Dirjen PAS Kemenkumham Tutup Bimtek SPPN, Berpesan Tingkatkan Kompetensi

Reynhard Silitonga menutup kegiatan bimbingan teknis sistem penilaian pembinaan narapidana di Grand Emerald Hotel, Medan

Editor: Jefri Susetio
istimewa
Plt Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Kemenkumham, Reynhard Silitonga menutup kegiatan bimbingan teknis sistem penilaian pembinaan narapidana di Grand Emerald Hotel, Medan. 

TRIBUNMEDAN.COM, MEDAN - Plt Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Kemenkumham, Reynhard Silitonga menutup kegiatan bimbingan teknis sistem penilaian pembinaan narapidana di Grand Emerald Hotel, Medan.

Kegiatan tersebut diikuti seluruh jajaran UPT dan Satker di lingkungan Kanwil Kemenkumham Sumut. 

"Kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan petugas dalam sistem penilaian yang lebih terstruktur dan objektif," ujar Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM, Agung Krisna. 

Baca juga: Bapas Medan Ikut Kegiatan Bimtek SPPN 2024 di Medan, Ini Penjelasan Kanwil Kemenkumham Sumut

 

Ia menambahkan, peserta bimtek menjadi sarana untuk saling berdiskusi dan mencari solusi dalam pelaksanaan pembinaan di satuan kerja masing-masing. 

Sedangkan, Plt Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham, Reynhard Silitonga menyampaikan, sistem penilaian pembinaan narapidana sangat penting dalam wujudkan tujuan pemasyarakatan. 

"Pelaksanaan penilaian ini harus dilakukan secara professional dan transparan sehingga bisa memastikan narapidana mendapatkan hak-haknya dan mendukung resosialisasi ke masyarakat," katanya.

Menurutnya, lewat bimtek para petugas pemasyarakatan bisa meningkatkan pemahaman dan kemampuan dalam menerapkan sistem penilaian pembinaan yang objektif dan akurat. 

"Terus tingkatkan kompetensi Anda karena tantangan dimasa yang akan dating semakin berat. Laksanakan tugas dengan professional dan berintegritas, jaga marwah jajaran pemasyarakatan," ujarnya. 

Tidak hanya itu, para peserta Bimtek diberi materi berbagai aspek. Mulai dari konsep dasar pembinaan hingga teknis pelaksanaan penilaian yang berbasis data dan fakta lapangan.

"Diskusi dan simulasi untuk memastikan para peserta memiliki pemahaman yang mendalam. Dan, mampu mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh dalam tugas sehari-hari," katanya. 

Ia berharap ilmu ang diperoleh dapat diimplementasikan secara maksimal dalam pekerja di unit masing-masing. 

Sebab, keberhasilan pembinaan narapidana tidak terletak pada sistem tetapi komitmen petugas dalam melaksanakan tugas dan integritas yang tinggi. 

(*) 

 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved