Berita Viral

KKB PAPUA Cari Perhatian, Bunuh Pilot Helikopter Asal Selandia Baru saat Bawa Nakes dan Anak-anak

KKB melakukan penyanderaan dan pembunuhan terhadap pilot helikopter asal Selandia Baru, Glen Malcolm Conning

Editor: AbdiTumanggor
Istimewa
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua membunuh pilot Helikopter Glen Malcolm Conning (50) berkebangsaan Selandia Baru di Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Senin (5/8/2024) sekitar pukul 10.00 WIT. Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, Kombes Pol Bayu Suseno menunjukkan foto sang pilot. (Istimewa). 

Setelah itu, kelompok TPNPB melakukan pembunuhan terhadap pilot.

Jenazah pilot dibawa ke helikopter kemudian dibakar bersamaan dengan helikopter tersebut, kata Bayu.

Adapun seluruh penumpang, berdasarkan informasi dari lapangan, dalam keadaan selamat.

"Untuk diketahui bahwa, Distrik Alama merupakan distrik yang terisolir sehingga akses ke sana hanya ditempuh dengan menggunakan helikopter," lanjutnya.

Pada 7 Februari 2023, pilot Selandia Baru lainnya bernama Phillip Mark Mehrtens disandera salah satu kelompok di dalam TPNPB, yang dipimpin Egianus Kogoya.

Mehrtens disandera setelah dia mendaratkan pesawat Susi Air di Lapangan Terbang Distrik Paro, Nduga, Papua Pegunungan.

Sejak saat itulah muncul seruan dari berbagai pihak agar TNPB membebaskannya, namun belum membuahkan hasil.

Serangkaian OPM/KKB Cari Perhatian

1. Lemparkan isu rencana pembebasan Pilot Susi Air Philips Mark Mehrtens

Beberapa hari lalu, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) memutuskan untuk membebaskan pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens, setelah disandera selama kurang lebih 1 tahun 6 bulan.

Keputusan ini diungkapkan oleh Juru Bicara TPNPB OPM Sebby Sambom melalui pesan suara yang diterima Kompas.com pada Sabtu (3/8/2024).

Sebby menjelaskan, ia telah menghubungi Panglima Tertinggi TPNPB Egianus Kogoya dan dimintai pertimbangan terkait pembebasan Philips.

"Pada tanggal 3 Agustus 2024, saya berbicara langsung melalui video call dengan Panglima Egianus Kogoya mengenai pembebasan pilot," katanya.

Setelah memberikan masukan terkait berbagai keuntungan dan kerugian dari penyanderaan Philips, diputuskan bahwa pilot Susi Air tersebut akan dibebaskan.

"Saya sudah memberikan saran tentang untung rugi pilot ini kami tahan semuanya dan panglima dan pasukan, mereka mengerti dan menyetujui untuk bebaskan pilot. Dan mereka meminta juru bicara dengan kepala staf bisa mengeluarkan proposal untuk membebaskan pilot," ucap Sebby.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved