Berita Viral

MOTIF Jaimas Simaremare Tendang Wanita di Kolam Renang Kisaran Hingga Kemaluan Luka:Persaingan Kerja

Tersangka pelatih renang yang tendang guru olahraga di Kisaran mengaku ada dua alasan melakukan kekerasan ke korban. 

HO
Jaimas Simaremare yang tendang wanita guru olahraga di kolam renang Sabty Garden Kisaran telah ditetapkan tersangka, Selasa (6/8/2024).  

TRIBUN-MEDAN.com - Tersangka pelatih renang yang tendang guru olahraga di Kisaran mengaku ada dua alasan melakukan kekerasan ke korban. 

Korban bernama Asliani Siregar mendapatkan kekerasan dari Jaimas Simaremare

Asliani ditendang di bagian sensitif hingga berdarah. Korban telah membuat laporan ke Polisi. 

Peristiwa ini terjadi di kolam renang Sabty Garden Kisaran. 

Menurut keterangan Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi, tersangka dan korban terlibat cekcok akibat perebutan lahan latihan dan jadwal renang. 

"Korban dan pelaku ini berebut areal latihan. Mereka cekcok karena jadwal yang nabrak," kata Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi. 

Sosok Asriani Siregar Guru Olahraga Wanita Ditendang Pelatih Renang, Alat Vital Alami Pendarahan (KOLASE/TRIBUN MEDAN)
Pelaku yang tersulut emosi langsung menendang korban tiga kali di bagian paha dan satu kali di bagian alat vital. 

"Sehingga korban yang menerima tendangan tersebut langsung tersungkur dan melakukan laporan ke Polres Asahan," katanya. 

Tersangka Jaimas Simaremare (40) warga merupakan warga Gambir Baru, Kecamatan Kisaran Timur, Kabupaten Asahan juga mengatakan emosi sesaat karena adanya perselisihan harga dan jadwal latihan dengan korban. 

"Saya sangat menyesal dengan kejadian ini. Saya memohon maaf kepada ibu Asliani Siregar karena saya emosi sesaat waktu itu," kata Jaimas di press relis Polres Asahan, Senin (6/8/2024). 

Ia mengaku setelah melakukan perbuatan tersebut.

Dirinya sempat menolong dan membantu korban sesaat setelah pingsan. 

"Perlu diketahui, setelah kejadian tersebut. Saya membantu korban yang pingsan dan memastikan kalau dia baik-baik saja. Saya sempat syok melihat korban yang pingsan. Namun, setelah dia duduk, baru saya pergi meninggalkan korban," kata Jaimas. 

Ia mengaku, perbuatannya tersebut dipicu adanya selisih harga dan jadwal latihan yang bentrok antara korban dan pelaku. 

"Saya sudah tiga tahun melatih di kolam renang itu. Sedangkan korban dua tahun. Saya memasang tarif Rp 500 ribu persatu gaya sampai bisa, sedangkan korban Rp 500 ribu per dua gaya sampai bisa," kata Jaimas. 

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved