Berita Medan

Warga Sei Rotan Resah, Komplotan Geng Motor Bikin Onar Lagi

Bagaimana tidak, para komplotan geng motor ini melakukan aksi tawuran ketika para warga sedang tertidur dan beristirahat.s

|
Editor: Ayu Prasandi
HO
Suasana di Dusun XI, Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Seituan, tempat para komplotan geng motor melakukan tawuran. 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Warga Dusun XI, Desa Sei Rotan, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang, kembali dibikin resah dengan tingkah komplotan geng motor yang bikin onar di kampung mereka.

Bagaimana tidak, para komplotan geng motor ini melakukan aksi tawuran ketika para warga sedang tertidur dan beristirahat.

Menurut Santi, salah seorang warga, para komplotan geng motor yang masih berusia remaja ini, melakukan tawuran di kampung mereka, pada Minggu (25/8/2024) dinihari.

Katanya, saat itu ketika suasana sedang hening, tiba-tiba warga dikejutkan dengan pengumuman dari masjid memakai alat pengeras suara.

Pengumuman itu memberitahukan kepada warga, bahwa di kampung mereka sedang ada aksi tawuran antar remaja.

"Kepada seluruh masyarakat untuk segera keluar dari rumah, kita cegah anak tawuran. Kita tangkap anak tawuran, mari kita turun, keluar rumah semua," kata Santi sambil menirukan pengumuman di masjid, Minggu (25/8/2024).

Santi menyampaikan, suara pengumuman dari alat pengeras suara dari masjid ini membangunkan seluruh warga, dan seketika berhamburan keluar dari dalam rumah.

Wanita yang merupakan seorang ibu rumah tangga ini mengaku bahwa, di kampung mereka memang sudah sering terjadi aksi tawuran antar geng motor.

Disampaikannya, warga di sana sudah melakukan berbagai cara untuk mencegah terjadinya tawuran.

Bahkan, para warga juga sudah sering melaporkan peristiwa tawuran yang kerap terjadi itu kepada pihak kepolisian.

"Dua kelompok remaja ini tawuran di kampung kami, mereka menggeber-geber sepeda motor, dan kadang melakukan pelemparan ke arah rumah warga, kadang warga sini juga jadi sasaran penganiayaan," sebutnya.

Lebih lanjut, Santi mengatakan para anggota geng motor ini bukanlah warga setempat. Namun, mereka hanya menjadikan kampung mereka ini sebagai tempat tawuran.

"Mereka buka orang sini, tapi orang luar. Ributnya di sini, makanya kami warga resah semua," katanya.

Dia dan warga lainnya berharap kepada pihak kepolisian, agar lebih meningkatkan lagi patroli di kampung mereka dan bisa memberikan rasa aman kepada masyarakat.

"Kami warga sudah sangat resah sekali dengan adanya tawuran ini. Hampir setiap malam Minggu terjadi," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved