Berita Viral
PJ Bupati dan Kapolresta Deliserdang Belum Tahu Kasus Kematian Siswa SMP Rindu Syahputra Sinaga
PJ Bupati dan Kapolres Deliserdang Belum Tahu Kasus Kematian Rindu Syahputra Sinaga Siswa SMPN 1 STM Hilir Deliserdang.
AR mengatakan, untuk melakukan squat jump perlu pemanasan dan latihan secara kontiniu. Artinya tidak bisa dilakukan individu secara memdadak, apalagi dengan jumlah gerakan yang melampaui batas.
"Dia atlet atau tidak atlet kalau kita bilang squat jump 100 kali kalau dia tidak mempunyai penyakit atau riwayat apapun mungkin dia hanya kecapean dan dia paling sakit. Kenapa itu kan hukuman yang berat dengan jumlah yang tidak wajar, sedangkan atlet saja kadang kita kasih hukuman paling suruh push up 10 sampai 20. Sedangkan dia yang tidak atlet tidak bisa terlalu. Kita menyimpulkan itu hukuman yang terlalu mengganggu kesehatan kalau menurut saya," katanya.
"Bisa lari ke intinya ke jantung. Karena kan kita kalau kita ngepress misalnya kita lari nih, orang yang biasanya tidak pernah lari tiba-tiba disuruh lari dengan intensitas yang tinggi itu setelah kita berhenti tidak disarankan langsung berhenti. Setelah dia sampai dia jalan bukan berhenti atau duduk itu larinya ke jantung," jelasnya.
Lanjut AR, atlet beda daya kekebalan tubuhnya dengan daya tubuh orang biasa. Apalagi atlet saja yang tidur di atas jam 10.00 atau jam 12.00 malam besoknya latihan itu pasti turun intensitas latihannya.
"Mana lagi yang dia tidak atlet tiba-tiba kena pressure dan harus squat jump dengan intensitas cepat atau lambat pastikan kita bicara logika pasti naning lah atau oyong (sempoyongan berkurang kesadaran)," pungkasnya.
Fakta-fakta Meninggalnya Rindu Syahputra Sinaga (14).
Fakta-fakta meninggalnya Rindu Syahputra Sinaga, 14 tahun, siswa SMP Negeri I STM Hilir, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, setelah diduga dihukum squat jump oleh gurunya.
Rindu Sinaga (14) meninggal dunia pada Kamis (26/9/2024), setelah menjalani perawatan selama seminggu atas sakit yang dirasakan usai dihukum squat jump 100 kali di sekolah oleh gurunya Selli Winda Hutapea.
Hukuman squat jump 100 kali itu diterima korban dari guru Agama Kristen, Selli Winda pada Kamis 19 September lalu.
Yuliana Padang, ibu korban menjelaskan, anaknya itu dihukum karena tak bisa menghafal apa yang disuruh guru mata pelajaran agama Kristen tersebut.
Hal itu diketahuinya karena sepulang sekolah, Rindu langsung mengeluh sakit.
"Hari Kamis dihukum guru dia mengeluh kedua kakinya sakit,"katanya kepada Tribun Medan, Jumat (27/9/2024).
Yuliana membeberkan bagaimana rintihan sakit anaknya sebelum tewas.
Hampir setiap hari Rindu meringis kesakitan akibat kedua pahanya membengkak dan berwarna biru tua.
Meski sudah diobati, sakit yang dialami korban tak mereda. Malah semakin parah sampai akhirnya ia menghembuskan nafas terakhirnya.
"Saya bawa dia berobat, tapi tidak sembuh juga, dia terus mengeluh kesakitan 'mak sakit kurasa kakiku ini mak',"kata Yuliana menirukan ucapan anaknya.
Kapolresta Deli Serdang
Pj Bupati Deliserdang
Siswa SMP Rindu Syahputra Sinaga
Siswa SMPN 1 STM Hilir
Siswa SMP Dihukum Squat Jump 100 Kali
Munculnya Bjorkanism setelah Bjorka Ditangkap, Ngaku Masih Bebas Berkeliaran, You Think Its Me? |
![]() |
---|
Harga BBM Malaysia Lebih Murah, Kualitas RON 95 Cuma 7.800 Per Liter, di Indonesia 13 Ribu |
![]() |
---|
PENYEBAB Makam Arya Daru Amblas dan Batu Bata Berserakan, Keluarga Khawatir Keberadaan Jasad Arya |
![]() |
---|
TERNYATA SAHARA Sudah Minta Maaf ke Yai Mim, Ngaku Sudah Berbuat Kasar, Ketahuan di Podcast Densu |
![]() |
---|
BERTAMBAH Kasus Keracunan MBG di Agam Capai 122 Orang, Guru juga Dirawat Usai Cicipi Menu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.