Berita Viral

PDIP Jadi Penonton di Pilkada Jakarta? Tak Ada Satu Pun Partai Mau Berkoalisi Usung Anies-Hendrar

PDIP terancam menjadi penonton di Pilkada Jakarta. Mereka tak bisa mengusung Anies Baswedan-Hendrar Prihadi lantaran kekurangan perolehan kursi. 

HO
Ketua DPP PDIP Said Abdullah 

Said pun mengakui bahwa upaya mengusung Anies-Hendrar tidak mudah, karena tiket pencalonan sudah habis diborong oleh Ridwan Kamil-Suswono. 

Sementara, PDIP mesti berkoalisi dengan partai lain untuk bisa mencalonkan gubernur dan wakil gubernur karena kursi PDIP di DPRD DKI Jakarta tidak memenuhi ambang batas pencalonan. 

"Tapi kalau toh pada akhirnya kami tidak bisa, katakanlah karena sudah KIM Plus terkonsolidasi, kami tidak punya kawan lagi untuk maju, ya apa boleh buat?" kata Said. 

Apabila itu terjadi, Said menyatakan, PDIP bakal memilih untuk tidak mencalonkan gubernur dan wakil gubernur Jakarta pada Pilkada 2024. 

Ketua DPP PDIP Adian Napitupulu pun menegaskan, PDIP tidak akan bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang mengusung Ridwan Kamil-Suswono. 

Menurut dia, deklarasi Ridwan Kamil-Suswono yang tidak mengikutsertakan PDIP menandakan PDIP tidak bisa diperjualbelikan. 

"PDI Perjuangan is not for sale,” kata Adian. 

Baca juga: Cegah Pencurian Sawit, Samapta Polres Labusel Patroli di Perkebunan

Baca juga: Tekan Angka Kejahatan Malam Hari, Polres Tebingtinggi Perkuat Patroli Dialogis

PDIP dikunci 

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat berpandangan, terbentuknya koalisi besar yang mengusung Ridwan Kamil-Suswono merupakan upaya untuk mengunci PDIP agar tidak bisa mencalonkan jagoannya pada Pilkada Jakarta

“Deklarasi itu kita bisa melihat bagaimana nantinya kalau itu terjadi maka PDIP secara otomatis tidak bisa mencalonkan,” ujar Djarot. 

Mantan gubernur DKI Jakarta itu pun menduga, diborongnya tiket pencalonan Pilkada Jakarta itu bertujuan untuk membawa Ridwan Kamil-Suswono menjadi calon tunggal atau melawan kotak kosong. 

Selain itu, ia juga curiga bahwa Ridwan Kamil-Suswono bakal berhadapan dengan calon dari jalur perseorangan yang sengaja dimajukan sebagai 'boneka'. 

"Kalau begitu, kami tantang, apakah berani pasangan yang deklarasi dengan memborong semua partai itu melawan kotak kosong? Ya, melawan kotak kosong," ujar Djarot. 

Ia pun menegaskan, PDIP akan melawan upaya membangun situasi Jakarta yang tidak sehat, karena Jakarta adalah cermin perpolitikan nasional. 

“Jakarta menjadi percontohan perpolitikan di Indonesia. Jadi kami akan posisi itu, dan kami akan selalu bersama dengan rakyat yang mana rakyat menginginkan ada pilihan-pilihan yang sehat di dalam pertarungan kontestasi kepala daerah, utamanya di Jakarta,” ucapnya. 

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved