Pelaku Bentrokan di Selambo Deli Serdang

Narapidana Jadi Otak Pelaku Penyerangan di Selambo Deli Serdang yang Tewaskan 2 Warga

Sebanyak 11 orang ditangkap polisi, dalam kasus penyerangan di Jalan Selambo, Desa Amplas, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang.

|
TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH
MTA, pelaku penyerangan terhadap warga lahan garapan di Jalan Selambo, Desa Amplas, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang, sedang duduk di kursi roda usai kedua kakinya ditembak oleh petugas. Dalam penyerangan itu dua orang warga tewas, Jumat (25/10/2024). TRIBUN-MEDAN/ALFIANSYAH 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Sebanyak 11 orang ditangkap polisi, dalam kasus penyerangan di Jalan Selambo, Desa Amplas, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang, yang mengakibatkan dua orang tewas.

Para pelaku yakni FS (23), MWS (20), RMS (15), MTA (21), MF (21), AP (18), AFP (18), DA (21), JD (17), DAW (17) dan AS (17). Mereka merupakan warga Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang.

Menurut Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, pelaku MTA ini merupakan ketua geng motor Neleng sekaligus otak pelaku penyerangan.

"MTA ini sebagai ketua geng motor neleng," kata Whisnu kepada Tribun-medan, Jumat (25/10/2024).

Katanya, dari hasil pemeriksaan ternyata pelaku MTA ini masih berstatus warga binaan di Lapas Labuhan Deli. MTA ini adalah terpidana serupa.

"Dia (MTA) ini adalah warga binaan dari Lapas. Belum lepas dari tahanan, statusnya bebas bersyarat, tetapi dia melakukan kembali tindak pidana pembunuhan menggunakan senapan angin," sebutnya.

Wishnu menyampaikan, terhadap pelaku MTA polisi melakukan tindakan tegas terukur lantaran melakukan perlawanan saat akan ditangkap.

Sebelumnya, Bentrokan terjadi di Jalan Selambo, Desa Amplas, Kecamatan Percut Seituan, Deliserdang.

Dalam bentrokan tersebut, dua orang warga dikabarkan tewas akibat diserang oleh ratusan orang yang datang.

Menurut salah seorang warga, Rohana br Pasaribu, bentrokan tersebut terjadi, pada Selasa (22/10/2024) sekira pukul 02.30 WIB.

Katanya, saat itu ada ratusan orang yang datang tiba-tiba ke kampung mereka dan langsung melakukan penyerangan.

"Ada hampir seribu orang tadi malam datang langsung menyerang warga di sini," kata Rohana kepada Tribun-medan, Selasa (22/10/2024).

Ia menjelaskan, ratusan orang yang menyerang ini datang dengan membawa senjata tajam dan juga senjata api.

"Warga ada yang melihat, ada yang membawa senjata api tadi malam," sebutnya.

Rohana dan warga lainnya mengaku kecewa dengan pihak kepolisian, karena datang terlambat ke lokasi untuk melakukan pengamanan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved