Polres Padang Sidimpuan

Mediasi Damai Polres Padangsidimpuan, Dinginkan Remaja yang Memanas

Di sebuah kelurahan di Padangsidimpuan, dua remaja putri, IR (16) dan AH (16), terlibat perselisihan yang memuncak menjadi perkelahian

Editor: Arjuna Bakkara
IST
Polres Padangsidiimpuan mendamaikan dua remaja putri, IR (16) dan AH (16), yang terlibat perselisihan, Jumat (4/10/2024). 

 TRIBUN-MEDAN.COM, PADANGSIDIMPUAN-Di sebuah kelurahan di Padangsidimpuan, dua remaja putri, IR (16) dan AH (16), terlibat perselisihan yang memuncak menjadi perkelahian pada Jumat (4/10/2024).

Emosi keduanya meluap, dan dalam kekacauan itu, AH mengalami luka gores di tangannya akibat cakar-cakaran yang terjadi. 

Suasana di kelurahan tegang saat IR dan AH saling berhadapan, kata-kata tajam meluncur dari bibir mereka pasca pertengkaran.

"Kau tidak bisa terus-menerus mengganggu hidupku! Aku akan tunjukkan padamu!,"bentak IR.

"Aku tidak melakukan apa-apa! Kenapa kau begitu benci padaku?,"tanya AH dengan nada terancam.

Kedua remaja terlibat dalam perkelahian, suara mereka terdengar keras di sekitar. Setelah beberapa saat, AH terluka dan menangis kesakitan.


AIPDA Bertly Harahap tiba di lokasi, bersama dengan kepala lingkungan dan perangkat kelurahan.

Mereka mengumpulkan kedua remaja dan orang tua mereka untuk mediasi.*

"Mari kita selesaikan masalah ini dengan baik. Saya ingin mendengar dari kalian berdua. Kenapa bisa terjadi seperti ini?",tanya Aida Bertly.

IR dan AH saling menatap, emosi masih membara. Kepala lingkungan berusaha mencairkan suasana.

"Kita semua di sini untuk mencari solusi, bukan untuk menyalahkan. Mari kita berbicara dan mendengarkan satu sama lain,"imbau kepala lingkungan.

Proses mediasi berlangsung, dan kedua belah pihak mulai menceritakan sudut pandang mereka. AIPDA Bertly mendengarkan dengan seksama, mencatat setiap detail.

"Kita semua sepakat untuk berdamai, ya? Tidak ada yang ingin melihat kalian berdua saling bermusuhan,"ujar Aipda Bertly.

IR dan AH akhirnya setuju untuk berdamai. Mereka menandatangani pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan mereka.

Setelah mediasi, suasana menjadi lebih tenang. Kedua remaja dan orang tua mereka berpelukan, menandakan adanya rekonsiliasi.

"Kami akan terus mengawasi pergaulanmu, nak. Jangan ulangi lagi, ya,"pesan orangtua AH.

 "Kami juga akan membimbingmu, sayang. Ini semua bisa menjadi pelajaran,"timpal orangtua IR.

Dalam suasana aman, AIPDA Bertly menutup mediasi.*

"Kami berharap ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Mari jaga pergaulan kita dan selesaikan masalah dengan cara yang baik,"katanya.

Pertemuan mediasi berakhir, dan semua pihak merasa lega. Kapolsek Batunadua, AKP T Saragih, mendapatkan laporan tentang keberhasilan mediasi ini.

"Saya bangga dengan kerja cepat dan persuasif yang dilakukan oleh anggota saya. Ini adalah contoh nyata dari pendekatan problem solving yang kami terapkan di masyarakat,"ujar Saragih.(Jun-tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved