Berita Viral

TRAGIS Nasib M, Dibakar Ayah Hidup-hidup Karena Pergi tak Izin, Sempat Disiksa Pakai Tetesan Lilin

Tragis nasib M (13), gadis di Kota Ternate, Maluku Utara, yang dibakar hidup-hidup oleh ayahnya sendiri. Hal ini lantaran ayahnya marah karena M perg

Penulis: Liska Rahayu | Editor: Liska Rahayu
HO
ILUSTRASI. 

Kasat Reskrim Polres Ternate, Iptu Bondan Manikotomo mengatakan, IH ditetapkan jadi tersangka pada Jumat (13/9/2024).

"(Sore tadi) sudah kami tetapkan tersangka dan penahanan juga sudah per hari ini," kata Bondan saat dihubungi pada Jumat (13/9/2024) malam.

Bondan mengatakan, penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik melakukan pemeriksaan terhadap empat orang saksi.

Sebelumnya, penyidik telah melakukan pemeriksaan sejumlah saksi antara lain tetangga korban, Pak RT dan tersangka.

"Tadi pemeriksaan saksi tambah ibu korban sama kakak korban yang ada di TKP itu," ujarnya.

Barang bukti yang telah diamankan yakni tali rafia yang dipergunakan mengikat tangan korban, baju, galon minyak tanah, lilin dan gunting.

Pasal yang dijeratkan yaitu, pasal 80 ayat 1 Undang-undang perlindungan anak dan pasal 76 Undang-undang KDRT.

"Karena ini tergolong penganiayaan berat jadi ancaman hukumannya 5 tahun, pasal 80. Untuk kategori pelakunya orang tua, hukumannya ditambah sepertiga dari pidana pokoknya. Kemudian untuk junto-nya pasal 76 KDRT ancaman hukumannya 10 tahun penjara," ujarnya.

Sementara korban MH sudah menjalani operasi pengangkatan kulit. Kondisi korban juga disebut masih dalam pemulihan dan belum stabil.

"Operasinya itu buat pengangkatan kulit-kulit matinya. Ke depan apakah akan ada operasi lagi kita belum tahu. Kondisinya masih naik-turun belum benar-benar stabil," ungkapnya.

Sang ayah membakar anak gadisnya bermula ketika si korban pergi dari rumah bersama rekannya pada Senin (9/9) dini hari WIT.

Mereka menyeberang dari Ternate ke Sofifi, Kecamatan Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan.

Pada Selasa (10/9), rekan korban kembali ke Ternate tetapi korban masih tetap berada di Sofifi.

Ini membuat ayahnya bersama rekan korban mencarinya. Mereka kembali ke Sofifi dan korban dibawa pulang ke Ternate pada Rabu (11/9).

"Setibanya di rumah korban oleh ayahnya ditanyai. Tapi, mungkin kurang puas sehingga terjadi diduga penganiayaan. Ayah korban mulai melakukan penganiayaan dengan memotong rambut, meneteskan lilin."

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved