Debat Kedua Calon Gubernur Sumut

Debat Soal Sistem Transportasi, Bobby Banggakan Bus Listrik dan Singgung Kerja Gubernur

Selain itu, Bobby juga mengatakan, untuk bisa  memberikan transportasi hal utamanya adalah perbaikan infrastruktur jalan.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ANUGRAH
Calon Gubernur Sumatera Utara nomor urut 2, Edy Rahmayadi meminta agar calon Gubernur Sumut nomor urut 1, Bobby Nasution menjawab soal blok Medan. 

TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Debat kedua pada Calon Pemilihan Gubernur Sumut ada membahas soal sistem transportasi untuk daerah terpencil.

Dalam pembahasan itu, pasangan calon nomor urut satu Bobby Nasution membanggakan moda transportasi bus listrik yang telah diluncurkan oleh Pemko Medan pada awal tahun 2023 lalu.

Selain itu, Bobby juga mengatakan, untuk bisa  memberikan transportasi hal utamanya adalah perbaikan infrastruktur jalan.

"Terkait transportasi, karena rumah bapak (Edy) di Johor, bapak bisa merasakan naik bus listrik. Ke depan bus listrik yang ada di Kota Medan, setelah tanggal 24 ini akan kita tambah," jelasnya. 

Terkait moda transportasi di daerah terpencil, kata Bobby,  jika diberikan  besar kemungkinan dalam jangka dua bulan akan hancur sebab  jalannya yang masih rusak.

"Bagaiamana mau transportasi ke depan, jika infrastrukturnya rusak. Untuk itu pembagian infrastruktur aka  jadi keutamaan kita," Katanya.

Bobby juga mempertanyakan kinerja Gubernur Sumut selama ini.

"Jika jalan rusak  di suatu Desa dibilang kemana  kadesnya, kalau jalan nasional dibilang itu pengerjaan pusat. Jadi gubernur kerjanya mau ngapaian," kata Bobby.

Bobby juga menyinggung soal Edy lebih mementingkan pembangunan rumah dinas yang anggarannya sebesar Rp 2 miliar.

"Mohon izin pak Edy saya baca di media, bapak hanya benerin halaman rumah dinas sebesar Rp 2 miliar. Untuk  pembangunan jalan tak ada," ucapnya.

Menjawan hal itu, Edy mengatakan,  pada saat peresmian bus  listrik seharusnya Gubernur di ajak untuk meresmikan.  

"Harusnya  bus listrik itu dari Jakarta, yang di ajak meresmikan Gubernurnya. Kerja sama harus selesai jangan pada akhirnya menjadi keributan," ucapnya. 

Selain itu,masyarakat yang menggunakan bus listrik itupun kata Edy hanya 20 persen.

"Kenapa 20 persen? Karena lebih cepat menggunakan kendaraan lain. Kemudian jalan yang rusak itu masih banyak di  lingkup Kota Medan. Dan bus listrik ini hanya berputar di Kota Medan,"katanya.

Edy mengatakan, seharusnya Bobby lebih bisa menghormati setiap jabatan yang ada.

"Begini, kalau wali kota, bupati dan gubernur. Gubernur adalah pusat dari semuanya," jelasnya.

Namun dalam debat ini, Bobby membantah bahwa bus listrik pemberian dari pemerintah pusat.

"Bus listrik bukan dari pusat. Tapi bekerjasama dengan pihak swasta. Kami kerjasama sediri. cari investornya sendiri. Ya kalau mau diserahkan ke provinsi, mintanya baik baik ke Pemko Medan," terangnya.

Untuk diketahui, Pemko Medan menerima sumbangan lima bus listrik  dari perusahaan Swasta PT Kalista Soter Hastia. Pada awal januari 2023.  

Dimana hingga saat ini bus listrik tersebut masih mengaspal dan membawa penumpang kota Medan secara gratis.

(Cr5/tribun-medan.com)


 

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved