Pilgub Sumut 2024

INILAH Peta Pemilih Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi Versi Survei Terbaru Litbang Kompas

Hasil survei Litbang Kompas memperlihatkan peta pemilih pasangan Bobby Nasution - Surya dan Edy Rahmayadi - Hasan Basri Sagala.

Penulis: Anugrah Nasution | Editor: Juang Naibaho
Tribun Medan/Danil Siregar
Edy Rahmayadi memperlihatkan angka yang diambil dari fish ball saat debat kedua Pilgub Sumut 2024 di Hotel Santika Dyandra, Kota Medan, Rabu (6/11/2024) malam. Hasil survei Litbang Kompas memperlihatkan peta pemilih pasangan Bobby Nasution - Surya dan Edy Rahmayadi - Hasan Basri Sagala. 

"Faktor apa yang (membuat) selisihnya jauh? Boleh jadi pasangan Edy ini tidak begitu menonjol dari sisi rekam jejak, terutama calon wakil gubernurnya, Hasan," ujar Yohan.

Baca juga: KRONOLOGI Ricuh Debat Pilgub Sumut, Mobil Bobby Ditimpuki Batu, Muka Edy Dilempar Botol Kemasan

Survei Litbang Kompas juga memetakan bahwa Bobby-Surya memperoleh dukungan signifikan dari pemilih yang mengidentifikasi diri dengan sejumlah partai besar, seperti Gerindra, PKB, PDIP, Golkar, Nasdem, PAN, dan Hanura.

Meski begitu, menurut survei ini tidak semua para pemilih parpol di Sumut memberikan dukungannya kepada paslon usungan partai (split voting ticket). 

Hal tersebut tergambar ketika sebanyak 50,6 persen pemilih PKS justru cenderung mendukung Edy-Hasan, meski di sisi lain mayoritas pemilih dari PKB, Gerindra, Golkar, PAN, dan Perindo tetap memilih Bobby-Surya. 

Kurang solidnya arah dukungan partai juga terjadi pada pemilih PDIP. 

Sebanyak 48,9 persen pemilih PDIP tercatat memilih Bobby-Surya sebagai cagub-cawagub Sumut. Sementara hanya 29,2 persen yang mendukung Edy-Hasan. 

Demikian pula dengan Hanura yang memberikan 70,0 persen suara kepada Bobby-Surya, sedangkan 10,0 persen untuk  Edy-Hasan. 

Sementara itu, pemilih Demokrat justru menunjukkan kecenderungan yang seimbang, yakni sebesar 30,4 persen kepada kedua paslon.

Para pemilih juga menganggap Bobby-Surya lebih mewakili identitas sosial masyarakat Sumut dibandingkan Edy-Hasan. 

Edy Rahmayadi yang memiliki darah Melayu Deli justru dianggap lebih mewakili daerah Sabang.

Karakter personal disebut sebagai alasan utama resistensi publik terhadap pasangan petahana Edy-Hasan. 

Aspek karakter menjadi penilaian negatif terbesar, karena paslon ini dianggap kurang merakyat dan berwibawa, serta menampilkan sosok yang kurang ramah.

Di sisi lain, ketidaksukaan publik terhadap paslon Bobby-Surya lebih dipengaruhi oleh pengalaman dan kekurangan dalam memimpin daerah pada periode sebelumnya. 

Meski Sumut merupakan wilayah dengan agama dan etnis yang beragam, tetapi hasil survei menunjukkan bahwa dalam memilih pemimpin, masyarakat masih terorientasi pada identitas putra daerah. 

Oleh sebab itu, Edy-Hasan mendapat lebih banyak dukungan dari kalangan pemilih etnis Batak Pakpak dari kelima subsuku Batak lainnya.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved