Kampanye Akbar PDIP di Medan
Djarot Bahas Demokrasi dan Blok Medan di Kampanye Akbar Edy-Hasan, Bobby-Surya
Dalam sambutannya, Djarot mengajak masyarakat yang memilih pemimpin yang tidak suka berkhianat, selingkuh dan melecehkan demokrasi.
Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat membahas soal adanya kecurangan dan kebebasan demokrasi pada Pilkada Sumut.
Hal itu disampaikannya dalam kampanye akbar Paslon Gubernur nomor urut dua Edy-Hasan dan Paslon Walikota Medan nomor urut dua Prof Ridha-Hasan.
Dalam sambutannya, Djarot mengajak masyarakat yang memilih pemimpin yang tidak suka berkhianat, selingkuh dan melecehkan demokrasi.
"Tahu bedanya pahlawan dan penghianat? Kalau penghianat itu tidak setia kepada konstitusi," jelasnya, pada saat memberikan sambutan kampanye akbar yang digelar di Lapangan Sejati Kecamatan Medan Johor,Minggu (10/11/2024).
Djarot juga membahas tentang Medan Blok yang pernah disebut dalam persidangan Gubernur Maluku Utara.
"Mereka disebut penghianat kalau dia jual beli tambang untuk kemakmuran dirinya sendiri dan kelompoknya. Karena itu akan merusak alam Indonesia. Para penghianat itu menjual izin tambang untuk merusak alam Indonesia yang kita cintai," jelasnya.
Dikatakannya, Penghianat itu, bisa mati berkali-kali sementara pahlawan hanya mati sekali.
"Pilihlah pemimpin yang tidak berhianat dan tidak selingkuh. Jika pada istri saja dia selingkuh bagaimana dengan rakyat," ucapnya.
Jika berani, kata Djarot pilih Edy-Hasan dan Ridha-Rani.
"Kalian ini termasuk berani atau penakut? Kalian harus berani lawan intimidasi, kecurangan. Berani lawan mereka yang melecehkan nilai demokrasi," jelasnya.

Sejumlah tokoh politik nasional ikut kampanye akbar PDI-P jelang pilkada serentak 2024.
Ribuan orang hadir dari kalangan partai pendukung, pengusung, warga di Lapangan Sejati, Minggu (10/11/2024)
Sofyan Tan anggota DPR RI ikut mengampanyekan paslon Cagub Sumut Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala serta pasangan Cawako Medan Prof Prof Ridha Dharmajaya-Abdul Rani.
Dalam orasinya, Sofyan Tan menyampaikan kondisi masyarakat di Medan dan Sumut.
"Kenapa memilih seorang profesor? karena Medan sudah sangat parah penyakitnya dan spesial menghadirkan profesor ahli, karena pemimpin yang memimpin kita syaratnya sudah enggak benar, karena itu kita menghadirkan seorang yang baik, yang pintar yang cerdas yang rajin pagi sudah bangun, pagi sudah mulai kerja orangnya adalah Profesor Ridha dan Rani dan Edy-Hasan Basri," katanya.
Kampanye Akbar, Paslon Wali Kota Medan Ridha Dharmajaya Pamer Profesi dan Jabatan |
![]() |
---|
Ribuan Pendukung Edy-Hasan Kampanye Akbar, Edy : Lawan, Djarot : Jangan Pilih Pengkhianat |
![]() |
---|
Edy-Hasan dan Ridha-Rani Kompak Nyanyikan Lagu Iwan Fals yang Berjudul Bongkar di Kampanye Akbar |
![]() |
---|
Kampanye Akbar, Edy Rahmayadi Minta Masyarakat Tak Ragu dan Takut Dalam Menentukan Pilihan, : Lawan |
![]() |
---|
Kampanye Akbar PDI-P, Sofyan Tan Orasi Pendidikan dan Entaskan Kemiskinan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.