Buku Sejarah Rohingnya Telusur Perjalanan Pengungsi Rohingnya di Indonesia Karya Diluncurkan

Agung Krisna meremiskan penerbitan buku Sejarah Rohingnya Telusur Perjalanan Pengungsi Rohingnya di Indonesia

Editor: Jefri Susetio
istimewa
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumut Agung Krisna meremiskan penerbitan buku Sejarah Rohingnya Telusur Perjalanan Pengungsi Rohingnya di Indonesia. 

TRIBUNMEDAN.COM, MEDAN - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumut Agung Krisna meremiskan penerbitan buku Sejarah Rohingnya Telusur Perjalanan Pengungsi Rohingnya di Indonesia.

Acara penerbitan buku ini bersamaan berbarengan dengan Focus Group Discussion Penyebaran Informasi perihal Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri di Kota Medan, Rabu (14/8/2024). 

Adapun penulis buku itu adalah Kepala Rumah Detensi Imigrasi medan, Sarsaralos Sivakkar. 

Baca juga: Kementerian Hukum dan HAM Beberkan Protokol Keselamatan dan Pengamanan untuk Cuti Bersama Idul Fitri

 

"Kita ketehui bersama bahwa Rumah Detensi Imigrasi Medan memiliki peranan yang sangat penting dalam penanganan permasalahan pengungsi dari luar negeri di Sumut. Dan, saya berharap, buku yang bersama-sama kita resmikan hari ini bisa memberikan manfaat dan informasi terhadap masyarakat luar mengenai perjalanan pengungsi rohingnya di Indonesia," ujar Agung Krisna saat memberikan kata sambutan. 

Ia menambahkan, selama ini Rumah Detensi Imigrasi Medan sudah memberikan peran nyata dalam penanganan permasalahan pengungsi sebagaimana amanat dalam peraturan Presiden Nomor 125 tahun 2016. 

Selain itu, ia memberikan apresiasi terhadap Rumah Detensi Imigrasi Medan yang sudah melaksanakan kegiatan Focus Group Discussion Penyebaran Informasi perihal Penanganan Pengungsi dari luar negeri di Kota Medan. 

Adapun tema dari acara itu, Sinergitas dan Kolaborasi Penanganan Dampak Pengungsi di Kota Medan dalam Pandangan Ketahanan Nasional. 

Lebih lanjut dia berharap sinergitas antara Kementerian Hukum dan HAM dengan stakeholder untuk bisa menciptakan berbagai usulan sebagai bahan pengambilan keputusan baik di pusat maupun daerah.

"Kami berharap adanya FGD ini serta kehadiran para peserta bisa menghasilkan rekomendasi dan usulan-usulan, baik itu policy brief, jurnal atau buku-buku tentang penanganan pengungsi yang bisa menjadi bahan dalam pengambilan keputusan pada tingkat pusat maupun daerah," katanya. 

Kegiatan Focus Group Discussion ini berkolaborasi dengan Rumah Tahanan Negara Perempuan Kelas II A Medan. Dalam kegiatan ini memberikan hasil program pembinaan warga binaan pemasyarakatan sebagai seminar terhadap peserta yang hadir.

"Bapak/Ibu sekalian, 79 seminar kit yang hari ini digelar juga hasil karya warga binaan Rutan Medan yang tengah berusaha untuk memecahkan Rekor MURI dalam rangka memperingati HUT ke-79 Pengayoman," ujarnya.

Baca juga: Memperingati HUT ke-79 Pengayoman, Kanwil Kemenkumham Sumut Gelar Bakti Sosial untuk 100 Siswi

 

Menurutnya, pemecahan Rekor MURI tidak terlaksana sendiri, Rumah Tahanan Negara Kelas II A bekerja sama dengan Rumah Detensi Imigrasi Medan, tim Kadin Sumut, BBPVP Medan.  

Dan, Konsulat Kehormatan Kerajaan Thailand untuk menampilkan persembahan karya dalam rangka 79 tahun Indonesia Merdeka. 

Turut hadir pada kegiatan kali ini Kepala Divisi Pemasyarakatan, Rudy Fernando Sianturi, Kepala Divisi Keimigrasian, Yan Wely Wiguna, serta Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Alex Cosmas Pinem. 

(*) 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved