Berita Viral
FAKTA Temuan Baru Tewasnya Selebgram Asal Medan Ella Usai Sedot Lemak, Polisi Beber Bukti Pidana
Babak baru pengusutan kasus tewasnya selebram wanita asal Medan Ella Nanda Sari Hasibuan.Tewasnya Ella diduga karena sedot lemak di WSJ sempat viral
Penulis: Salomo Tarigan | Editor: Salomo Tarigan
Ella diketahui telah memiliki seorang anak perempuan.
Namun kini anak perempuan tersebut bernasib pilu lantaran ayahnya pun sudah meninggal dan kini ibunda turut tak ada membuat jadi yatim piatu.
Baca juga: Prancis Vs Argentina, Spanyol vs Jepang, Maroko vs AS, Jadwal Lengkap 8 Besar Olimpiade Paris 2024
“Adik ini suaminya sudah meninggal. Anaknya ada satu cewek," ujar Okta kakak Ella dilansir Tribun-Medan.com dari Tribun Jabar.
Saat ini pihak keluarga mencurigai adanya malapraktik hingga menyebabkan Ella tewas.
Keluarga juga tidak boleh melihat kondisi jenazah korban walaupun hanya sebatas wajah.

Okta Vivilia, kakak korban menuturkan, adiknya berangkat dari Kota Medan ke Depok pada Senin 22 Juli lalu dari Bandara Kualanamu ke Bandara Soekarno Hatta untuk operasi sedot lemak.
Katanya, Ella operasi sedot lemak bagian tangan kanan dan kirinya.
Okta mengaku sudah mencoba berkomunikasi dengan kuasa hukum klinik kecantikan. Saat itu, pihak klinik menyebutkan bahwa Ella pingsan saat proses sedot lemak.
"Kata mereka, Ella ini pingsan saat proses tindakan dan dibawa ke RS Margonda, namun di Jalan dia (Ella) meninggal. Tapi kita kan tidak bisa percaya begitu saja karena orang dalam keadaan sehat walafiat. Apakah keracunan anestesi atau apa salah tindakan apa prosedur tidak pasti kan kita tidak tahu," kata Okta.
Pada Selasa 23 Juli pagi sekitar pukul 07:30 WIB, jenazah korban dibawa ke Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat didampingi pihak klinik kecantikan tersebut.
Tapi setibanya di sana, keluarga tak boleh membuka jenazah cuma sebatas wajahnya.
"Sampai di sana jenazah juga tidak dibuka, hanya kelihatan atas wajahnya saja. Jadi kita nggak tahu penyebab kematiannya apa dan kenapa dan kita mau tahu itu," ungkapnya.
"Klinik harus menampilkan rekam medis dia apa, waktu dia masuk, datang kan pasti ada rekaman CCTV," sambungnya.
Ia juga menyebutkan pihak klinik mengaku telah memberikan uang duka sebesar Rp 50 juta.
"Sampai saat ini saya tidak tahu dan tante saya yang menerima uang itu juga tidak menjawab. Saya WhatsApp waktu pertama kali, jangan terima apa pun karena saya tidak setuju. Tapi mereka tetap terima di sana, masa sih nyawa dibayar seharga uang Rp 50 juta," kata Okta
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.