Berita Viral

JASAD Pilot Helikopter Asal Selandia Baru Glen Malcolm Dibakar Bersama Helikopternya Oleh KKB/OPM

Pilot helikopter milik PT Intan Angkasa Air Service, Glen Malcolm Conning (50) asal Selandia Baru, dibunuh kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Editor: AbdiTumanggor
Istimewa
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua membunuh pilot Helikopter Glen Malcolm Conning (50) berkebangsaan Selandia Baru di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Senin (5/8/2024) sekitar pukul 10.00 WIT. Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, Kombes Pol Bayu Suseno menunjukkan foto sang pilot. (Istimewa). 

Untuk identitas penumpang sesuai dengan manifes dan berdasarkan informasi dari lapangan bahwa seluruh penumpang dalam keadaan selamat.

Rencana Membebaskan Pilot Philips Mark Mehrtens

Diberitakan sebelumnya, Egianus Kogoya, Panglima Tertinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, memutuskan untuk membebaskan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens, dalam bulan ini.

Philips Mark Mehrtenstelah menjadi sandera OPM selama kurang lebih 1 tahun 6 bulan.

Juru Bicara TPNPB OPM Sebby Sambom mengatakan dirinya telah membicarakan rencana pembebasan Mehrtens dengan Egianus Kogoya.

"Pada tanggal 3 Agustus 2024, saya berbicara langsung melalui video call dengan Panglima Egianus Kogoya mengenai pembebasan pilot," kata dia dikutip dari Kompas.com, Sabtu (3/8/2024).

Setelah memberikan masukan terkait berbagai keuntungan dan kerugian dari penyanderaan Philips, diputuskan bahwa pilot Susi Air tersebut akan dibebaskan.

"Saya sudah memberikan saran tentang untung rugi pilot ini kami tahan semuanya dan panglima dan pasukan, mereka mengerti dan menyetujui untuk bebaskan pilot. Dan mereka meminta juru bicara dengan kepala staf bisa mengeluarkan proposal untuk membebaskan pilot," ucap Sebby.

Sebby menambahkan bahwa TPNPB membutuhkan waktu sekitar 1-2 bulan untuk menyiapkan proposal pembebasan pilot tersebut.

Selain itu, Sebby menyampaikan pesan dari Egianus agar seluruh tokoh Papua, baik dari kalangan gereja maupun pemerintahan, dapat bersepakat mengenai pembebasan ini yang dilakukan atas dasar kemanusiaan.

Aparat pemerintahan dan militer juga diminta untuk tidak membuat ancaman.

"Jika Anda ingin berbicara dengan pilot, Anda perlu datang dan berbicara langsung dengan pasukan di lapangan," kata Sebby.

Diketahui Philips Mehrtens diculik dan disandera oleh TPNPB OPM sejak 7 Februari 2023.

Dia ditawan saat pesawat Susi Air yang dipilotinya mengirim logistik di provinsi Papua Pegunungan.

Baru-baru ini juga, Egianus Kogoya menyatakan siap membebaskan pilot berkewarganegaraan Selandia Baru tersebut.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved