Berita Viral
Sherly Tjoanda Ditinggalkan Harta Rp 700 M hingga 214 tanah, Ini Sumber Kekayaan Mendiang Benny Laos
Benny Laos juga memiliki 5 alat transportasi berupa 4 mobil mewas dan satu motor gede senilai Rp 7.063.315.200.
TRIBUN-MEDAN.com - Benny Laos Calon Gubernur Maluku Utara Banny Laos yang meninggal dunia pada Sabtu (12/10/2024) ternyata memiliki harta miliaran rupiah dan ratusan bidang tanah.
Bahkan, Sherly Tjoanda istri Benny Laos ditinggalkan harta Rp700 miliar hingga 214 tanah.
Dilihat dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negera (LKHPN) Benny memiliki harta Rp 709.760.235.594.
Suami Sherly Tjoanda ini memiliki 214 tanah dan bangunan senilai Rp 201.133.967.263.
Benny Laos juga memiliki 5 alat transportasi berupa 4 mobil mewas dan satu motor gede senilai Rp 7.063.315.200.
Kekayaan Benny Laos juga terbagi dalam harta bergerak lainnya Rp 37.575.000.000, surat berharga Rp 245.324.000.000, lalu kas dan setara kas Rp 146.173.849.119 juga harta lainnya Rp 96.968.144.090.
Sedangkan hutang Benny Laos Rp 24.478.040.078.
Punya harta Rp700 miliar, lantas dari mana sumber kekayaan Benny Laos?
Sumber kekayaan Benny Laos

1. Hotel Bela Ternate
Benny Laos ternyata memiliki hotel yang diberi nama Bela Ternate.
Hotel itu didirikan Benny Laos lewat usaha Bela Group pada 19 Desember 2007. Saat berdiri, Hotel Bela memakai nama Amara, franchise hotel dari Singapura.
Benny kemudian memutuskan menjalin kerja sama dengan pihak lain dan mengganti nama hotel menjadi Bela International Hotel.
Pada 1 Oktober 2016, hotel itu melakukan rebranding menjadi Hotel Grand Dafam Bela Ternate.
Hotel yang memiliki 192 kamar dan beragam fasilitas itu kini lebih dikenal publik dengan nama Bela Hotel Ternate.
Sebelum diresmikan pada 2007, Benny telah memulai pembangunan hotel pada tahun 2004 silam.
Ketika mendirikan hotel, pemikiran di benak Benny adalah sebuah negeri agar bisa maju dan dikenal banyak orang harus memiliki infrastruktur yang baik.
Menurutnya, ada tiga infrastruktur yang diperlukan, yaitu pelabuhan udara, pelabuhan laut, dan hotel.
Hal itulah yang kemudian memotivasi Benny memberanikan diri membangun Hotel Bela di Ternate.
2. Bisnis Kayu Besi
Dalam buku biografinya berjudul Jalan Hidup Benny Laos, ternyata ada beberapa usaha yang pernah dijalankan Benny selama hidupnya.
Salah satunya, dia pernah menjalankan bisnis kayu besi bersama kakaknya yang ketiga bernama Hendri.
Dalam bisnis itu, Benny diberi modal.
Namun, karena Hendri adalah sosok yang memiliki uang, jadi posisi Benny saat itu hanya bekerja saja.
Bisnis mereka awalnya berjalan baik.
Walau masih 'anak baru' di bisnis itu, Benny dapat cepat beradaptasi berbekal pengalamannya beberapa tahun menjaga toko.
Sayangnya, bisnis mereka gagal pada proyek pertama.
Pada proyek kedua, Benny dibantu Hendri yang memberinya modal Rp5.000.000.
Jalannya mulai mulus saat mendapatkan kontrak dari PT Barito Pacific Timber pada tahun 1992 silam.
Kontrak saat itu adalah untuk pengelolaan HTI (Hutan Taman Industri).
Hampir dua tahun kerja sama itu berjalan, bisnis HTI itu kemudian berhenti pada tahun 1994.
Kegagalan bisnis itu diakui Benny merupakan kesalahan mereka sendiri.
"Mungkin karena waktu itu kami masih baru berbisnis, kaget pegang duit puluhan juta," ujar Benny.
Lantaran waktu itu mereka memegang uang bernilai besar, hal yang ada di pikiran mereka justru adalah hura-hura.
Di samping itu, mereka juga banyak melakukan pengeluaran yang tidak perlu.
Itulah yang kemudian membuat bisnis mereka gagal.
3. Kontraktor
Setelah bisnis kayu besi gagal, Benny Laos beralih profesi sebagai kontraktor.
Setelah usaha berhenti, Benny tetap di Ternate, sementara Hendri pindah dan menetap di Ambon.
Benny kemudian pergi ke Ambon setelah sempat bertahan beberapa minggu tanpa pekerjaan di Ternate.
Di sana, Benny bertemu seseorang yang memintanya jadi kontraktor.
Orang itu awalnya meminta Benny untuk bekerjasama menjalankan bisnis kontraktor.
Dia minta Benny mengurus semua surat.
Meski demikian, Benny pun jadi paham tentang bidang kontraktor dan tertarik menekuni itu.
Namun, Benny terbentur keadaan karena tidak ada modal.
Dia kemudian menerima pemberian kalung emas sang mama dan menggadaikan kalung itu sebagai modal.
Berbekal uang Rp2.500.000 dari kalung itu, dia kemudian menjalankan proyek pertama.
Dari keuntungan itu, Benny mendapatkan modal untuk mengerjakan proyek lain. Sejak itu, dia mulai menekuni profesi sebagai kontraktor.
Selama empat tahun, usaha Benny sebagai kontraktor berjalan mulus. Perjalanan itu pun berhasil membuat kalung emas milik mamanya berhasil ia kembalikan.
4. Trading Bahan Bangunan
Pada tahun 2001, Benny keluar dari Ambon dan kembali ke Ternate.
Keputusan itu diambil karena berawal dari ajakan Bupati Maluku Utara kala itu yang ingin Benny memberikan sumbangsih membangun Ternate.
Di sana, dia tetap meneruskan bisnis sebagai kontraktor. Seiring dengan itu, dia pun mulai merambah bidang lain, yaitu trading bahan bangunan.
Sedikit demi sedikit, bisnis Benny mulai mendapatkan kepercayaan dari para konsumennya.
Namun, Ternate mengalami kerusuhan. Itu membuatnya hijrah ke Manado. Di saat yang bersamaan, dia juga bermukim di Makassar, Sulawesi Selatan.
Meski demikian, bisnis dan pekerjaannya tetap di antara Ambon dan Ternate yang dikendalikan dari jauh.
5. Bidang Pelayaran
Benny kemudian menjalankan bisnis ke bidang pelayaran. Pilihan itu muncul dari pemikirannya setelah merenungi lingkungan sekitarnya.
Benny sendiri lahir dan besar di Ternate, pulau kecil yang dikelilingi laut.
Pilihannya untuk merambah ke bidang pelayaran dikhususkan pada sektor pelayaran jasa pengiriman barang-barang muatan.
Untuk menjalankan usaha, dia pun membeli kapal cargo.Semua jenis usahanya berjalan dengan baik.
Semuanya berkibar dengan nama perusahaan Bela.
Uniknya, nama 'Bela' sendiri merupakan singkatan dari nama lengkap Benny Laos.
6. Bidang Perikanan
Tak sampai di situ, Benny juga mulai melirik bidang lain. Dia lalu mencoba menjalankan kembali usaha di bidang perkayuan.
Dengan pengalamannya, usaha pengolahan kayu dari HPH yang menjual log atau kayu gelondongan ke pabrik kayu lapis itu berjalan baik.
Selain di bidang perkayuan, Benny juga masuk ke bisnis properti dengan menjadi developer atau pengembang perumahan.
Bisnis Bela Group pun bergulir. Benny kemudian mengelola bisnis di bidang perikanan. Bisnis itu ia khususkan untuk pengelolaan tuna dalam cold storage. Tuna itu kemudian diekspor ke Amerika Serikat.
Benny Laos tak ditangani dengan baik
Meski hartanya mencapai Rp 700 miliar, Benny Laos bahkan tidak mendapat penanganan medis dengan baik di RSUD Bobong.
"Saya di sini sakit terbakar semua obat habis. Bapak pertolongan pertama nggak punya alat yang memadai, pompa napas dan jantung," kata Sherly Tjoanda.
Menurutnya RSUD Bobong tak memiliki alat cek detak jantung dan obat.
"Mana ada alat untuk cek detak jantungnya bagaimana, semua obat habis saya kesakitan selama 24 jam," kata Sherly Tjoanda.
Sherly Tjoanda menekankan bahwa RSUD Bobong tidak layak.
Belum lagi fasilitas di airport yang tidak memadai."Manusiakanlah manusia, ini rumah sakitnya gak layak, airport tidak ada, semuanya tidak ada," katanya.
Atas keadaan ini, Sherly Tjoanda berpesan pada calon Gubernur Maluku Utara yang terpilih nanti untuk memperhatikan kondisi di Bobong.
"Jangan lupa seandainya kamu terpilih, lanjutkan perjuangan pak Benny Laos jangan biarkan perjuangannya sia-sia," kata Sherly Tjoanda.
Sebelumnya, Direktur RSUD Bobong, drg Cecilia Octabia Mbotengu mengatakan bahwa dokter sudah berusaha semaksimal mungkin menyelamatkan Benny Laos.
"Dokter yang menangani sudah melakukan sebaik mungkin untuk menyelamatkan bapak. Dokter sudah menyatakan Bapak Benny Laos meninggal," jelasnya.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Maluku Utara, Kombes Pol Asri Effendy menerangkan kini tengah mendalami keterangan sejumlah saksi.
"Kami sudah melakukan pemeriksaan 9 saksi," katanya.
Ia mengatakan polisi akan dengan cepat melakukan penyelidikan terhadap insiden speedboat terbakar di Maluku Utara.
"Kami dari Polda Maluku Utara berusaha menangani perkara ini dengan cepat, profesional dan semaksimal mungkin," katanya.
(*/ Tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram , Twitter dan WA Channel
Beber Pengembalian Uang 568 Ribu Dolar ke KPK, Khalid Basalamah Dianggap Bocorkan Materi Penyidikan |
![]() |
---|
Murid SD di Pangandaran Ogah Sekolah 2 Pekan Gegara Kecanduan HP Berakhir Terpaksa Dibujuk Polisi |
![]() |
---|
VIRAL Pak Polisi Pecahkan Kaca Truk, Curiga Angkut BBM Ilegal Ternyata Bawa Semangka |
![]() |
---|
Sosok dan Harta Kekayaan Fantastis Djamari Chaniago Menko Polkam Pengganti Budi Gunawan |
![]() |
---|
TERUNGKAP Isi Handphone Kerangka Manusia dalam Batang Pohon Aren, Sang Kakak Cek SIM Card |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.