Profil Heru Budi Hartono, Pria Kelahiran Sumut yang tak Diusulkan Lagi Jadi Pj Gubernur DKI Jakarta

TRIBUN-MEDAN.COM,- Heru Budi Hartono adalah seorang birokrat yang lama bertugas di Pemprov DKI Jakarta.

Ia ditunjuk sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober 2022 menggantikan Anies Baswedan.

Masa jabatannya akan berakhir pada November 2024.

Sayangnya, jelang berakhirnya masa jabatan Heru sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta, namanya tidak ada diusulkan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD DKI Jakarta ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Baca juga: Profil Fadhil Rahmi, Calon Wakil Gubernur Aceh Gantikan Almarhum Tu Sop Lulusan Kairo Mesir

Dari sekian banyak partai yang ada di DPRD DKI Jakarta, hanya fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) saja yang merekomendasikan namanya.

Informasi menyebutkan, bahwa DPRD DKI Jakarta mengusulkan tiga nama calon Pj Gubernur Jakarta, yakni Teguh Setyabudi, Akmal Malik, dan Tomsi Tohir.

Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP Dwi Rio Sambodo mengungkap alasan tetap mempertahankan Heru sebagai Pj Gubernur.

“Beliau bisa membawa roda pemerintahan di Jakarta selama dua tahun ini berjalan dengan baik,” kata Rio dalam Rapat Pimpinan, Jumat (13/9/2024).

Sayang, meski PDIP kukuh merekomendasikan Heru, tapi hanya tiga nama saja yang masuk ke Kmendagri.

Baca juga: Sosok Rasich Hanif Radinal, Raja Galuh Anak Radinal Mochtar Meninggal saat Pertahankan Aset

Profil Heru Budi Hartono

Heru Budi Hartono lahir di Kolang, Tapanuli Tengah, Sumatra Utara pada 13 Desember 1965.

Karirnya makin cemerlang ketika dirinya ditunjuk sebagai Staf Khusus Wali Kota Jakarta Utara pada 1993, seperti dikutip dari Kompas.com.

Sejak saat itu, beberapa posisi strategis diemban oleh Heru.

Ia pernah menjabat sebagai Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri Pemprov DKI Jakarta tahun 2013.

Dari sinilah, ia kemudian dekat dengan Presiden Joko Widodo yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Baca juga: Profil Abdul Faris Umlati, Eks Bupati Raja Ampat Calon Gubernur Papua Barat Daya Disebut Bukan OAP

Karier Heru kian moncer.

Tahun 2014, dia ditunjuk oleh Jokowi untuk menjadi Wali Kota Jakarta Utara.

Namun, jabatan itu hanya Heru emban selama setahun.

Tahun 2015, dia kembali ke Pemprov DKI dan menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah.

Belasan tahun berkiprah di pemerintah provinsi DKI juga merekatkan Heru dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang saat itu menjadi Wakil Gubernur DKI mendampingi Jokowi, dan naik jabatan sebagai Gubernur setelah Jokowi jadi presiden.

Baca juga: Profil Bebizie, Penyanyi Dangdut Lolos Anggota DPRD DKI Jakarta yang Pernah Dihujat Netizen

Saking dekatnya, Heru nyaris dipinang Ahok sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Pada Pilkada DKI 2017 lalu, Ahok mulanya hendak mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI melalui jalur independen.

Namun, Bupati Belitung Timur itu akhirnya maju lewat jalur partai politik berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat.

Heru pun urung jadi pendamping Ahok.

Medio Juli 2017, Heru ditunjuk sebagai Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres).

Baca juga: Profil Dawam Rahardjo, Calon Bupati Lampung Timur yang Diduga Pernah Intimidasi Keluarga TikToker

Dia kembali bekerja di bawah Jokowi, namun kali ini dalam naungan atap Istana.

Lima tahun menjabat Kasetpres, Heru terpilih sebagai penjabat Gubernur DKI Jakarta.

Masa jabatannya pun berakhir pada November 2024.

Sayang, saat DPRD DKI Jakarta mengadakan Rapat Pimpinan, nama Heru Budi Hartono tidak ada dalam usulan yang disampaikan ke Kemendagri untuk melanjutkan jabatan sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta.(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan