Breaking News

Berita Viral

Tragis Wanita Ini Tewas setelah 2 Remaja Lemparkan Kembang Api ke Rumahnya, Ini Penyebabnya

Dua remaja melemparkan kembang api ke rumah wanita tersebut. Hal itu menyebabkan kebakaran parah di rumahnya.

Penulis: Randy | Editor: Randy P.F Hutagaol
Mirror.co.uk
Tangkapan kamera pengawas remaja tersebut membeli kembang api) 

TRIBUN-MEDAN.com - Viral seorang wanita tua yang meninggal secara tragis.

Dua remaja melemparkan kembang api ke rumah wanita tersebut.

Hal itu menyebabkan kebakaran parah di rumahnya.

Dilansir dari Mirror.co.uk, korban bernama Josephine Smith (88).

Pelaku bernama Callum Dunne (15) dan Kai Cooper (18).

Wanita tua itu meninggal dunia karena menghirup asap setelah Dunne dan Cooper melemparkan kembang api melalui kotak suratnya.

Sebelum menargetkan rumah Josephine, mereka juga melakukan hal tersebut ke orang lain.

Keduanya melemparkan kembang api ke arah para pengemudi dan bisnis di Harold Wood, London Timur.

Meskipun mengalami gangguan pendengaran, Josephine tetap tertidur di rumahnya di Romford, Essex.

Kemudian, dia ditemukan tewas akibat menghirup asap yang berlebihan.

Kedua remaja tersebut dinyatakan bersalah atas pembunuhan.

Dunne menerima hukuman 3,5 tahun, sementara Cooper dijatuhi hukuman 5 tahun.

Alan Smith, 55 tahun, putra Josephine, memulai sebuah petisi untuk mengubah undang-undang seputar penjualan dan penggunaan kembang api.

Dia mengusulkan bahwa kembang api hanya boleh tersedia di hari tertentu.

Kembang api yang digunakan oleh anak-anak itu dijual kepada mereka oleh Mark Vardy (59) pada Oktober 2021.

Pria itu menjual kembang api itu meskipun dia tahu bahwa mereka berniat untuk melemparkannya ke orang-orang.

Rekaman kamera pengawas menunjukkan Vardy menyarankan mereka untuk membeli bom udara.

Vardy, dari Westcliff-on-Sea, Essex, menerima hukuman percobaan selama 12 bulan pada awal bulan ini.

Dia mengakui dua dakwaan menjual kembang api kepada seorang anak berusia 15 tahun.

Alan, seorang pengemudi dari Harold Wood, London, telah angkat bicara setelah kematian tragis ibunya.

Dia menyerukan penggunaan yang lebih bertanggung jawab.

"Seluruh rumah terbakar dan membara selama beberapa waktu," ungkap Alan.

"Kembang api mendarat di keranjang cuciannya."

"Asapnya yang merenggut nyawa ibu dengan sangat menyedihkan."

"Sekitar 70 persen bagian dalam rumah hangus terbakar," tambahnya.

Petisi tersebut saat ini telah mencapai 64.000 tanda tangan.

Memberlakukan lisensi yang lebih ketat untuk penjualan kembang api.

Alan menyatakan kekecewaannya pada betapa mudahnya pemuda mendapatkan kembang api.

Melalui kamera pengawas, penjual toko mengatakan kepada Cooper dan Dunne bahwa mereka dapat melemparkan kembang api itu.

Kedua anak laki-laki itu jelas menyatakan bahwa mereka ingin melemparkannya ke polisi dan meneror orang.

"Penjual kembang api membutuhkan pelatihan yang tepat dan pendidikan yang lebih baik untuk staf toko," ungkap Alan.

"Pemeriksaan yang lebih ketat terhadap undang-undang penggunaan kembang api juga akan sangat bagus."

"Ibu saya adalah seorang wanita yang baik, rapi dan cantik."

"Ide dari petisi ini hanya mencoba untuk menemukan hal-hal yang dapat mencegah apa yang terjadi pada ibu saya terjadi pada orang lain," tambahnya.

(mag/vania elisha/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter   dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan  

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved