TRIBUN WIKI

Profil Nina Agustina, Anak Eks Kapolri Calon Bupati Indramayu yang Kini Bersaing dengan Lucky Hakim

Nina Agustina Bachtiar adalah Bupati Indramayu periode 2021-2024. Ia lahir di Purwodadi, Jawa Tengah, pada 17 Agustus 1973. Kini kembali maju Pilkada.

Editor: Array A Argus
Instagram @ninagustina1708
Nina Agustina calon Bupati Indramayu 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Nina Agustina adalah politisi PDI Perjuangan.

Ia merupakan Bupati Indramayu periode 2021-2024.

Pada Pilkada 2024, Nina Agustina kembali maju sebagai calon Bupati Indramayu nomor urut 03.

Nina berpasangan dengan Tobroni.

Namun, beberapa hari lalu, terjadi keributan yang membuat nama Nina Agustina viral.

Saat itu, Nina dan rombongannya melintas di Kecamatan Sukra, Indramayu, Jawa Barat.

Baca juga: Profil Komjen Tornagogo Sihombing, Anak Medan Sandang Pangkat Bintang 3, Ditugaskan di DPR RI

Namun oleh warga yang ada di sana, Nina merasa diprovokasi.

Sebab, warga yang ada saat itu meneriakkan calon lainnya, yakni nomor urut 02.

Nomor 02 adalah pasangan Lucky Hakim dan Syaefudin.

Nina yang saat itu melihat ada keramaian kemudian turun dari mobil dan menemui warga.

Terjadi adu mulut, hingga Nina menyebut nama ayahnya Da'i Bachtiar.

Diketahui, Da'i Bachtiar adalah Kapolri yang menjabat pada 2001-2005.

Baca juga: Profil OK Arya Zulkarnaen, Bupati Batubara yang Terpilih Dua Kali Jalur Independen Meninggal Dunia

Saat ketegangan, Nina Agustina mengatakan bahwa dia anak Dai Bachtiar, dan dia yang membangun Indramayu.

”Kamu KTP (kartu tanda penduduk)-nya mana? Saya anaknya Da’i Bachtiar. Saya membangun Indramayu. Kenapa kamu mencegat saya seperti ini,” ungkapnya.

Sontak, video ketegangan itu kemudian viral.

Profil Nina Agustina

Nina Agustina memiliki nama lengkap Nina Agustina Bachtiar.

Ia lahir di Purwodadi, Jawa Tengah, pada 17 Agustus 1973 atau saat ini berusia 50 tahun.

Nina merupakan putri sulung pasangan Dai Bachtiar dan Ida Yulianti.

Ia memiliki dua orang adik, diantaranya Dini Agustini Bachtiar dan Adi Vivid Agustiadi Bachtiar.

Baca juga: Profil Marsda TNI Deni Hasoloan Simanjuntak, Adik KSAD Maruli Simanjuntak Kini Jabat Pangkoopsud II

Adi Vivid Agustiadi Bachtiar merupakan polisi berpangkat jenderal bintang satu atau Brigadir Jenderal (Brigjen).

Adi saat ini menjabat sebagai Wakapolda Yogyakarta. 

Diketahui, Nina Agustina memiliki suami bernama Erwin Purnama.

Dari pernikahannya, ia dikarunia tiga orang anak.

Setelah tamat dari SMAN 1 Klaten, Nina Agustina melanjutkan kuliah S1 di Universitas Negeri Veteran Jakarta pada 1992.

Ia juga menyandang gelar S2 dari kampus yang sama.

Baca juga: Profil Marsda TNI I Made Susila Adnyana Kini Jabat Komandan Seskoau

Adapun sebelum menjadi Bupati Indramayu, Nina telah mengelola usaha.

Ia pernah menjadi Direktur dan Komisaris CV Dinda Abadi pada 2009.

Karier Politik

Nina Agustina merupakan politisi PDI Perjuangan.

Pada tahun 2020, Nina Agustina maju bersama Lucky Hakim sebagai Bupati dan Wakil Bupati Indramayu.

Keduanya kemudian terpilih dengan perolehan suara sebesar 36,76 persen atau sebanyak 313.768 pemilih.

Pasangan yang diusung PDIP, Gerindra dan NasDem ini mengalahkan tiga calon lainnya.

Baca juga: Profil Sabina Altynbekova, Bidadari Voli yang Berasal dari Keluarga Atlet

Awalnya, Nina Agustina memimpin Indramayu bersama dengan Lucky Hakim setelah menang Pilkada.

Namun kemudian tahun lalu, Lucky Hakim memutuskan mengundurkan diri.

Setelahnya, terjadi kegaduhan antara pendukung Lucky Hakim dengan Nina Agustina Bachtiar.

Pengalaman Kerja Nina Agustina:

- Direktur CV. Dinda Abadi (2009-sekarang)

- Komisaris PT. Dinda Abadi (2009-sekarang)

- Direktur Utama PT. Delta Buana Pratama (2013-sekarang)

- Ketua Yayasan Dai An Nur, Losarang Indramayu (2017-sekarang)

- Managing Partner di NDB Law Firm & Partners (2018-sekarang

Baca juga: Profil Komjen Setyo Budiyanto, Orang Lama di KPK yang Kini Bertugas di Kementan

Organisasi

- Ketua Bidang Hukum di DPP PDI Perjuangan Bidang Kelautan Perikanan dan Nelayan Tahun 2016 sampai dengan sekarang.

- Bendahara Umum di DPP Gerakan Nelayan dan Tani Tahun 2016 sampai dengan sekarang.

- Sekertaris Jenderal (Sekjen) di Indonesian Korean Friendship Association (IKFA) Tahun 2019 sampai dengan sekarang.

Hasil Rekayasa

Tim pemenangan pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Indramayu nomor urut 3, Nina Agustina-Tobroni, menduga adanya upaya provokasi dan rekayasa terhadap pihaknya.

Dugaan ini muncul usai keributan antara Nina Agustina dengan sekelompok warga di Desa Tegaltaman, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat (Jabar), pada Jumat (1/11/2024).

“Kami menduga ini adalah rekayasa, kami sudah kantongi bukti-bukti kuat,” kata Sekretaris DPC PDI-P Indramayu, Ali Sahali, Minggu (3/11/2024), dikutip dari TribunCirebon.com.

Sahali mengatakan, pihaknya telah mengantongi bukti berupa video yang memperlihatkan adanya pihak yang meminta sekelompok warga mengacungkan dua jari ketika Nina Agustina kampanye di wilayah tersebut.

Kelompok warga itu diminta berdiri berjajar sembari mengacungkan dua jari. Kemudian, lanjut Sahali, mereka kembali diminta bersiap saat rombongan Nina Agustina hendak melewati daerah tersebut.

Dugaan semakin kuat, dia menambahkan, lantaran kejadian ini bukan yang pertama melainkan telah empat kali terjadi.

“Kami juga menganalisis video viral lainnya, soal mobil Nina yang berhenti itu seperti dikondisikan, ini terlihat dari kondisi kamera yang statis tanpa shacking, angle dan frame yang pas, orang-orang yang siap menerima aba-aba," ujar Sahali.

"Lalu (sekelompok orang itu) tahu jalan itu bakal dilewati oleh tim Paslon 3. Jadi memang ini bukan spontanitas tapi dirancang,” ujar Sahali.

Penjelasan Nina Agustina 

Calon Bupati Indramayu nomor urut 3, Nina Agustina, menceritakan kronologi keributan yang melibatkannya dengan sekelompok warga seperti yang terekam dalam video yang viral di media sosial.

Nina menyampaikan, saat itu dia hendak menjalankan Salat Asar sebelum tiba di lokasi kampanye. Akan tetapi, ketika melintasi Desa Tegaltaman, terdapat sejumlah sepeda motor berjajar dengan pengendara berseragam Paslon nomor urut 2.

Sekelompok warga itu lantas meneriakkan angka dua, bahkan sebagian hingga hampir ke tengah jalan.

Padahal, menurut Nina, saat itu tidak ada kegiatan kampanye Paslon nomor urut 2 di wilayah tersebut.

Merasa diadang, Nina pun menghentikan laju mobilnya untuk mencari tahu maksud tindakan sekelompok orang itu.

Selain itu, Nina pun ingin mengingatkan kepada para warga tersebut bahwa dia kini masih berstatus sebagai Bupati Indramayu.

“Saya tidak mau kalau di situ terjadi apa-apa, saya tidak mau masyarakat terprovokasi, dan yang paling mengerikan buat saya adalah jika mereka dua dua (menunjukan jari 2) begitu, menabrakan diri ke mobil saya, saya bisa didiskualifikasi dan bisa diperiksa,” ucap Nina.

Karena khawatir terjadi peristiwa yang tidak diinginkan, Nina lantas menelepon Kapolres Indramayu, Dandim 0616/Indramayu, dan Bawaslu Indramayu.

Dia juga mengajak pihak-pihak, khususnya Paslon nomor urut 2, yang merasa memiliki masalah dengannya untuk menyelesaikannya secara baik.

 “Jika Anda (Paslon nomor urut 2) punya masalah pribadi, ayo sama-sama selesaikan dan bertemu dengan saya, jangan menghancurkan Indramayu yang sedang membangun, jangan memprovokasi masyarakat, dan tidak perlu menjelekkan saya,” papar Nina.

“Ayo kita semuanya mempunyai hati yang baik. Kalau memang bahasanya ini adalah pertempuran, maka bertempurlah dengan cara yang baik. Kasihan masyarakat,” ungkapnya.

Klarifikasi Lucky Hakim

Usai namanya terseret dalam kasus keributan Nina Agustina dengan sekelompok warga, Calon Bupati Indramayu nomor urut 2, Lucky Hakim, akhirnya angkat bicara.

Dia menyayangkan namanya dibawa-bawa dalam kasus yang tengah viral itu.

Karena itu, dia pun sedang menimbang pengambilan langkah hukum.

“Tentu kami akan mengedepankan kekeluargaan. Cuma ini seolah-olah membuat "gengnya" Lucky Hakim ini adalah geng preman, gitu,” tutur Lucky Hakim.

Menurutnya, para pendukung dan simpatisannya hanyalah rakyat kecil.

Kalau pun para simpatisannya tergerak melakukan tindakan tersebut, dia menilai, itu berasal dari hati nurani mereka sendiri yang ingin adanya pergantian kepemimpinan di Indramayu.

“Apakah salah kalau ada orang ingin begini (menunjukkan 2 jari)? Salahnya di mana? Kecuali dia melakukan tindakan yang tidak sopan dalam asas etika, misalnya menunjukkan (dia jari) di depan mukanya,” jelasnya.

Namun jika masih meyakini bahwa pihaknya yang menggerakkan orang-orang, Lucky mempersilakan untuk membuktikan tuduhan tersebut.

“Saya hanya anak tukang bengkel sepeda di Kedokan Bunder, saya tuh cucunya tukang es gosrok, kakak saya juga petani yang masih ngoyos di sawah. Saya bukan anaknya jenderal, bukan. Saya orang kecil,” pungkasnya.(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved