Berita Viral
Presiden Prabowo Persilakan Luhut Pembicara Hari Kedua Retret Kabinet Merah Putih di Akademi Militer
Luhut sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) berbagi banyak pengalaman selama sepuluh tahun menjabat di era Presiden Ke-7 Joko Widodo.
TRIBUN-MEDAN.COM - Presiden Prabowo mempersilakan senioritasnya Luhut Binsar Pandjaitan menjadi salah satu pembicara dalam agenda hari kedua retret kabinet Merah Putih di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, pada Sabtu (26/10/2024).
Dalam kesempatan ini, Luhut sebagai Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) dan Penasehat Presiden Prabowo, berbagi banyak pengalaman selama sepuluh tahun menjabat di era Presiden Ke-7 Joko Widodo.
Luhut telah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, serta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Luhut juga memberikan arahan mengenai pentingnya soliditas dan kerja sama tim.
Arahan ini mencerminkan sejumlah penanganan krisis yang dilakukan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir, termasuk penanganan pandemi Covid-19.
"Pentingnya soliditas dan teamwork. Pelajaran dari penanganan Covid-19 dan beberapa program strategis nasional," ucapnya.
Kebanggaan Presiden Prabowo Ada 6 Menteri Peraih Adhi Makayasa
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto mengaku bangga setelah ada 6 orang menterinya Peraih Adhi Makayasa TNI-POLRI di Kabinet Merah Putih.
Kebanggaan itu dilontarkan Presiden Prabowo Subianto saat acara Jamuan Santap Malam Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil), Kawasan Lembah Tidar, Magelang, Provinsi Jawa Tengah, Sabtu (26/10/2024).
“Di kabinet saya, terdiri juga dari beberapa alumni dan saya bersyukur, saya beruntung saya mendapat alumni yang terbaik yang masuk kabinet saya,” kata Prabowo, dikutip dari kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden.
Presiden Prabowo membeberkan 6 peraih Adhi Makayasa di kabinetnya. Dua di antaranya dari kepolisian dan 4 dari TNI. Mereka pun diminta untuk berdiri.
"Dua dari kepolisian saya minta berdiri, dua duanya jenderal bintang empat dua duanya mencapai puncak karir sebagai Kapolri, dua duanya masih mengabdi kepada negara dan bangsa," kata Prabowo.
Empat lainnya, kata Prabowo, berasal dari TNI yakni Kepala BIN Herindra, Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan Taufanto, Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman, dan Menteri Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono.
"Kemudian dari TNI empat juga saya minta berdiri.Empat Adhi Makayasa, Pak Herindra angkatan 87, Marsekal Madya Udara Donny Dermawan dari angkatan udara angkatan 98, kemudian Iftitah lulusan alumni 1999, kemudian Menteri koordinator infrastruktur saudara Agus Harimurti Yudhoyono," kata Prabowo.

Prabowo juga bangga memiliki lulusan terbaik sekolah staf dan komando (Sesko) TNI yakni Penasihat Khusus Presiden bidang Politik dan Keamanan Wiranto, Penasihat Khusus Presiden bidang Pertahanan Nasional Dudung Abdurachman, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak.
"Kita pun banyak lulusan terbaik lulusan terbaik sesko, kepala komandan divisi Pak Wiranto hadir bintang empat, Pak Dudung bintang empat, Pak Agus Subiyanto bintang Empat, Pak Maruli beliau bintang empat dan juara judo Asia Tenggara. Satu satunya perwira yang digendong oleh presiden republik Indonesia Prabowo Subianto. Di sini juga KSAL Pak Muhammad Ali, KSAU Pak Tonny penerbang Sukhoi," tandasnya.
Dalam kesempatan itu, kKepada seluruh jajarannya, Prabowo menitipkan beberapa pesan. Salah satu pesan itu bahwa Kabinet Merah Putih harus bekerja secara tim.
Mantan panglima Kostrad itu menegaskan agar teamwork Kabinet merah Putih harus baik. Menurutnya, retreat bersama ini adalah salah satu kegiatan yang sangat efektif untuk memulai teamwork.
Dalam kegiatan retreat tersebut, para menteri dan pimpinan lembaga tidak hanya mendapat arahan dari Presiden Prabowo, mereka turut mengikuti beberapa kegiatan sederhana seperti baris-berbasis. Seperti taruna Akmil, mereka dituntut lebih disiplin dan seragam. Termasuk saat berjalan.
Prabowo juga menyampaikan tujuannya membawa Kabinet Merah Putih ke Akmil agar seluruh jajarannya bisa melihat semangat dan disiplin generasi penerus yang tengah ditempa di Lembah Tidar.
”Saya bawa mereka untuk melihat tunas-tunas pemimpin bangsa, untuk melihat semangatmu, melihat disiplinmu, bahwa seorang prajurit itu siap berkorban jiwa dan raga untuk bangsa dan negara. Dan para menteri-menteri pun siap memberi segalanya untuk membela kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia,” tegasnya.
Berikut ini sosok menteri 6 peraih Adhi Makayasa di Kabinet Merah Putih:
Dua dari Polri Peraih Adhi Makayasa
1. Tito Karnavian

Tito Karnavian ditunjuk Prabowo Subianto menjadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
Tito Karnavian mendapat gelar Adhi Makayasa dari Akademi Kepolisian (Akpol) pada 1987.
Jenderal bintang 4 ini tercatat menjabat sebagai Kapolri pada tahun 2016 hingga 2019.
Sepanjang kariernya, Tito Karnavian juga pernah menduduki posisi sebagai Kapolda Metro Jaya hingga Kepala BNPT.
Jenderal Tito Karnavian resmi pensiun sebagai Pati Polri pada tahun 2019.
Setelah purnatugas dari Polri, Tito diamanahkan oleh Presiden Joko Widodo untuk mengemban jabatan sebagai Mendagri sejak tahun 2019.
Rekam jejak Jenderal Tito selama bertugas sebagai anggota polisi pun tak main-main.
Ia tercatat pernah menangani berbagai kasus penting di Indonesia, di antaranya Bom Kedubes Filipina (2000), Bom malam Natal (2000), Bom Bursa Efek Jakarta (2001), Bom Plaza Atrium Senen (2001), Bom Makassar (2002).
Bom JW Marriott (2003), Bom Kedubes Australia (2004), Bom Bali II (2005), Mutilasi 3 siswi di Poso (2006), Bom Pasar Tentena (2005), Bom Hotel Ritz Carlton dan JW Marriott (2009), Bom bunuh diri Polres Cirebon (2011), Bom Sarinah Thamrin (2016), dan Operasi Tinombala (2016–2019).
Tito juga pernah berhasil mendapat pengahargaan memimpin operasi antiteror di daerah konflik Poso Sulawesi Tengah (2007).
Dalam kariernya di Polri, ia juga sukses menjadi anggota polisi yang berprestasi karena beberapa kali mendapat kenaikan pangkat luar biasa.
2. Budi Gunawan

Budi Gunawan menjadi Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) di Kabinet Merah Putih.
Mantan ajudan Megawati Soekarnoputri merupakan peraih Adhi Makayasa 1983.
Setelah menyelesaikan pendidikan di Akpol, Budi melanjutkan sekolahnya ke Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) dan lulus pada 1986 sebagai lulusan terbaik.
Ia lantas mengikuti pendidikan pengembangan di Sekolah Staf dan Pimpinan Polri dengan menyandang lulusan terbaik.
Lebih lanjut, Budi mengambil pendidikan di Lembaga Ketahanan Nasional pada 2005 juga dengan menjadi lulusan terbaik.
Di luar itu, Budi menempuh pendidikan magister di Universitas Satya Gama.
Lalu, ia menempuh pendidikan jenjang doktoral di Universitas Trisakti dan lulus pada 2018.
Beberapa bulan kemudian, ia memperoleh gelar Guru Besar di Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) dalam Bidang Ilmu Intelijen Studi Strategis Kajian Keamanan Nasional Bidang Siber.
Namun, perlu diketahui, Budi Gunawan bukanlah peraih Adhi Makayasa alias lulusan terbaik Kepolisian tahun 1983.
Adapun peraih Adhi Makayasa 1983 ialah Irjen (Purn) Anton Setiadji, mantan Kapolda Sulawesi Selatan dan Jawa Timur.
4 Dari TNI Peraih Adhi Makayasa.
1. Herindra

Muhammad Herindra merupakan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) menggantikan Budi Gunawan.
Sebelum menjabat Kepala BIN, Herindra adalah Wakil Menteri Pertahanan mendampingi Prabowo sebagai Menteri Pertahanan. Herindra meraih gelar Adhi Makayasa dari Akademi Militer (Akmil) 1987.
Herindra pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus pada periode Juli 2014-September 2016 dan Pangdam III Siliwangi pada September 2016 sampai Oktober 2017.
Sementara, di lingkungan Mabes TNI, Herindra pernah menjabat sebagai Inspektur Jenderal TNI pada Maret 2018 sampai Oktober 2020 dan Kepala Staf Umum TNI pada Oktober 2020 sampai Desember 2020.
Herindra juga memiliki segudang pengalaman tugas di bidang intelijen di antaranya asisten senior intelijen di Kodam I Bukit Barisan, asisten intelijen Danjen Kopassus yang saat itu dijabat Mayjen Pramono Edhie Wibowo, asisten intelijen Kasdam Jaya, hingga direktur penelitian dan pengembangan di Pusat Intelijen Angkatan Darat.
2. Donny Ermawan Taufanto

Donny Ermawan ditunjuk Prabowo menjadi Wakil Menteri Pertahanan di Kabinet Merah Putih.
Donny Ermawan meraih penghargaan Adhi Makayasa dari Akademi Angkatan Udara (AAU) angkatan 1988 A.
Sebelum ditunjuk menjadi Wamenhan, Donny telah berpengalaman cukup lama bekerja bersama Prabowo di Kementerian Pertahanan.
Donny sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan selama kurang lebih empat tahun sejak Mei 2020 sampai Oktober 2024.
Perwira Tinggi TNI itu berasal dari Korps Penerbang Tempur yang memiliki pengalaman tugas kedinasan beragam.
3. Agus Harimurti Yudhoyono

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Mayor Inf (Purn) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merupakan peraih Adhi Makayasa dari Akmil tahun 2000.
Sebelumnya, ia menjadi Menteri ATR/BPN di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebelum menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat pada 2020 lalu, AHY pernah berdinas di TNI.
AHY yang merupakan perwira Brigif Linud 17 Kostrad pernah ditunjuk menjadi Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak yang ditugaskan dalam Operasi Pemulihan Keamanan di Aceh pada 2002.
Dalam operasi tersebut, AHY terpilih sebagai Komandan Tim Khusus (Dan Timsus). AHY juga pernah mengemban tugas sebagai perwira seksi operasi kontingen Garuda XXIII-A dalam misi perdamaian PBB.
Ia ditugaskan di sepanjang perbatasan Israel dan Lebanon Selatan, ketika Israel dan Hizbullah terlibat dalam perang selama 34 hari.
4. M Iftitah

Sosok keenam peraih gelar Adhi Makayasa adalah Menteri Transmigrasi Letnan Kolonel (Purn) Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara. M Iftitah meraih gelar Adhi Makayasa dari Akmil tahun 1999.
Suryanagara tercatat pensiun dini setelah bertugas sekira 20 tahun dalam dinas militer.
Pangkat terakhir pria kelahiran Pandeglang, 10 Maret 1977 itu adalah Letnan Kolonel.
Mantan Perwira TNI yang berasal dari satuan Kavaleri itu juga tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting di satuan baik sebagai Komandan Pleton maupun Komandan Kompi Tank di jajaran Kostrad.
Suryanagara tercatat ikut membidani dan membangun Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP TNI) di Sentul, Bogor.
Mabes TNI kemudian menugaskan Suryanagara sebagai Instruktur Internasional pertama TNI di bidang Misi Pemeliharaan Perdamaian pada 2010.
Suryanagara juga sempat ditarik ke Istana Negara untuk membantu tugas-tugas kepresidenan.
Kandidat Doktor bidang Ilmu Politik di Universitas Padjadjaran, Bandung itu juga pernah menempuh pendidikan Master of Arts in Leadership and Management dari Webster University, Kansas, AS.
(*/tribun-medan.com)
TOTAL Harta Kekayaan Ahmad Sahroni Rp328,9 Miliar, Rumah Mewahnya Digeruduk Massa |
![]() |
---|
TERKINI Rumah Ahmad Sahroni Digeruduk Massa, Harta Kekayaan yang Dilaporkan Hanya Rp 328 Miliar |
![]() |
---|
Rumah Mewah Ahmad Sahroni di Tanjung Periuk Diamuk Warga, Massa Beringas Mobil Dihancuri |
![]() |
---|
PUAN: Tunjangan Rumah DPR Tetap Berlaku, Prabowo Perintahkan TNI-Polri Tindakan Tegas Demo Anarkis |
![]() |
---|
DAFTAR Nama Korban Tewas dan Luka-luka dalam Tragedi Kerusuhan Massa di DPRD Kota Makssar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.