Pria Tewas Ditembak di Langkat

Pelaku yang Tembak Tetangganya hingga Tewas di Langkat Sempat Mencoba Melarikan Diri

Pelaku berinisial Ah (43) yang tembak tetangganya hingga tewas bernama Ariandi (42) sebelum diringkus polisi ternyata sempat melarikan diri.

TRIBUN MEDAN/HO
Tampang wajah pelaku berinisial Ah yang tega menghabisi nyawa tetangganya sendiri bernama Ariandi dengan cara ditembak menggunakan senapan angin, Jumat (16/82/2024) malam. 

TRIBUN-MEDAN.com, LANGKAT - Pelaku berinisial Ah (43) yang tembak tetangganya hingga tewas bernama Ariandi (42) sebelum diringkus polisi ternyata sempat melarikan diri.

Namun upaya melarikan diri tersebut gagal di tangan warga. 

"Pelaku sempat ditangkap warga, tapi lepas dia lari. Sempat nyemplung ke air tapi tetap dapat ditangkap warga lagi," ujar Fitri Andayani anak Ariandi, Sabtu (17/8/2024). 

Fitri menjelaskan saat ini bingung siapa yang menafkahi dirinya dan kedua adiknya setelah ayahnya tewas. 

"Adik saya masih kecil, siapa lah yang mau menafkahinya. Tau lah Desa Perlis itu susah cari duit," ujar Fitri. 

"Adik saya satu masih tiga tahun dan satunya lagi masih SD kelas VI. Itu nangis aja adik saya," sambungnya. 

Tak hanya itu, Fitri mengungkapkan jika ayahnya bernama Ariandi (42) sempat ditembak pelaku berinisial Ah (43) sebanyak dua kali menggunakan senapan angin. 

Namun pada tembakan kedua, peluru tak mengenai tubuh Ariandi. 

Hal ini diungkapkan Fitri saat menjelaskan kronologi dan pemicu hingga ayahnya tewas ditembak menggunakan senapan angin di Dusun I, Desa Perlis, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, pada Jumat (16/8/2024) malam. 

"Mulanya awak tak tau ada kelahi. Tapi sebelumnya istri pelaku sudah berkelahi dengan tetangga belakang sejak siang sampai malam hari. Rumah dilempari dan ditendang-tendang. Jadi karena kondisinya adik saya lagi sakit, keluar lah ayah saya dari rumah, bilangi kalau anaknya lagi sakit, kenapa ribut-ribut," ujar Fitri. 

Lanjut Fitri, karena hal itu, alhasilnya berkelahi mulut ayahnya dengan pelaku. 

"Saya tak ada, saya dengar dari emak yang bercerita. Kemudian pelaku bilang, tunggu aku pulang ambil tembak ya, kata pelaku. Mendengar itu, saya langsung lari pulang dari rumah kawan," ujar Fitri. 

Dikira hanya gertakan, ternyata benar pelaku berinisial Ah membawa senapan angin ke rumah Ariandi. 

"Gak lama betul-betul pelaku membawa tembak tadi. Saya bilang ke pelaku, kalau berani sama ayah saya, jangan pakai tembak, pakai tangan kosong. Saya bilang juga, kalau ayah saya mati, mau kau nafkahi saya dan adik-adik saya," ujar Fitri. 

Selanjutnya, karena melihat pelaku sudah membawa senapan angin, Ariandi pun menyuruh pelaku menembak dirinya. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved