Berita Viral

CURHAT Emak-emak Kesal Pesanan 3000 Kotak Makanan Dibatalkan H-1 Acara PON 2024, Ngutang Untuk Modal

Kotak nasi itu pun sudah dilipat dan disusun rapi. Namun sayangnya pesanan dibatalkan sepihak oleh penyelenggara H-1

TikTok
CURHAT Emak-emak Kesal Pesanan 3000 Kotak Makanan Dibatalkan H-1 Acara PON 2024, Ngutang Untuk Modal 

TRIBUN-MEDAN.com - Viral curhatan emak-emak kesal pesanan 3000 makanan kotak dibatalkan H-1 acara PON 2024.

Padahal emak-emak yang berada di Aceh itu mengungkap sampai rela meminjam uang atau ngutang untuk modal.

Dalam video yang diunggah akun TikTok Putroe Collection, tampak deretan kotak nasi dan kue yang sudah rapi berjejer. 

Baca juga: KETIKA Burung-burung Turut Bersukacita Menyambut Paus Fransiskus di Timor Leste dan Indonesia

Kotak nasi itu pun sudah dilipat dan disusun rapi. 

Namun sayangnya pesanan dibatalkan sepihak oleh penyelenggara H-1

Ia pun merincikan, pesanan yang masuk berupa 1000 nasi kotak dan 2000 kotak kue.

"Sudah siap, tiba-tiba H-1 dibatalkan secara sepihak. Lihatlah padahal ini pakai modal pinjam," kata pemilik akun dikutip Tribun-medan.com, Rabu (11/9/2024).

Dijelaskan pembuat video itu, para emak-emak itu sudah pernah ikut rapat dan dimintai scan KTP.

Baca juga: Hari Ketiga PON di Toba, 21 Atlet Putri dan 36 Atlet Putra Ikuti Cabor Ski Air Nomor Wakeboard

"Korban oknum tak bertanggung jawab, kalau memang gak mau kasih tolong jangan kasih harapan karena orang ini modalnya pun ngutang," katanya. 

Perekam video itu mengaku kasihan karena banyaknya korban di daerah tersebut.

Salah satu emak-emak dalam video pun tampak mengungkapkan kekesalannya.

"Yang kerjain ini ketepatan janda semua. Kita sedihnya disitu. Ibaratnya salah satu orang yang cari makan," kata korban berkerudung hijau.

CURHAT Emak-emak Kesal Pesanan 3000 Kotak Makanan Dibatalkan H-1 Acara PON 2024, Ngutang Untuk Modal
CURHAT Emak-emak Kesal Pesanan 3000 Kotak Makanan Dibatalkan H-1 Acara PON 2024, Ngutang Untuk Modal

Ia pun kecewa karena sudah berharap tapi dibatalkan. 

"Korbannya masih banyak, di sebelah situ janda juga," pungkasnya.

Unggahan ini pun mendapat beragam komentar dari netizen.

Baca juga: Hari Ketiga PON di Toba, 21 Atlet Putri dan 36 Atlet Putra Ikuti Cabor Ski Air Nomor Wakeboard

"kasian ibu ini. smoga di lancar kan rezekiny amin.."

"Selalu hati2 ya bu utk selanjut nya harus dp min 50 persen"

"Jaman sekarang tanpa DP jangan lah berani trima order!"

Kasus serupa juga pernah terjadi dan merugikan pemilik usaha katering hingga merugi Rp960 juta gara-gara Eko. 

Eko nekat melakukan orderan fiktif takjil dan makanan untuk buka puasa ke katering mertuanya sendiri.

Takjil dan menu makanan untuk buka puasa itu pun disalurkan selama 28 hari di Masjid Raya Sheikh Zayed, Solo, Jawa Tengah.

Akibat perbuatan Eko ini, sang mertua pun rugi hingga mecapai Rp 960 juta.

Pelaku orderan fiktif, Eko, sang menantu katering pun terungkap setelah polisi menangkapnya pada Jumat 19 April 2024 dari Ngawi, Jawa Timur.

Atas perbuatan sang menantu, Eko, kasus ini pun terus berlanjut ke proses hukum.

Potret Masjid Syeikh Zayed Solo
Potret Masjid Syeikh Zayed Solo (Tribun Solo)

Karena kasus berlanjut, Pihak kepolisian akan memanggil panitia Ramadhan Masjid Raya Sheikh Zayed guna memberikan keterangan lebih lanjut.

Kasat Reskrim Polresta Solo Kompol Ismanto Yuwono, menjelaskan bahwa tersangka dengan inisial Eko, yang berasal dari Sukoharjo, telah dipertemukan dengan korban.

Adapun dua korban pemilik katering ialah:

1. Kusnadi Slamet Widodo, yang merupakan pemilik Vio Catering, teman tersangka Eko.

2. Supodo, pemilik Adilla Catering, yang merupakan mertua tersangka Eko.

"Memang benar, kemarin sudah kita pertemukan antara pihak korban dan pelaku. Akan tetapi pertemuan tersebut bukanlah mediasi, akan tetapi lebih pada penambahan pemeriksaan untuk melengkapi BAP," ujar Kompol Ismanto, Senin (22/4/2024).

Walaupun telah bertemu, Ismanto menyatakan bahwa korban tetap berniat untuk menindaklanjuti kasus prank takjil tersebut melalui proses hukum.

"Kalau dalam pertemuan tersebut kemudian pelaku meminta maaf kepada korban itu beda cerita. Kemudian dari pihak korban juga sudah menyatakan agar kasus ini tetap didalami oleh pihak kepolisian," lanjutnya.

EKO Pelaku Order Fiktif Takjil dan Makanan Buka Puasa
EKO, Pelaku Order Fiktif Takjil dan Makanan Buka Puasa di Masjid Raya Sheikh Zayed Ditangkap Polresta Solo 19 April 2024. (HO)

Selain itu, Kompol Ismanto juga mengatakan bahwa panggilan kepada pihak masjid, termasuk panitia Ramadhan dan pengurus masjid, bertujuan untuk menyelidiki lebih lanjut mengenai kasus tersebut.

"Keterangan dari pihak masjid ini penting ya. Untuk mengetahui apa sebenarnya yang terjadi. Apakah benar mereka menerima makanan tersebut, kemudian apakah makanan tersebut benar diberi secara cuma-cuma atau tidak. kalau tenyata ada uang yang dibayarkan (dari pihak Masjid), berati benar ada penipuan pada kasus ini," jelas Ismanto.

Ismanto mengungkapkan bahwa tersangka masih tetap mempertahankan keterangan bahwa ia nekat melakukan penipuan karena ingin menutupi rasa malu atas kesombongannya memesan makanan kepada korban, serta berjanji memberikan keuntungan.

"Dengan dalih bahwa teman kuliah dari tersangka ada yang menjadi salah satu pengurus masjid," ucapnya.

"Oleh kerena itu, kedua korban pada percaya, dan merapungkan pesanan makanan dan takjil tersebut. Untuk kulakan bahan baku sendiri, korban sampai berutang. Mengingat jumlah porsi yang cukup banyak," kata Ismanto.

(*/tribun-medan.com)

 

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved