Iran vs Israel
USAI Tembakkan Ratusan Rudal, Luncurkan Hipersonik Fattah 2, Iran Malah Sebut Perang Sudah Berakhir
Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengatakan serangan misilnya ditujukan ke tiga pangkalan militer di wilayah Tel Aviv, Israel.
TRIBUN-MEDAN.COM - Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengatakan serangan misilnya ditujukan ke tiga pangkalan militer di wilayah Tel Aviv, Israel.
Serangan ratusan rudal itu disertai dengan serangan siber berskala besar, juga peluncuran rudal balistik hipersonik Fatah II yang baru milik Iran untuk pertama kalinya.
Rudal Fattah II merupakan Kendaraan Luncur Hipersonik (HGV) yang meluncurkan sebuah proyektil ke sasaran setelah peluncuran awal, dikutip dari Al Jazeera.
Rudal Fattah II bermanuver lebih besar dibandingkan hulu ledak balistik yang bergerak dalam pola busur.
Senjata ini mampu bergerak dengan kecepatan Mach 15 atau 5,1 kilometer per detik dengan jangkauan 1.400 kilometer hingga 2.000 meter yang mampu menjangkau area Israel. Diketahui jarak Iran ke Israel sekitar 2.100 kilometer.
Sebelumnya pada April 2024 lalu, rudal balistik hipersonik Fatah II telah dipindahkan ke perbatasan yang memperpendek jarak Iran dan Israel. Di lokasi itu juga dilakukan latihan militer oleh IRGC.
IRGC melakukan latihan militer sebagai persiapan untuk serangan balasan terhadap Israel, setelah pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh.
Kini, tepatnya pada Selasa (1/10/2024) malam dan Rabu dini hari, sejumlah rekaman video menunjukkan ratusan rudal militer Iran menghantam sejumlah wilayah Israel.
Salah satunya adalah rudal balistik hipersonik Fattah-2, yang mencatat sejarah dalam serangan tersebut.
Menurut laporan The Jerusalem Post, rudal Fattah-2 adalah senjata yang dikembangkan dan digunakan langsung oleh satuan elite Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).
Dengan menggunakan Fattah-2, militer Iran kembali menggempur wilayah Israel dengan sasaran fasilitas dan infrastruktur Pasukan Pertahanan Israel (IDF) di wilayah Negev dan Tel Aviv, Selasa 1 Oktober malam waktu setempat.
Dalam laporan lain dari Mehr News Agency, untuk pertama kalinya rudal Fattah-2 berhasil menjebol pertahanan udara Israel yang berteknologi canggih dengan radar pemandu rudal anti-balistik Arrow 2 dan Arrow 3, yang diproduksi oleh Israel dan Amerika Serikat (AS).
Meski ratusan rudal dan Hipersonik Fatah II diluncurkan Iran, namun pertahanan udara Israel yang dibentengi setidaknya 4 lapisan itu bisa menghalau mayoritas rudal.
Juru bicara IDF militer Israel, Daniel Hagari baru saja menyampaikan pidato yang disiarkan televisi. Di dalamnya, ia mengatakan militer Israel "sepenuhnya siap untuk membela dan membalas serangan Iran, menekankan bahwa itu akan dilakukan pada waktu yang tepat".
Daniel Hagari juga mengatakan bahwa pertahanan udara negara itu menembak jatuh banyak rudal Iran. Menurutnya hanya "sedikit" serangan yang tercatat di wilayah tengah dan selatan negara itu.
“Sebanyak dua orang terluka akibat pecahan peluru yang jatuh di wilayah Tel Aviv, menurut layanan darurat Israel. Ada beberapa luka ringan lainnya di tempat lain,” tambah Hagari.
Beberapa lokasi benturan akibat serpihan peluru atau roket di Tel Aviv, dekat Laut Mati, di selatan, dan di wilayah Sharon.
Namun, tidak ada korban tewas yang dilaporkan meskipun semua warga Israel telah diperintahkan untuk berlindung.
"Kami tidak memiliki laporan tentang korban tewas," kata dia kepada Channel 12.
Iran Jadikan Israel sebagai Uji Coba Rudal Balistik Hipersonik Fatah II
Serangan ratusan rudal ini diduga sebagai uji coba hipersonik Fatah II yang dimiliki Iran untuk melihat keakuratannya dalam menjangkau wilayah Israel yang jaraknya sekitar 2.100 kilometer.
Setelah peluncuran 180 rudal dan hipersonik Fatah II tersebut, Iran mengatakan pada Rabu (2/10/2024) pagi bahwa serangan rudalnya terhadap Israel telah selesai kecuali ada provokasi lebih lanjut. Hal ini diucapkan menyusul tekad Israel untuk merespons balik serangan tersebut.
Dalam sebuah unggahan di X yang dikutip Reuters, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengatakan bahwa negaranya telah selesai dengan serangan ke Israel.
Namun ia mengatakan bahwa pihaknya sangat siap jika Israel benar-benar mengambil langkah untuk menyerbu balik Negeri Persia. "Tindakan kami selesai kecuali rezim Israel memutuskan untuk melakukan pembalasan lebih lanjut. Dalam skenario itu, respons kami akan lebih kuat dan lebih dahsyat," katanya.
Sebelumnya, Iran menembakkan lebih dari 180 rudal balistik ke wilayah Israel pada Selasa malam dan Rabu dini hari.
Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa rudal tersebut ditujukan ke tiga "target militer dan keamanan vital" di Israel.
"Serangan itu, yang disertai dengan serangan siber skala besar, juga menggunakan rudal balistik hipersonik Fatah baru milik Iran untuk pertama kalinya," menurut media pemerintah Iran.
IRGC mengatakan serangan hari Selasa itu merupakan respons atas pembunuhan Hassan Nasrallah, kepala kelompok Hizbullah Lebanon, dan komandan Garda Revolusi Abbas Nilforoushan minggu lalu di Beirut. Ini juga merupakan balasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada bulan Juli.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian juga ikut mengatakan dalam sebuah posting di X bahwa serangan itu merupakan respons tegas terhadap 'agresi' Israel, yang diketahui telah menyasar wilayah Palestina dan Lebanon.
"Beri tahu Netanyahu bahwa Iran tidak mencari perang, tetapi berdiri teguh melawan ancaman apapun," tulisnya. "Jangan terlibat konflik dengan Iran."
Mohammad Javad Zarif, penasihat strategis Pezeshkian, mengatakan "Iran memiliki hak yang melekat untuk membela diri terhadap serangan bersenjata Israel yang berulang-ulang terhadap wilayah Iran dan warganya."
Sementara itu, militer Israel mengatakan telah mencegat 'sejumlah besar' dari 180 rudal balistik yang diluncurkan oleh Iran.
Tetapi lembaga militer itu mengatakan ada dampak 'terisolasi' di Israel Tengah dan Selatan.
Walau mengklaim berhasil mencegat rudal Iran, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Iran telah 'membuat kesalahan besar' dan 'akan membayarnya'.
Utusan Israel untuk PBB, Danny Danon, mengatakan negara itu 'akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi warga Israel'.
"Seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya kepada masyarakat internasional, setiap musuh yang menyerang Israel harus menghadapi respons yang keras," tulis Danon di media sosial.
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan Israel 'sepenuhnya siap untuk mempertahankan diri dan membalas' serangan Iran, dan menekankan bahwa hal itu akan dilakukan 'pada waktu yang tepat'.
Sementara, misi Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa juga mengeluarkan pernyataan serupa, menyebut serangan rudal tersebut sebagai "tindakan legal, rasional, dan sah" sebagai respons terhadap tindakan teroris yang dilakukan oleh Israel.
Menurut pernyataan dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), sebagaimana dikutip dari Anadolu Agency, serangan rudal ini adalah tanggapan atas pembunuhan tiga tokoh utama yang bersekutu dengan Iran; Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas; Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah; dan Abbas Nilforoshan, komandan IRGC.
Haniyeh tewas dalam pembunuhan di Teheran pada Juli lalu, sementara Nasrallah dan Nilforoshan dibunuh di Beirut pekan lalu.
IRGC juga menyatakan bahwa serangan ini sejalan dengan hak Iran untuk melakukan pembelaan diri yang sah di bawah Piagam PBB. Mereka memperingatkan bahwa jika Israel membalas serangan ini, maka mereka akan menghadapi "tanggapan yang lebih menghancurkan".
Iran Sembunyikan Pemimpin Tertingginya, Ayatollah Khamenei
Pasca serangan ini, Iran dilaporkan telah mengamankan pemimpin tertinggi negara itu, Ayatollah Ali Khamenei, ke sebuah tempat aman.
Mengutip Reuters, dua pejabat regional yang diberi pengarahan oleh Teheran mengatakan Khamenei telah dipindahkan ke lokasi yang aman.
Sumber itu juga menyebut Iran sedang berkomunikasi dengan Hizbullah dan kelompok proksi regional lainnya untuk menentukan langkah selanjutnya.
(*/Tribun-medan.com)
Iran Vs Israel di Ambang Perang, AS Kirim Pesawat Pengebom B-52 ke Timur Tengah |
![]() |
---|
TERUNGKAP Jaringan Intelijen Iran di Israel, Rekrut Mata-mata Awasi Mossad hingga Misi Bunuh Ilmuwan |
![]() |
---|
TERBARU Rencana Iran Serang Israel, Laporan Intelijen: Dari Wilayah Irak Sebelum Pilpres AS |
![]() |
---|
MENANTI Serangan Balasan Israel, Berikut Daftar Rudal Balistik Iran dan Israel, Siapa Terbanyak? |
![]() |
---|
Israel dan Iran Saling Umbar Ancaman Balas Serangan Lebih Dahsyat, Timur Tengah di Ambang Perang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.