Breaking News

Berita Viral

MASIH Disekap, Robiin Mantan Anggota DPRD Indramayu di Myanmar Kirim Pesan Suara Sambil Terisak

Masih disekap, Robiin mantan anggota DPRD Indramayu yang disekap di Myanmar kembali mengirimkan pesan suara kepada rekan sesama anggota DPRD.

Editor: Liska Rahayu
HO
MASIH Disekap, Robiin Mantan Anggota DPRD Indramayu di Myanmar Kirim Pesan Suara Sambil Terisak 

TRIBUN-MEDAN.com - Masih disekap, Robiin mantan anggota DPRD Indramayu yang disekap di Myanmar kembali mengirimkan pesan suara kepada rekan sesama anggota DPRD.

Pesan itu dikirimkan kepada Muhamad Sholihin.

Selain suara Robiin, dalam pesan suara tersebut juga terdengar suara dari WNI lainnya. 

Dengan suara terisak, mereka sangat berharap diselamatkan demi bisa kembali ke keluarga masing-masing.

“Kepada Bapak Presiden terpilih, Bapak Prabowo, tolong selamatkan kami 37 WNI yang tersekap, tersandera di Myanmar pak,” ujar Robiin lewat pesan suara yang ditunjukkan Muhamad Sholihin, Minggu (13/10/2024).

Masih lewat pesan suara, Robiin juga mengatakan bahwa di sana tidak ada perang.

Mereka pun meminta presiden bergerak sesegera mungkin.

“Selamatkan kami pak, kami ingin berkumpul dengan keluarga pak,” ujar Robiin

WNI yang terjebak di sana diketahui ada yang sudah setahun dan ada pula yang sudah 2 tahun lamanya.

Mereka mengaku disekap bahkan tidak jarang mengalami penyiksaan jika pekerjaan online scam yang harus mereka kerjakan tidak sesuai target.

Para WNI di sana pun percaya pemerintah Indonesia memiliki kekuatan untuk menyelamatkan warga negaranya.

“Kami terancam pak jiwa raganya. Tolong pak, tolong pak segera pak selamatkan kami,” 

“Kami diperdagangkan pak, kami disiksa, disekap. Disetrum, dipukul pakai balok tiap hari pak, tidak ada rasa manusiawi di sini pak,” ujar WNI lainnya.

Sebelumnya, Kemenlu RI dan KBRI Yangon dikabarkan sudah menyampaikan beberapa nota diplomatik kepada Kemlu Myanmar.

Termasuk koordinasi dengan otoritas terkait pun sudah dilakukan, hingga berkomunikasi dengan jejaring lokal di Myawaddy serta menjalin kerja sama bilateral dan regional.

Selain Robiin, di sana juga dikabarkan ada 36 WNI lainnya yang juga terjabak. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Sosok Robiin

Inilah sosok Robiin, mantan anggota DPRD Indramayu yang kini sedang dirundung nasib pilu.

Ia diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Myanmar. 

Robiin merana mengaku disekap dan disiksa di Myanmar.

Penyiksaan yang dialami Robiin pun bertubi-tubi.

Belakangan ini, Robiin meminta pertolongan kepada negara agar membebaskan dirinya dan sejumlah WNI yang mengalami nasib serupa.

Diketahui, Robiin adalah mantan anggota DPRD Indramayu periode 2014-2019 dari Partai NasDem.

Ia menjadi salah satu calon legislatif (caleg) dalam Pemilu 2019 tingkat DPRD-II, 17 April 2019.

Dia bertarung di daerah pemilihan (dapil) Indramayu 6.

Berdasarkan info dari laman Komisi Pemilihan Umum (KPU), Caleg Nomor Urut 1 NASDEM ini lahir di Indramayu, 22 Februari 1982.

Dia merupakan lulusan D4/S1 yang berprofesi sebagai Anggota DPRD Kabupaten Kota 2014-2019.

Ia merupakan warga Kecamatan Patrol di Jawa Barat.

Hidupnya merana

Robiin memutuskan berangkat ke luar negeri untuk mencari pekerjaan di sebuah perusahaan tekstil di Thailand. 

Ia mendapatkan tawaran kerja di perusahaan itu melalui media sosial Facebook pada September 2023 silam. 

Ternyata, Robiin justru diselundupkan ke perbatasan Myanmar. 

Di sana dia menjadi korban kerja paksa di bagian sektor penipuan daring. 

"Awalnya suami saya dijanjikan gaji Rp16 juta per bulan, bonus, cuti, dan dibuatkan visa kerja. Namun, ternyata dia disekap di perbatasan Myanmar dan dipaksa bekerja sebagai bagian dari penipuan online," cerita istri Robiin, Yuli Asmi.

Robiin dipaksa bekerja 18 jam sampai 20 jam dalam sehari. 

Hukuman berat akan menanti jika Robiin tidak sampai tembus target saat bekerja. 

"Kalau tidak target itu dapat hukuman berupa setruman, suami saya pernah dipukul kayu balok. Kalau pun mengantuk itu akan dipentung pakai pentungan satpam," katanya. 

Sebenarnya Yuli cemas dengan nasib Robiin jika kasus ini viral sampai di telinga sang bos.  

Pasalnya, penyiksaan lebih parah akan diterima Robiin

"Kalau penyiksaan itu apabila viral sebenarnya mereka pasti habis, mereka pasti akan disekap tiga hari enggak boleh dikasih makan sama sekali. Kalau pun dikasih makan, itu makanan sisa, makanan bekas orang-orang yang jagain di sana dan kondisinya memang sangat buruk," jelasnya. 

Mantan pimpinan DPRD Indramayu lainnya, Muhamad Sholihin, menyampaikan, Robiin meminta tolong secepatnya agar ia dan WNI lainnya dijemput.

Sholihin mengatakan kondisi mereka di sana terus mengalami penyiksaan.

Robiin bahkan dalam pesannya menyampaikan sudah tidak kuat lagi menahan siksaan tersebut.

“Katanya sudah tidak kuat lagi karena terus disiksa,” kata Muhamad Solihin.

Robiin juga membuat video minta tolong namun dirinya dan WNI lain belum mendapat pertolongan.

Ia pun berinisiatif meminta tolong kepada mantan rekan-rekannya saat menjabat anggota DPRD Indramayu.

“Pak tolong suarakan di DPR to pak saya enggak bisa pulang jika pemerintah tidak memberi pertolongan pak,” tulis Robiin dalam pesannya.

“Saya hanya bisa beri info lewat WA karena HP di sini ketahuan bisa disiksa Pak.. tolong Pak.. pemerintah merespons WNI TPPO perbatasan Thailand Myanmar,” lanjut pesan dari Robiin.

Diakhir pesan, Robiin juga memberi kabar bahwa dirinya sudah tidak kuat lagi mendapat penyiksaan di sana.

“Tolong suarakan Kang Solihin Kita enggak kuat disiksa,” tulis pesan Robiin.

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved