Berita Viral
Remaja 15 Tahun Kejang 120 Kali Sehari Gara-gara Kebanyakan Menonton TikTok, Simak Gejalanya
Jessica, yang kini berusia 15 tahun, mulai mengalami gerakan tubuh yang aneh dan tidak bisa duduk diam ketika ia berusia 12 tahun.
TRIBUN-MEDAN.com - Remaja 15 tahun kejang 120 kali sehari gara-gara kebanyakan menonton TikTok.
Viral seorang perempuan kejang hingga 120 kali sehari, ibu syok dengar kata dokter.
Lantas, apa sebenarnya yang dikatakan sang dokter kepada ibu tersebut?
Anak perempuan berusia 15 tahun mengalami kejang hingga 120 kali sehari.
Baca juga: Sosok Irma Novitasari Wanita Cantik Hilang 7 Bulan dan Dikubur di Bandung, Sempat Dijemput Eks Suami
Dokter mengatakan itu karena perempuan itu terlalu banyak menonton TikTok.
Ibu dari perempuan itu sempat sulit mencari jawaban sampai dirinya mengetahui bahwa sang putri mengidap penyakit langka.
Situs berita Daily Mail melaporkan bahwa Jessica, yang kini berusia 15 tahun, mulai mengalami gerakan tubuh yang aneh dan tidak bisa duduk diam ketika ia berusia 12 tahun.
Perempuan itu juga mulai mengalami pola bicara yang aneh, mulai dari berulang kali meminta maaf hingga bersikap kasar.
Dia juga mulai mengalami serangan non-epilepsi, hingga 120 kali sehari.
Baca juga: Keluarga Tolak Ekshumasi Jasad Ella Nanda Sari yang Akan Dilakukan Polres Metro Depok
Meskipun Jessica dirawat di rumah sakit beberapa kali, ibunya, Helen Huitson, 49, mengatakan dia sangat terpukul ketika dokter memberi tahu dia bahwa gejala yang dialami gadis itu disebabkan oleh kecemasan.
Mendengar vonis itu nyonya Huitson begitu terpukul.
Saat itulah dokter menunjukkan bahwa putrinya mungkin terlalu banyak menonton TikTok atau hanya berpura-pura dengan meniru gejala yang dia lihat secara online.
Ms Huitson mengklaim bahwa dokter awalnya mencurigai kondisi anaknya.

Hal ini mulai terjadi pada tahun 2021 karena dia terlalu banyak menonton TikTok selama lockdown akibat COVID -19, namun pada saat yang sama dia terus mencari opini medis dan perawatan lainnya.
Sebuah klinik swasta akhirnya menemukan penyebab gejala Jessica, menyatakan bahwa Jessica menderita sindrom neuropsikiatri autoimun remaja (PANDAS) terkait infeksi streptokokus. Ini adalah gangguan obsesif-kompulsif.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.