TRIBUN WIKI
Profil dan Biodata Landung Simatupang, Pemeran dalam Video Klip Gala Bunga Matahari
Landung Simatupang memiliki nama lengkap Yohanes Rusyanto Landung Laksono Simatuandung Simatupang. Ia adalah sastrawan berkebangsaan Indonesia
TRIBUN-MEDAN.COM,- Yohanes Rusyanto Landung Laksono Simatuandung Simatupang, atau yang lebih dikenal dengan panggilan Landung Simatupang adalah pemeran, sutradara, dan sastrawan berkebangsaan Indonesia.
Landung Simatupang lahir di Yogyakarta, 25 November 1951.
Ia merupakan anak dari pasangan W. Josef Polin Simatupang dan Floriberta Sumardiyati.
Ayahnya merupakan seorang guru SMA mata pelajaran bahasa dan kesusastraan Indonesia, Bahasa Jerman, Bahasa Belanda, serta seni suara di Yogyakarta.
Sementara ibunya, adalah seorang bidan.
Baca juga: Profil dan Biodata Sal Priadi, Penulis Lagu Gala Bunga Matahari yang Bikin Mewek para Pendengar
Meski menyandang marga suku Batak, Landung Simatupang juga memiliki darah Jawa dari ibunya.
Dalam seni peran, namanya tak diragukan lagi.
Tak heran, ketika Landung Simatupang tampil dalam video klip lagu Gala Bunga Matahari yang diciptakan Sal Priadi, para penonton berurai air mata.
Landung Simatupang yang berperan sebagai pria tua beradu akting dengan Gempita Nora Marten, anak Gading Marten dan Gisel.
Landung dan Gempi begitu apik memerankan ketokohannya masing-masing, hingga tak sadar membuat penonton menangis.
Video klip ini pun trending dan kemudian viral.
Banyak yang memuji akting Landung Simatupang, begitu juga dengan Gempi.
Baca juga: Profil dan Biodata Rully Rozano, Tangan Kanan Haji Isam yang Juga Panglima Dozer
Profil Landung Simatupang
Landung Simatupang menghabiskan masa kecilnya di Yogyakarta.
Ia pernah bersekolah di SMP Pangudi Luhur Yogyakarta, dan SMA Kolese De Britto Yogyakarta (Jurusan Budaya).
Setelah tamat SMA, Landung Simatupang melanjutkan pendidikan ke Universitas Gadjah Mada.
Ia mengambil jurusan Sastra Inggris dan meraih gelar S-1.
Ketika masih duduk di bangku kuliah, Landung Simatupang ikut mendirikan kelompok teater mahasiswa Universitas Gadjah Mada bernama Teater Gadjah Mada pada 1976.
Baca juga: Profil dan Biodata Shanty di China, Youtuber Asal Padang yang Jago Masak
Ia kemudian terlibat menyutradarai sejumlah pementasan teater dalam komunitas tersebut, seperti Montserrat (1978; versi orisinal oleh Emmanuel Robies), Sri Ratu/Ratu Pemberontak (1991), dan Betti dan Pesta Pencuri (2000; versi orisinal berjudul Le Bal des Voleurs/Thieves' Carnival karya Jean Anouilh).
Dilansir dari Wikipedia, Landung Simatupang sempat mengajar selama tiga tahun di UGM.
Ia mengajar di jurusan Sastra Inggris dari tahun 1984 hingga 1987.
Perannya dalam dunia pendidikan juga merambah ke sejumlah lembaga penelitian.
Landung Simatupang pernah menjadi asisten publikasi Lembaga Studi Pedesaan dan Kawasan, asisten peneliti Lembaga Pengkajian Kebudayaan, serta peneliti Seksi Monitoring Sosial Yayasan Dian Desa di universitas yang sama.
Dalam dunia teater, Landung Simatupang mengawali karir sebagai aktor teater dalam kelompok Teater STEMKA yang berafiliasi dengan sebuah komunitas agama Katolik.
Baca juga: Profil dan Biodata Ria SW, Food Vlogger yang Sering Trending di Twitter
Ia pun sering manggung dari satu gereja ke gereja lain.
Tidak cukup sampai disitu, Landung Simatupang juga pernah menerbitkan buku puisi tunggal dengan judul Asap dan Angin (1986) dan Sambil Jalan (1999).
Puisi-puisi yang ia tulis banyak tersebar di media-media massa, di antaranya: Eksponen, Kedaulatan Rakyat, Basis, Horison, dan Kompas, serta berbagai buku antologi puisi, seperti Bulak Sumur Malioboro: Antologi Puisi (1975) dan Tonggak 4: Antologi Puisi Indonesia Modern (1987).
Biodata
Nama lengkap: Yohanes Rusyanto Landung Laksono Simatuandung Simatupang
Nama panggung: Landung Simatupang
Tempat dan tanggal lahir: Yogyakarta, 25 November 1951
Almamater: Universitas Gadjah Mada (UGM)
Nama pasangan: Engelina Prihaksiwi
Akun Instagram: @yrlandungsimatupang
Baca juga: Profil dan Biodata Endy Arfian, Aktor Keturunan Jawa Jerman Kini Tampil di Film Dosen Gaib
Film
Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
1998 | Daun di Atas Bantal | Pacar Asih | |
2009 | Garuda di Dadaku | Ayah Zahra | |
Sang Pemimpi | Pak Mustar | ||
2011 | Rindu Purnama | Pak Pur | |
Sang Penari | Sakarya | ||
2012 | Ambilkan Bulan | Mbah Gondrong | |
Soegija | Pak Lurah | ||
Rayya, Cahaya di Atas Cahaya | Sesepuh desa | ||
2013 | Optatissimus | Piet | |
Jokowi | Wirorejo | ||
2014 | Negeri Tanpa Telinga | dr. Sangkakala | |
Pendekar Tongkat Emas | Guru sepuh | ||
2015 | Love & Faith | Brigjen Sutoko | |
Surga yang Tak Dirindukan | Sutedjo | ||
Jenderal Soedirman | Oerip Soemohardjo | ||
2016 | The Window | Dharsono | |
Rudy Habibie | Kakek Rudy | ||
2017 | Kartini | Condronegoro IV | |
Filosofi Kopi 2: Ben & Jody | Susno | ||
2018 | Hoax | Bapak | |
Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta | Ki Jurumartani | ||
2019 | Lampor: Keranda Terbang | Pak Atmo | |
2020 | Abracadabra | Lukito | |
Surat dari Kematian | Pak Wibowo | ||
Mangkujiwo | Ki Lurah | ||
2021 | Layla Majnun | Ahmadi Ruslan | |
Losmen Bu Broto | Pak Herman | ||
2022 | Penyalin Cahaya | Burhanuddin | |
Piknik Pesona | Arif | Segmen: Golden Age | |
2023 | Death Knot | Darno | |
Panggonan Wingit | Soemardi | ||
2024 | 24 Jam bersama Gaspar | Babaji | |
Paku Tanah Jawa | Kanjeng Semanu | ||
Sakaratul Maut | Syafaat | ||
Kemah Terlarang: Kesurupan Massal | |||
Tulang Belulang Tulang | Tulang Tua |
(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.