam tempatnya menginap di Teheran, Iran, Rabu

|
Penulis: AbdiTumanggor | Editor: AbdiTumanggor
Via Kompas id
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei masih menerima Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh (tengah) dan Pemimpin Jihad Islam Palestina Ziad Nakhaleh di Teheran, Iran, pada Selasa (30/7/2024) malam waktu setempat. (Via Kompas ID) 

Menurut laporan New York Times, seluruh operasi berakhir dalam waktu kurang dari satu menit dan total lima belas peluru ditembakkan.

Pada Januari 2018, agen Mossad dilaporkan menyerbu fasilitas aman di Teheran dan mencuri informasi nuklir rahasia.

Pada April tahun itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengaku Israel telah menemukan 100.000 "berkas rahasia" yang membuktikan bahwa Iran telah berbohong tentang tidak pernah memiliki program senjata nuklir.

Kemudian pada Januari 2012, Mostafa Ahmadi Roshan, yang digambarkan oleh Iran sebagai ilmuwan nuklir yang bekerja di fasilitas pengayaan uranium utamanya di Natanz, tewas di Teheran dengan menggunakan bom yang dipasang di mobilnya. Iran menyalahkan Israel dan AS atas serangan tersebut.

Pada November 2010, Majid Shahriari, seorang profesor di fakultas teknik nuklir Universitas Shahid Beheshti di Teheran, tewas ketika mobilnya meledak saat ia sedang dalam perjalanan ke kantor.

Iran kembali menyatakan AS dan Israel berada di balik pembunuhan itu.

Pada Januari 2010, Masoud Ali-Mohammadi, seorang profesor fisika di Universitas Teheran, tewas menggunakan bom yang dikendalikan dari jarak jauh yang ditanam di sepeda motornya.

Teheran menggambarkan Ali-Mohammadi sebagai seorang ilmuwan nuklir, sementara media pemerintah Iran mengklaim bahwa Israel dan AS telah membunuhnya.

Israel juga diyakini terlibat dalam sedikitnya delapan serangan siber besar terhadap Iran, dengan yang paling terkenal adalah serangan tahun 2010 yang melibatkan virus Stuxnet, yang pertama kali ditemukan di komputer di pabrik nuklir Iran.

Menurut perkiraan Institut Sains dan Keamanan Internasional, serangan virus tersebut mengakibatkan hancurnya sedikitnya 1.000 dari 9.000 sentrifus yang ada di fasilitas pengayaan Natanz.

Iran menyalahkan Israel dan AS atas serangan tersebut.

Israel juga dilaporkan menggunakan pesawat tanpa awak bunuh diri untuk menyerang fasilitas militer di Iran, termasuk kompleks militer Parchin yang terletak di dekat Teheran dan fasilitas lain di Isfahan.

(*/Tribun-medan.com)

Baca juga: POTRET Ismail Haniyeh Bertemu Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah sebelum Tewas Dibunuh Israel

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved