Berita Viral
PILKADA Jakarta Disiasati Supaya Hanya Calon Tunggal, Jusuf Kalla: Tunggu Saja Masih Ada Waktu
Belakangan ini mencuat isu pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta 2024 hanya diikuti oleh calon tunggal.
TRIBUN-MEDAN.COM - Belakangan ini mencuat isu pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta 2024 hanya diikuti oleh calon tunggal.
Terkait isu tersebut, Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) menilai, hal itu merupakan sebuah dinamika politik.
Menurut JK, masih ada waktu hampir satu bulan untuk sampai masuk ke tahapan pendaftaran calon kepala daerah.
Diketahui, pendaftaran calon kepala daerah dimulai pada 27-29 Agustus 2024.
“Ya kan masih ada waktu hampir satu bulan, ada dinamikanya,” kata JK kepada wartawan di Puri Agung Convention Hall, Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta, Senin (5/8/2024).
JK enggan berandai-andai jika Pilkada Jakarta benar-benar terjadi dengan calon tunggal.
Ia meminta masyarakat menunggu proses politik yang sangat dinamis.
“Ya tunggu lah,” tutur Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu.
Sebelumnya, Pilkada Jakarta dengan satu poros oleh Kolisi Indonesia Maju (KIM) Plus dimunculkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid.
Jazilul menyatakan, Pilkada Jakarta 2024 berpeluang hanya diikuti satu pasangan calon jika PKB memilih bergabung ke KIM Plus.
Jazilul mengatakan, kemungkinan partai-partai politik bergabung menjadi satu kubu hanya untuk mendukung satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur terbuka lebar.
Ia pun mengakui bahwa partainya tengah mempertimbangkan tawaran untuk bergabung ke KIM Plus.
Adapun KIM merupakan koalisi pendukung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.
Mereka adalah Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, Partai Garuda, Partai Rakyat Indonesia Adil Makmur (Prima), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Saat ini Pilkada DKI Jakarta 2024 kemungkinan bakal diikuti dua nama beken, yaitu eks gubernur Jakarta Anies Baswedan dan eks gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Anies Baswedan sudah dideklarasikan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Nasdem.
Sedangkan Ridwan Kamil diusung Partai Gerindra dan Partai Golkar.
Baca juga: AHOK Yakin Calon dari KIM Plus Kalah Jika Lawan Kotak Kosong di Pilgub Jakarta: Lawan Independen
Baca juga: PROFIL 3 Komjen Pol yang Baru Saja Lolos Seleksi Administrasi Calon Pimpinan KPK 2024
PDIP: Tidak Akan Dibiarkan
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya tak akan membiarkan munculnya calon tunggal yang melawan kotak kosong di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Ia mengatakan, PDI-P terus mengupayakan kerja sama dengan partai politik (parpol) lain untuk mengusung jagoannya.
Dia mengingatkan agar berbagai pihak terus menjaga iklim demokrasi di Indonesia.
Salah satunya dengan tidak berupaya untuk menghadirkan calon tunggal di Jakarta.
Agenda Pertemuan KIM Plus
Terpisah, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto akan melakukan pertemuan dengan Presiden Terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto dan pimpinan parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mematangkan pencalonan Ridwan Kamil sebagai bakal calon Gubernur Jakarta 2024.
Di sisi lain, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mulai meragukan keseriusan Anies Baswedan yang telah diusung beberapa waktu lalu untuk Pilkada Jakarta 2024.
Sehingga PKS pun memberikan waktu tambahan bagi Anies Baswedan dari deadline yang telah disepakati di sebelumnya jika benar-benar serius ingin maju di Jakarta 2024.
Terkait agenda pertemuan KIM untuk mendukung rencana Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Senin (5/8/2024).
"KIta akan mencari waktu yang tepat ya, akan ada lagi pertemuan yang akan mematangkan antara ketua umum kami dengan Pak Prabowo dan mungkin dengan ketua umum-ketua umum partai politik yang lain," ucap Doli.
"Dan juga menunggu kemungkinan kita akan bekerja sama juga dengan partai politik yang lain di luar Koalisi Indonesia Maju, selama ini yang kita sebut Koalisi Indonesia Maju plus,"sambungnya.
Doli lebih lanjut pun memastikan surat tugas dari Partai Golkar yang valid saat ini untuk Ridwan Kamil adalah penugasan di Pilkada Jakarta.
Sebelumnya, Partai Golkar, memberikan dua surat tugas kepada Ridwan Kamil untuk maju pada Pilkada Jawa Barat dan Jakarta.
"Jadi yang pasti kan kita sudah mengumumkan bahwa Golkar akan berikan dukungan kepada saudara Dedi Mulyadi di Jawa Barat,"ujarnya.
"Nah itu berkonsekuensi bahwa Ridwan Kamil yang selama ini kita kasih surat tugas ada dua di Jawa Barat dan Jakarta, maka otomatis kan surat tugas itu yang valid sekarang cuman Jakarta," kata Doli kemudian.
Ridwan Kamil untuk Pilkada Jakarta dan Anies Baswedan mulai diragukan PKS. (Ist)
Di Pilkada Jakarta, selain Ridwan Kamil, ada nama Anies Baswedan yang dideklarasikan lebih dulu sebagai bakal calon gubernur oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Bahkan, PKS telah menggandengkan Anies Baswedan dan Sohibul Iman sebagai pasangan di Pilkada Jakarta.
Diketahui, menurut survei Litbang Kompas terkait Pilkada Jakarta, elektabilitas tertinggi untuk dipilih sebagai gubernur ditempati oleh Anies Baswedan dengan perolehan 39,7 persen.
Di tempat kedua diraih oleh Basuki Tjahaja Purnama dengan elektabilitas 23,8 persen.
Sedangkan Ridwan Kamil berada di posisi ketiga dengan angka 13,1 persen.
PKS Mulai Ragukan Keseriusan Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta
Meski survei Anies Baswedan lebih tinggi dari kandidat lainnya, namun Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mulai meragukan keseriusan sang mantan capres 2024.
PKS pun menagih keseriusan Anies Baswedan untuk melengkapi kekuatan sekaligus syarat dalam mengusung bakal calon pada Pilkada Jakarta.
Hal tersebut disampaikan oleh Politisi Partai Keadilan Sejahtera Pipin Sopian dalam dialog Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Senin (5/8/2024).
"Sekarang sebetulnya bolanya ada di Mas Anies ya, kami ingin melihat keseriusan Mas Anies ke depan seperti apa supaya AMAN (Anies Baswedan dan Sohibul Iman) ini bisa berlayar," ucap Pipin.
Sebagaimana hasil Pemilu Legislatif, PKS merupakan partai politik yang memperoleh suara tertinggi dan mendapatkan 18 kursi di Jakarta.
Namun untuk dapat mengusung kandidat pada Pilkada Gubernur Jakarta, PKS tidak bisa maju tanpa berkoalisi dengan parpol lain.
"Kami sebetulnya sudah memberikan tugas kepada Mas Anies Baswedan untuk melengkapi tiket yang sudah kami memiliki 18 kursi, tinggal 4 kursi supaya bisa berlayar," kata Pipin.
"Dan waktu yang kami berikan sebetulnya kemarin sudah kami berikan deadline dan kemudian nanti kami akan rapatkan kembali ya, kalau dalam permainan bola kan juga ada tambahan waktu ya, bahwa kalau sudah mau habis bisa tambahan waktu."
Selain itu, Pipin menambahkan PKS juga mempertimbangkan opsi lain untuk Pilkada Jakarta.
Sebab selama ini, Anies tidak pernah menyebut Sohibul sebagai pasangannya di Pilkada Jakarta.
"Mas Anies sampai sekarang juga belum pernah menyebut Pak Sohibul Iman ya di media secara terbuka, meskipun di belakang layar sudah menyampaikan, sudah ada diskusi ke depan,"ujar Pipin.
"Jadi sekali lagi kalau bagi kami, InsyaAllah kami akan berikhtiar semaksimal mungkin supaya AMAN ini berlayar, tapi kami juga meminta keseriusan Mas Anies untuk menggenapkan kursi di Jakarta sehingga Anies-Sohibul Iman ini bisa berlayar,"pungkasnya.
(*/tribun-medan.com/Kompas.com)
Salsa Hutagalung Murka Usai Tim Ahmad Sahroni ke Rumahnya: Ganggu Keluargaku, Aku Gulingkan Kalian! |
![]() |
---|
NASIB PILU Affan Kurniawan Ojol Tewas Dilindas Barracuda Padahal Sedang Kerja Antar Orderan Makanan |
![]() |
---|
Massa Bergerak Kepung Markas Brimob di Jakarta Pusat, Buntut Tewasnya Ojol Dilindas Rantis |
![]() |
---|
Selain Affan Tewas, Driver Ojol Umar Dikeroyok, Polisi Datangi RS Pelni Bawa Senjata Laras Panjang |
![]() |
---|
SOSOK Irianto Anggota DPRD Pati Tolak Dikalungi Obat Masuk Angin Oleh Pendemo: Nanti Kotor Baju Saya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.