TRIBUN WIKI
Sejarah Singkat PT Sritex yang Kini Bangkrut, Sempat Jaya di Masa Orde Baru
Sejarah PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex didirikan oleh Haji Muhammad Lukminto atau Ie Djie Shien. Pada Oktober 2024, Sritex dinyatakan bangkrut.
Sementara kepemilikan publik tercatat sebesar 40 persen.
Jaya di era Orde Baru
Harian Kompas, 5 November 1994 menyebutkan, pabrik Sritex dibangun menjadi perusahaan tekstil terpadu dengan fasilitas Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada tahun 1976.
Kedekatan Muhammad Lukminto dengan penguasa Orde Baru Presiden Soeharto kala itu, disebut-sebut membuat bisnis Sritex berkembang sangat pesat karena banyak menerima pesanan dari pemerintah untuk pembuatan seragam ASN, TNI, dan Polri.
Di tahun 1992, pembangunan pabrik baru Sritex diresmikan oleh Soeharto bersamaan dengan acara perluasan bersama 275 usaha kelompok aneka industri yang dipusatkan di lokasi Sritex, Sukoharjo.
Nama Sritex semakin dikenal ketika perusahaan tekstil ini menekan kontrak pembuatan seragam NATO dari Angkatan Perang Jerman di tahun 1997, seperti diberitakan oleh Harian Kompas, 21 Desember 1998. Hingga tahun 1998, jumlah pesanan seragam tersebut mencapai sekitar satu juta peach stell (PS).
Kontrak yang sama juga dilakukan PT Sritex dengan Angkatan Perang Inggris yang memesan seragam NATO sebanyak 400.000 PS.
Selain itu, Papua Nugini juga memesan seragam polisi sebanyak 50.000 PS pada Sritex.
Tak ketinggalan, seragam Kantor Pos Jerman juga memesan sebanyak satu juta PS.
Saat ini, produk Sritex telah digunakan oleh pasukan militer lebih dari 30 negara.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.