Berita Viral

MODAL Paras Cantik dan Jual Nama Anggota DPR RI Ahmad Sahroni, Wanita Ini Raup Rp 4,9 Miliar

Paras Cantik Andi Fatmasari Rahman (AFR) calo Akpol yang berhasil menipu Crazy Rich Makassar, Gonzalo Algazali (19), Rp 4,9 miliar.

|
Editor: AbdiTumanggor
IG
Bermodalkan paras cantik, masuk organisasi, dan jual nama pejabat anggota DPR RI Ahmad Sahroni, wanita bernama Andi Fatmasari Rahman (AFR) berhasil menipu Crazy Rich Makassar, Gonzalo Algazali (19), hingga mengalami kerugian materi Rp 4,9 miliar. (IG) 

TRIBUN-MEDAN.COM - Bermodalkan paras cantik, masuk organisasi, dan jual nama pejabat anggota DPR RI Ahmad Sahroni, wanita bernama Andi Fatmasari Rahman (AFR) berhasil menipu Crazy Rich Makassar, Gonzalo Algazali (19), hingga mengalami kerugian materi Rp 4,9 miliar.

Korbannya, Gonzalo Algazali (19), merupakan Crazy Rich Makassar, Sulawesi Selatan, sekaligus putra dari pemilik bisnis skincare ternama di Makassar, Citra Insani.

Gonzalo mengalami kerugian sebesar Rp 4,9 miliar akibat janji palsu AFR yang menawarkan Gonzalo bisa lolos seleksi taruna Akademi Kepolisian (Akpol) melalui jalur khusus.

Mengejutkannya, wanita AFR kerap membawa-bawa nama Anggota DPR RI Ahmad Sahroni untuk meyakinkan mereka. Hal itu diungkapkan Citra Insani.

Kini, wanita AFR yang selama ini menyibukkan diri sebagai aktivis anti-korupsi itu telah ditangkap oleh pihak kepolisian Polda Sulsel setelah dilaporkan keluarga Gonzalo pada awal September 2024.

Gonzalo dan wanita AFR
Bermodalkan paras cantik, masuk organisasi, dan jual nama pejabat anggota DPR RI Ahmad Sahroni, wanita bernama Andi Fatmasari Rahman (AFR) berhasil menipu Crazy Rich Makassar, Gonzalo Algazali (19) (foto kiri), hingga mengalami kerugian materi Rp 4,9 miliar. (IG)

Kronologisnya

Tante Gonzalo, Hajjah Serli, mengungkapkan bahwa pertemuan pertama dengan AFR terjadi di sebuah kafe di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Februari 2024. 

AFR menawarkan jalur khusus agar Gonzalo bisa diterima sebagai taruna Akpol, dengan permintaan uang secara bertahap yang akhirnya total mencapai hampir Rp 5 miliar.

“Awalnya AFR meminta Rp 1 miliar, tapi kemudian jumlahnya naik menjadi Rp 1,5 miliar, dan terus bertambah hingga mencapai Rp 4,9 miliar, termasuk emas batangan dan perhiasan,” jelas Hajjah Serli kepada TRIBUN-TIMUR.COM, Selasa (15/10/2024) malam.

Walaupun Gonzalo tidak lolos seleksi Akpol di tingkat daerah, AFR terus meyakinkan keluarganya dengan membawa Gonzalo ke Jakarta dan Semarang, seolah-olah untuk mengikuti pelatihan sebelum pengumuman final atau penentuan akhir (pantukhir).

Berbagai Alasan AFR

Sama halnya dengan pengakuan kerabat korban yakni Sherly (41) mengatakan kasus penipuan terhadap Gonzalo bermula pada 31 Juli 2024. Saat itu AFR menawarkan diri bisa mengurus Gonzalo hingga dinyatakan lulus dalam pendidikan taruna Akpol.   

"Awalnya dia (AFR) minta Rp1 miliar terlebih dahulu, kemudian kami sepakat. Kemudian naik lagi Rp1,5 miliar (akhirnya diserahkan)," ungkap Sherly.  

Tidak lama AFR kemudian kembali meminta dana Rp 3 miliar terhadap pihak keluarga Gonzalo. Ditambah AFR juga memperlihatkan beberapa asetnya demi menyakinkan pihak keluarga.  

"Berjalan waktu, minta lagi Rp3 miliar, alasannya (AFR) karena banyak persaingan. Jadi kami percaya karena dia juga kasih lihat rumah dan mobilnya. Jadi kami percaya bilang dia orang berada," beber dia.  

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved