Breaking News

Sumut Terkini

Banyak Sampah Berserakan, Camat Parapat : Petugas Kebersihan Akan Ditenderkan Bulan Depan

Namun kata Oslando, dalam waktu dekat pihaknya akan kedatangan beberapa tenaga kebersihan yang akan bekerja di Kota Wisata Parapat.

Penulis: Alija Magribi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ALIJA
Pedagang di Kota Wisata Parapat terpaksa berdagang dengan suasana penuh sampah di Jalan Besar Parapat, Selasa (1/10/2024) siang 

TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR- Camat Girsang Sipangan Bolon, Oslando Parhusip mengatakan bahwa pihaknya akan menambah jumlah petugas kebersihan yang akan mengangkut sampah di Kota Wisata Parapat.

Ia paham banyak warga, pedagang dan pendatang yang kecewa dengan kondisi kebersihan di Parapat

Namun kata Oslando, dalam waktu dekat pihaknya akan kedatangan beberapa tenaga kebersihan yang akan bekerja di Kota Wisata Parapat.

Proses pengerjaan sampah di Parapat akan dilakukan lewat tender. 

"Seperti yang kami bilang kemarin, bahwa sampah tidak bisa kita eksekusi secara menyeluruh tempo satu hari. Tapi titik sampah yang semalam sudah dieksekusi hari ini," jelasnya saat dikonfirmasi Rabu (2/10/2024). 

Sesuai jadwal, bulan depan (November 2024) Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, ujar Oslando, akan membuka tender penyedia jasa kebersihan di Parapat.

Ia berharap lewat pihak ketiga ini, kebersihan di Kota Wisata Parapat bisa terjamin. 

"Bulan 11 tenaga outsourcing sudah ada. Untuk jumlahnya belum bisa kita tahu, karena belum tender. Adapun kebutuhan kita, idealnya 40 orang petugas, karena kondisi kita yang ada sekarang cuma 8 orang," kata Oslando.

Menurut seorang warga bermarga Manik, kondisi Parapat yang banyak sampah sukar dipercaya. Wajah jorok ini tak layak disuguhkan pada pendatang yang berkunjung dari arah Samosir maupun Siantar. 

"Saat kita turun dari kapal di pelabuhan Tigaraja dan mau masuk ke inti kota, inilah pandangan pertama di depan pekan (pasar mingguan). Titik sampahnya di pinggir jalan pula," katanya. 

Warga lain juga kecewa karena sampah yang berada di bahu jalan menumpuk hingga bertebaran kemana-mana.

Tak sedikit sampah diinjak bus dan mobil pribadi sehingga membuat kotor aspal di jalan sehingga mengundang lalat untuk datang. 

"Lama kelamaan sampah ini bisa memengaruhi psikologis orang yang datang. Kalau gerbang Danau Toba saja sudah dipenuhi sampah, bagaimana lagi cerita di dalamnya," pungkas warga. 

(alj/tribun-medan.com) 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved