Berita Viral

ISTRI di Cibinong yang Tewaskan Suami Gegara Mi Instan Kini Dipolisikan Anak, Sempat Ancam Bunuh

Istri di Cibinong bernama Resti (37) yang tewaskan suami gegara mi instan kini dipolisikan anak usai isi chat nya yang mengancam mau bunuh anaknya ter

KOLASE/TRIBUN MEDAN
ISTRI di Cibinong yang Tewaskan Suami Gegara Mi Instan Kini Dipolisikan Anak, Sempat Ancam Bunuh 

TRIBUN-MEDAN.COM – Istri di Cibinong bernama Resti (37) yang tewaskan suami gegara mi instan kini dipolisikan anak.

Adapun Resti, istri yang dorong suaminya Cecen Effendy (48) sampai tewas gegara mi instan ternyata sempat ancam mau bunuh anak.

Kini Resti dipolisikan anaknya setelah isi chat kasar yang mengancam mau membunuh anaknya terkuak.

Sebelumnya, pasutri di Cibinong cekcok hanya karena masak mie instan kurang masak namun berujung maut.

Peristriwa tersebut terjadi di kediaman pasutri yang berada di Cibinong, Bogor pada Selasa (29/10/2024).

Dimana semuanya berawal karena masak mie instan yang kurang masak hingga tak mau makan.

Ceckok gara-gara mi instan ini merembet sampai ke urusan ATM tabungan millik Cecen Effendy.

Resti memaksa Cecen menyerahkan ATM tersebut.

Kemudian Cecen yang mengalami kelumpuhan kaki dan tangan kiri karena stroke, mengambil dua bilah pisau.

Merasa terancam, Resti mendorong Cecen sampai kepalanya terbentur lemari.

Baca juga: Tak Lama Nganggur, Roberto Mancini Usai Dipecat Arab Saudi Dikabarkan Akan Melatih AS Roma


Akibat pertengkaran dalam rumah tangga tersebut, sang suami yang diketahui bernama Cecen Effendy (48) tewas.

Terkini, anak Cecen Effendy, Zuli Widia Putri membocorkan isi chat Resti pada ayahnya.

Dalam chat Resti mengancam akan menyakiti anak Cecen.

"Gua injek anak lu ya gak bisa baik-baik lu ke gua".

"Gua injek gua bunuh sekalian anak lu gak usah berkoar-koar mancing gua lewat wa lu".

"Lu lupa ya ada anak lu di sini yang kapan aja bisa gua siksa".

Zuli bercerita sebenarnya Resti dan Cecen Effendy sudah bercerai.

"Dia datang berkunjung di tanggal gajian. Sudah pisah rumah. Korban sudah talak," katanya.

Ia menerangkan Cecen tak mau memberikan ATM-nya karena tahu uangnya akan dikuras.

"Resti selama ini punya banyak utang. Korban selama ini selalu bayarin utangnya. Minta ATM gak dikasih karena nanti uangnya habis untuk gaya hidup dia," kata Zuli Widia Putri.

Baca juga: PESAN Terakhir Dina Mariana ke Sahabat di Rumah Sakit, Bak Firasat Umurnya Tak Lama Lagi

Cecen Effendy menderita stroke sejak tahun 2023 silam.

Sejak saat itu pula dia tidak bekerja.

Selama ini Cecen hidup mengandalkan sisa uang di tabungannya.

Meski mengakibatkan Cecen Effendy tewas, Resti tidak ditahan polisi.

Sampai akhirnya anak Cecen melaporkan Resti ke polisi.

Kanitreskrim Polsek Cibinong, AKP Yunli Pangestu mengatakan anak Cecen melaporkan Resti atas tuduhan Pasal 359 tentang perbuatan yang menyebabkan meninggal dunia.

"Iya bikin laporan, kan kita autopsi dasarnya nanti dari LP," katanya.

Menurutnya kini Resti masih menjadi saksi dalam kasus suami tewas gara-gara mi instan di Kabupaten Bogor.

"Gak ditahan, kan belum penyidikan, masih saksi, tapi tetap kita masih berproses, sambil kita melakukan pemeriksaan lain-lain, pengumpulan petunjuk, bukti, saksi dan lain," katanya.

Baca juga: NASIB Kompol Bambang yang Tonjok Sopir Taksi Online di Jakarta, Jenderal Bintang 2 Turun Tangan

Sebelumnya diberitakan Kapolsek Cibinong, Kompol Waluyo mengatakan peristiwa itu bermula saat korban bersama sang istri yakni RA dan anaknya yang masih berusia empat tahun usai menginap dari rumah keluarganya.

Pada saat itu situasi masih baik-baik saja dan bahkan korban pun sempat membuatkan mie rebus untuk sang istri,

namun karena mie tersebut kurang matang RA tak mau memakannya.

Kemudian awal pertengkaran dimulai saat sang istri mempertanyakan kartu ATM gaji korban yang selama ini disembunyikan oleh korban dan tidak pernah memberitahu atau menyerahkannya.

"Akibat selisih paham tersebut keduanya bertengkar hingga akhirnya berdasarkan keterangan saksi RA,
korban pergi ke dapur sambil mengatakan 'ayo kita bunuh-bunuhan aja' dan korban mengambil dua bilah pisau dapur," ungkapnya dilansir Tribun-medan.com, dari Tribun Bogor, Kamis (31/10/2024).

Usai mengambil pisau, kata dia, korban melemparkannya ke arah sang istri yang sedang duduk di tempat tidur.

Namun pisau tersebut terjatuh ke kolong tempat tidur.

Berdasarkan keterangan RA, suaminya saat itu mencoba mendekati untuk menyerangnya menggunakan sebilah pisau dapur ke arah wajah.

"Karena untuk membela diri dari serangan korban tersebut, akhirnya saksi mendorong tubuh korban dan saksi langsung berlari keluar rumah untuk bersembunyi, sehubungan takut dikejar oleh korban," terangnya.

Setelah berlari keluar rumah, sang istri nampaknya merasa heran lantaran suaminya tak kunjung mengejarnya.

Sekitar kurang lebih 10 menit bersembunyi di luar, RA pun memberanikan diri untuk melihat korban ke dalam rumah dengan mengintipnya dari celah pintu.

"Saksi (RA) mendapati korban sudah dalam kondisi tidur miring di depan lemari televisi yang berada di ruang tengah dengan kondisi dari hidung mengeluarkan darah," jelasnya.

Karena panik, RA pun meminta bantuan kepada tetangganya hingga akhirnya melapor kepada ketua RW setempat dan diteruskan kepada pihak berwajib.

Sementara itu, jenazah korban dibawa ke RS Polri Soekanto guna dilakukan autopsi untuk mengungkap penyebab pasti tewasnya korban.

"Korban dan saksi RA adalah pasangan suami isteri yang dikenal oleh tetangga memang kerap bertengkar terkait perkara ekonomi," ujarnya.

"Diduga akibat didorong dan terbentur kemudian terjatuh dan meninggal dunia," pungkasnya

(*/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved